Seusai menunaikan shalat, kita kemudian akan melakukan dzikir dan doa.
Seperti apakah doa sesudah shalat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad
Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Berikut ini beberapa bacaan dzikir.
Membaca Istighfar
Bacalah bacaan berikut ini seusai melaksanakan shalat:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ
يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
Astaghfirullaåh. Astaghfirullaåh. Astaghfirullaåh. Allahumma
antassalaam, wa mingkassalaam, tabarakta ya dzaljalaali wal ikraam.
Artinya: “Saya memohon ampun kepada Allah.(3x) Ya Allah Engkau Maha
Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan, Maha Suci Engkau wahai Rabb
pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
Hal ini seperti hadits dalam HR. Muslim no.591 (135), Ahmad (V275,279),
Abu Dawud no.1513, an-Nasa-i III68, Ibnu Khuzaimah no.737, ad-Darimi
I311 dan Ibnu Majah no.928 dari Sahabat Tsauban radhiyallaahu ‘anhu.
Kemudian membaca sebagai berikut:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ,
اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu,
wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir. Allahumma laa maani’a limaa a’thayta,
wa laa mu’thiya limaa mana’ta, wa laa yamfa’u dzaljaddi min kaljaddu.
Artinya: “Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan
hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan
dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya
Allah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau beri, dan tidak ada
yang dapat memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan
kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (siksa)-Mu.”
Tuntunan ini seperti tercantum dalam HR. Al-Bukhari no.844 dan Muslim
no.593, Abu Dawud no.1505, Ahmad IV245, 247, 250, 254, 255, Ibnu
Khuzaimah no.742, ad-Darimi I311, dan An-Nasa-i III70,71, dari
Al-Mughirah bin Syu’bah.
Dalam keterangan HR. Muslim no.594, Ahmad IV 4, 5, Abu Dawud no. 1506,
1507, an- Nasa-i III70, Ibnu Khuzaimah no.740, 741, Dari ’Abdullah bin
az-Zubair Rahimahullah, dijelaskan untuk membaca sebagai berikut.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ،
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ
وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu,
wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir. Laa hawla wa laa kuwwata illa billaah,
laa ilaaha illallaah, walaa na’budu illaa iyyaahu, lahunni’matu walahul
fadhlu walahuts tsanaaul hasanu, laa ilaaha illallaåh mukhlishiyna
lahuddiyn walaw karihal kaafiruun.
Artinya:“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan
hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan
dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak
ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tidak ada Ilah
yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah. Kami tidak
beribadah kecuali kepada-Nya. Baginya nikmat, anugerah, dan pujian yang
baik. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya
Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang
kafir tidak menyukainya.”
Membaca Dzikir ini 10x Seusai Shalat Maghrib dan Shubuh
Dalam keterangan HR. Ahmad IV227, at-Tirmidzi no.3474. disebutkan Nabi
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa setelah shalat
Maghrib dan Shubuh membaca ‘Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah,
lahul mulku, walahul hamdu, yuhyiy wa yumiytu wahuwa ‘ala kulli syay-in
qådiir,’ sebanyak 10x Allah akan tulis setiap satu kali 10 kebaikan,
dihapus 10 kejelekan, diangkat 10 derajat, Allah lindungi dari setiap
kejelekan, dan Allah lindungi dari godaan syetan yang terkutuk.”
Berikut ini bacaan setelah shalat yang dimaksud.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu,
yuhyiy wa yumiytu wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir.
“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya
Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan
bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan (orang yang sudah mati
atau memberi ruh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dan
Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Membaca Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar Sebanyak 33x
Dalam keterangan HR. Muslim no.597, Ahmad II371,483, Ibnu Khuzaimah
no.750 dan al-Baihaqi II187 disebutkan: “Barangsiapa membaca kalimat
tersebut setiap selesai shalat, akan diampuni kesalahannya, sekalipun
seperti buih di lautan.”
Adapun kalimat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهُ
Subhaanallaah (33x)
“Maha suci Allah” (33x)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
Alhamdulillah (33x)
“Segala puji bagi Allah” (33x)
اَللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar (33x)
“Allah Maha Besar” (33x)
Lalu untuk melengkapinya menjadi seratus, ditambah dengan membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaåh wahdahu laa syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu,
wahuwa ‘ala kulli syay-in qådiir.
“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya
Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan
bagi-Nya segala pujian dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Membaca Surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas
Dalam keterangan HR Abu Dawud no.1523, an-Nasa-i III68, Ibnu Khuzaimah
no.755 dan Hakim I253 dianjurkan untuk membaca Surat Al Ikhlas
Membaca Ayat Kursi
Dalam HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah’ no.100 dan Ibnus
Sunni no.124 dari Abu Umamah rahimahullah, yang dinyatakan shahih oleh
Syaikh al-Albani, terdapat hadits yang berbunyi: “Barangsiapa yang
membacanya setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk
Surga selain kematian.”
Adapun bacaan Ayat Kursi itu sebagai berikut:
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا
خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ،
وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allaahu laa ilaaha illaa huu, al hayyul qoyyum, la ta’khudzuhuu sinatuw
walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh. Man djalladjii
yasyfa’u ’indahuu illa bi idjnih. Ya’lamu maa bayna aydiihim wa maa
kholfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syay-im min ’ilmihii illa bi maa
syaa-a. Wasi’a kursiiyyuhussamaawaati wal ardh. Walaa ya-uuduhuu
hifzhuhumaa. Wa huwal’aliiyul ’azhiim.
Artinya: ”Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang
terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)
melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa-apa
yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Siapakah yang dapat
memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Dan Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Ya, itulah tadi beberapa bacaan doa sesudah shalat yang terdapat
dasarnya dalam hadits. Dengan mengamalkannya, semoga kita semua selalu
mendapat keberkahan dari Allah di dunia maupun akhirat.
Sholat menurut para pakar bahasa adalah doa. Sholat diartikan dengan
doa, karena pada hakikatnya sholat adalah sebuah hubungan vertikal
antara hamba dan Tuhannya. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW,
yang artinya: “sesungguhnya seorang hamba, apabila ia berdiri untuk
melaksanakan sholat, tidak lain ia berbisik pada Tuhannya. Maka
hendaklah masing-masing di antara kalian memperhatikan kepada siapa dia
berbisik”.
Secara istilah, sholat adalah sebuah ibadah yang terdiri dari beberapa
perkataan dan perbuatan yang telah ditentukan aturannya yang dimulai
dari takbiratul ihram dan akhiri dengan salam. Untuk memahami lebih
jauh, sholat adalah rumusan dari apa yang disabdakan Nabi SAW, yang
artinya: “Sholatlah kalian, sebagaimana kalian melihat aku sholat”.
Dengan hal ini dalam pelaksanaan sholat itu sendiri harus mengikuti
sebagaimana Nabi SAW melakukan sholat dan mencontoh semuanya. Mulai
bacaan hingga gerakan di dalamnya, sehingga tidak ada lagi gerakan
tambahan ataupun inovasi dalam praktik sholat itu sendiri.
Nah, setelah melakakukan sholat diwajibkan bagi setiap orang untuk
berdoa. Karena hubungan antara engkau dengan tuhanmu lah, bisa terjalin
lewat doa-doa tersebut. Seorang hamba juga harus berdoa kepada Allah,
karena ketidakmampuannya dalam menjalani semua masalah didunia ini.
Berikut ini adalah kumpulan doa-doa setelah sholat fardhu (wajib).
Doa Setelah Sholat
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرِّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِىْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ
مَزِيْدَهُ. يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
Artinya:
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Pujian yang sebanding dengan
nikmat-nikmatNya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah
segala puji, dan bagi-Mu-lah segalah syukur, sebagaimana layak bagi
keluhuran zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu”.
اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. صَلاَةً تُنْجِيْنَابِهَا مِنْ جَمِيْعِ
اْلاَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ. وَتَقْضِىْ لَنَابِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ.وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ.
وَتَرْفَعُنَابِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ. وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى الْغَيَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى
الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ اِنَّهُ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِىَ الْحَاجَاتِ
Artinya:
“Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu
kami, Nabi Muhammad dan keluarganya, yaitu rahmat yang dapat
menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang dapat
memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat mensucikan diri kami dari
segala keburukan, yang dapat mengangkat derajat kami ke derajat
tertinggi di sisi-Mu, dan dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal
dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesunggunya
Dia (Allah) Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Memperkenankan segala
doa dan permohonan. Wahai Dzat yang Maha Memenuhi segala kebutuhan
Hamba-Nya”.
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَصِحَّةً فِى
الْبَدَنِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ
وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ
عِنْدَ الْحِسَابِ
Artinya:
“Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepadaMu, kesejahteraan dalam
agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan
ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat
datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah!
Permudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, (Berilah kami)
keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat dilaksanakan hisab”.
اَللهُمَّ اِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ
Artinya:
“Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari sifat lemah,
malas, kikir, pikun dan dari azab kubur”.
اَللهُمَّ اِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَيَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَتَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ
لاَيُسْتَجَابُ لَهَا
Artinya:
“Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak kenal puas, dan dari doa yanag tak terkabul”.
رَبَّنَااغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا وَلِمَنْ
اَحَبَّ وَاَحْسَنَ اِلَيْنَا وَلِكَافَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ اَجْمَعِيْنَ
Artinya:
“Wahai Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami,
para sesepuh kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas
kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh
umat islam”.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Artinya:
“Wahai Tuhan kami, perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya
Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami,
sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang”.
رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya:
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup
di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka”.
وَصَلَّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya:
“Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami,
Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan segala puji bagi Allah, Tuhan
Semesta Alam”.
Itulah doa-doa yang dapat kamu baca setelah melaksanakan sholat fardhu
(wajib). Sebaiknya hafalkan dan bacalah setiap hari karena dengan
mengamalkannya setiap hari Insyaa Allah akan diijabah oleh Allah SWT.
Doa setelah sholat merupakan masalah ijtihadiyah, yang masih terdapat
perselisihan ulama di dalamnya. Kerancuan terjadi mengenai perkara
bacaan doa dan mengangkat tangan sesudah shalat. Sabda Nabi saw.
أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكوَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَت
“Aku wasiatkan padamu wahai Mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan untuk
berdo’a setiap akhir shalat : Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika
wa husni ‘ibadatik. [Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu,
bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].” (HR. Abu Daud)
Untuk memahami arti dari ‘akhir shalat’, para ulama menjelaskan bahwa
akhir shalat kadang bermakna sebelum salam dan kadang pula bermakna
sesudah salam.
1. Setelah tasyahud, sebelum salam adalah letak kita dianjurkan
untuk berdo’a.
Mayoritas hadits menunjukkan bahwa yang dimaksud akhir shalat yaitu
akhir shalat sebelum salam jika hal ini berkaitan dengan do’a.
Rasulullah saw. pernah mengajarkan tasyahud pada Ibnu Mas’ud, lalu
beliau saw. bersabda,
ثُمَّ لِيَتَخَيَّرْ مِنْ الدُّعَاءِ بَعْدُ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ يَدْعُو بِهِ
“Kemudian terserah dia memilih do’a yang dia sukai untuk berdo’a
dengannya.” (HR. Abu Daud).
Dalam lafazh lain,
ثُمَّ لْيَتَخَيَّرْ بَعْدُ مِنَ الْمَسْأَلَةِ مَا شَاءَ
“Kemudian terserah dia memilih setelah itu (setelah tasyahud) do’a yang
dia kehendaki (dia sukai).” (HR. Muslim, An Nasa’i, Abu Daud, Ad Darimi)
Adapun doa yang dibaca sebelum salam adalah yang terdapat dalam hadits
Mu’adz, bahwasanya Nabi saw. berwasiat padanya:لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ
عِبَادَتِكَ
“Janganlah engkau tinggalkan untuk berdo’a setiap akhir shalat [1] :
Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik. [Ya
Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur pada-Mu, dan
memperbagus ibadah pada-Mu].” (HR. An Nasa’i, Abu Daud)
Contoh lain diajarkan oleh Sa’ad bin Abi Waqosh ra.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ
أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ
“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung
pada-Mu dari hati yang lemah, aku berlindung dari dikembalikan ke umur
yang jelek, aku berlindung kepada-Mu dari musibah dunia dan aku
berlindung pada-Mu dari siksa kubur.”
2. Setelah shalat, sesudah salam adalah letak kita dianjurkan
untuk berdzikir.
Adapun letak bacaan dzikir adalah setelah shalat, setelah salam.
Urutannya adalah sebagai berikut
1. Membaca dzikir yang setelah salam, dapat membaca dzikir berikut:
Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah. Allahumma antas
salam wa minkas salam tabarokta yaa dzal jalali wal ikrom.
Dzikir tersebut dibaca oleh imam, makmum maupun orang yang
shalat sendirian (munfarid).
2. Setelah itu imam berbalik ke arah makmum sambil menghadapkan
wajahnya ke arah mereka.
3. Kemudian imam, makmum, atau orang yang shalat sendirian membaca
dzikir :
Laa ilaha illalah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul
hamdu wa huwa ‘ala kulli sya’in qodir, laa hawla quwwata illa
billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyah, lahun
ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts tsana’ul hasan. Laa ilaha
illallah mukhlishina lahud din wa law karihal kaafirun.
Allahumma laa mani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya lima mana’ta,
wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.
4. Selanjutnya, membaca tasbih (subhanallah), membaca tahmid
(alhamdulillah), dan membaca takbir (Allahu Akbar).
5. Kemudian menggenapkan bacaan dzikir tersebut menjadi seratus
dengan membaca : Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah,
lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli sya’in qodir.
6. Dianjurkan setelah membaca dzikir-dzikir ini agar membaca ayat
kursi satu kali secara lirih (sirr). Lalu setelah itu
membaca qul huwallahu ahad (Al-Iklas) dan al maw’idzatain (Al
Falaq dan An Naas) masing-masing satu kali setelah selesai
shalat; kecuali untuk shalat maghrib dan shubuh, ketiga surat
ini dibaca masing-masing sebanyak tiga kali.
7. Dianjurkan pula bagi setiap muslim dan muslimah setelah selesai
shalat maghrib dan shubuh untuk membaca dzikir:
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul
hamdu yuhyi wa yumit wa huwa ‘ala kulli sya’in qodir, dibaca
sebanyak sepuluh kali sebagai tambahan dari bacaan-bacaan dzikir
tadi, sebelum membaca ayat kursi, sebelum membaca tiga surat tadi.
Amalan seperti ini terdapat dalam hadits yang shohih.
Hukum Mengangkat Tangan untuk Berdo’a Sesudah Shalat Fardhu
Posisi mengangkat tangan ketika berdo’a merupakan salah satu sebab
terkabulnya do’a. Namun, hal ini tidak berlaku pada setiap kondisi.
Berikut adalah penjelasan Syaikh Ibnu Baz mengenai hukum mengangkat
tangan ketika berdo’a sesudah shalat.
Beliau -rahimahullah- dalam Majmu’ Fatawanya mengatakan:
Tidak disyari’atkan untuk mengangkat kedua tangan (ketika berdo’a) pada
kondisi yang kita tidak temukan di masa Nabi saw. mengangkat tangan pada
saat itu. Contohnya adalah berdo’a ketika selesai shalat lima waktu,
ketika duduk di antara dua sujud dan ketika berdo’a sebelum salam, juga
ketika khutbah jum’at atau shalat ‘ied. Dalam kondisi seperti ini
hendaknya kita tidak mengangkat tangan (ketika berdo’a) karena Nabi saw.
tidak melakukan demikian. Akan tetapi, ketika meminta hujan pada saat
khutbah jum’at atau khutbah ‘ied, maka disyariatkan untuk mengangkat
tangan sebagaimana dilakukan oleh Nabi saw.
Adapun hadits yang masyhur (sudah tersohor di tengah-tengah umat) bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di dalam shalat,
seharusnya engkau merendahkan diri dan khusyu’. Lalu hendaknya engkau
mengangkat kedua tanganmu (sesudah shalat), lalu katakanlah : Wahai
Rabbku! Wahai Rabbku!” Hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah),
sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Ibnu Rajab dan ulama lainnya.
Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu.
disarikan dari beberapa sumberSholat dhuha adalah sholat sunah yang terdapat banyak sekali
keutamaannya. Selain kamu mendapat pahala jika mengerjakannya, sholat
dhuha juga bisa sebagai alat untuk membayar hutang kepada Allah SWT loh.
Hutang apa? Hutang atas nikmat yang Allah berikan kepada kamu setiap
hari, setiap jam, setiap menit dan bahkan setiap detiknya.
Bukankah kamu bernafas setiap dengan menghirup udara yag segar setiap
harinya? Lalu itu semua dari mana kalau bukan dari Allah SWT. Begitu
juga semua nikmat yang ada di dibumi ataupun di tubuh kamu, baik itu
nikmat mata, nikmat sehat dan nikmat lainnya.
Dalam sebuah hadits Hadits Riwayat Muslim, no. 1181 dikatakan:
Yang artinya:
Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap
pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap
tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil
(membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca
Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma’rud adalah sedekah, nahi
‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan
(sholat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha.
Doa Sholat Dhuha
Yang artinya:
“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu,
keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu,
kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai
Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah,
apabila berada di dalam bumi, maka keluarkanlah, apabila sukar
mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah
dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku),
datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu
yang soleh.”
Setelah kamu mengetahui tentang bacaan doa setelah sholat dhuha, kamu
juga harus mengetahui keutamaan dari sholat dhuha tersebut. Karena jika
kamu mengetahui keutamaan sholat dhuha, maka kamu akan lebih rajin lagi
dalam melaksanakan sholat dhuha. Baik itu dua rakat, empat rakaat,
delapan rakaat, maupun dua belas rakaat. Baiklah mari disimak ya.
Wasiat Rasulullah Agar Dikerjakan Setiap Hari
Dalam hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa, Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku
tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), sholat Dhuha
dua rakaat dan sholat witir sebelum tidur”
Sebagai umat Nabi Muhammad yang baik, selayaknya melakukan sholat dhuha
setiap hari. Karena Nabi sendiri yang mewasiatkan kepada umatnya.
Sholat Dhuha Adalah Sholat Awwabin
Dalam hadits riwayat Ibnu Khuzaimah riwayat ini shahih bahwa dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
أوصاني خليلي بثلاث لست بتاركهن أن لا أنام إلا على وتر وأن لا أدع ركعتي
الضحى فإنها صلاة الأوابين وصيام ثلاثة أيام من كل شهر
“Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak
meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan sholat
witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat sholat Dhuha karena ia
adalah sholat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan”
Awwabin adalah orang-orang yang taat. Orang awwabin ini merutinkan
sholat dhuha, dengan begitu orang yang melakukan sholat dhuha dicatat
sebagai orang-orang yang taat kepada Allah SWT.
Sholat Dhuha 2 Rakaat Senilai 360 Sedekah
Hal ini disebabkan karena ditubuh manusia terdapat sendi-sendi yang
harus disedekahkan. Hal ini juga berkaitan dengan hadits yang disabdakan
Rasulullah dalam hadits riwayat Muslim, sebagai berikut:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ
تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ
مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan
sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah,
setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh
kepada kebaikan adalah sedekah dan melarang berbuat munkar adalah
sedekah. Semua itu dapat diganti dengan sholat dhuha dua rakaat.”
Hal ini menunjukan bahwa seorang hamba yang taat dan baik harus
melakukan sholat dhuha, baik itu dua rakaat, empat rakaat, delapan
rakaat, maupun dua belas rakaat.
Sholat Dhuha 4 Rakat Membawakan Kucukupan Sepanjang Hari
Jika kamu mengerjakan sholat dhuha empat rakaat maka Allah akan
mencukupkan kehidupan kamu sepanjang hari. Hal ini berkaitan dengan apa
yang sabdakan Rasulullah dalam hadits riwayat Ahmad, sebagai berikut:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau
luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di
sepanjang hari itu.”
Nah, jika kamu ingin Allah cukupkan kebutuhan kamu sepanjang hari maka
sholatlah 4 rakat sholat dhuha.
Sholat Dhuha Adalah Ghanimah Terbanyak
Pada suatu hari Rasulullah SAW mendengar para sahabatnya membicarakan
tentang ghanimah, maka sontak Rasul pun memberitahukan kepada
sahabatnya amal yang dapat memberikan ghanimah lebih banyak daripada
ghanimah yang mereka peroleh. Hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi
dan Ahmad, hadits ini hasan shahih.
مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحىَ، فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزىً وَأَكْثَرُ غَنِيْمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً
“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk
melaksanakan sholat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling
dekat, ghanimah yang paling banyak dan kembalinya lebih cepat”
Hal ini pun dapat menjelaskan bahwa dengan mengerjakan sholat dhuha akan
mendapatkan rezeki. Siapa saja yang mengerjakan sholat dhuha, maka
mereka akan mendapatkan rezeki baik itu dari keberkahannya maupun dari
banyaknya harta itu.
Tuntunan Lengkap Tata Cara Bacaan Doa Niat Sholat 5 Waktu Dan Terjemahannya
Shalat merupakan ibadah paling utama yang pertama kali harus di pahami oleh setiap umat muslim sejak mereka mulai menginjak umur dewasa baik itu bagaimana mengenai bacaan niat dan doa-doanya hingga tata cara gerakan dari sholat itu sendiri secara sempurna. Bahkan tidak hanya cukupsampai di sana tetapi bagi orang dewasa harus mengatahui dengan baik syarat dan ruku serta meliputi pembatalan-pembatalan sholat tersebut.Dalam mengerjakan ibadah wajib ini, tidak hanya sekedar memahami gerakan atau bacaan sholat saja sebab banyak sekali hal yang harus benar-benar di pahami agar ibadah tersebut tergolong sempurna hingga ermasuk pada kategori sah. Bahkan jika mengakaji dari kitab-kitab fiqih tentang ibadah maka akan menemukan banyak sekali hal yang berkaitan dengan sholat tersebut, mulai dari syarat untuk bisa mengerjakannya hingga ruku-rukun dalam sholat tersebut yang harus di penuhi.
Sebenarnya perlu anda pahami, bahwa untuk belajar mengenai tata cara termasuk bacaannya tidak hanya cukup membaca dalam buku atau website tetapi mesti langsung belajar kepara para ahli dalam hal tersebut seperti kiyai atau ustadz, karena jika hanya berguru pada pada buku tanpa di sertai guru secara langsung takutnya ada sesuatu yang tidak bisa di pahami oleh pemikiran atau logika secara dhohir, apalagi ini menyangkut ibadah sholat fardhu 5 waktu yang menjadi kewajiban dan harus di laksanakan dengan benar.
Seperti halnya kami di sini, mohon maaf tidak akan bisa membahas lebih dalam mengenai sholat lima waktu ini secara lebih jauh, namun akan lebih fokus menyajikan ulasan mengenai tata cara dan bacaannya saja termasuk niat untuk tiap waktu maghrib, isya, subuh, dhuhur dan ashar dan jumlah rakaatnya masing-masing tak terkecuali waktunya. Sebab jika harus di bahas secara detail takut ada pembahasan yang tidak di mengerti lalu nanti oleh pembaca di simpulkan dengan pemikirannya masing-masing.1. Sholat Dhuhur
Untuk awal waktu sholat dhuhur yaitu sejak mulai tergelincirnya matahari hingga datangnya waktu ashar, dan untuk jumlah rakaatnya sendiri yaitu sebanyak 4 rakaat 1 kali salam serta pada rakaat ke 2 sebelum berdiri untuk melakukan rakaat ke 3 melakukan tahiyat atau tasyahud awal dulu. Untuk bacaan niat sholat dhuhur yaitu :
Niat Sholat Dhuhur
Ushollii fardhodl dhuhri arba'a raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman (imaaman) lillaahi ta'aala.
Artinya : Aku berniat shalat fardu Dhuhur empat raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum (imam) karena Allah Ta'ala
2. Sholat Ashar
Sedangkan untuk awal masuknya waktu sholat ashar yaitu sejak bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda tersebut dan waktu akhir ashar yaitu hingga terbenamnya matahari. Untuk jumlah rakaatnya sendiri yaitu sebanyak 4 rakaat sama seperti sholat dhuhur yaitu melakukan tasyahud awal pada rakaat ke dua. Sementara untuk bacaan niatnya yaitu :
Niat Sholat Ashar
Ushollii fardhol 'ashri arba'a raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman (imaaman) lillaahi ta'aala.
Artinya : Aku berniat shalat fardu 'Ashar empat raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum (imam) karena Allah Ta'ala
3. Sholat Maghrib
Waktu maghrib di mulai sejak terbenamnya matahari dan di akhiri dengan hilangnya awan berwarna merah, sementara jumlah rakaat sholat maghrib ini sebanyak 3 rakaat dengan melakukan tasyahud atau tahiyat awal pada rakaat ke 2. Untuk bunyi bacaan niatnya sendiri yaitu :
Niat Sholat Maghrib
Ushollii fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman (imaaman) lillaahi ta'aala.
Artinya : Aku berniat shalat fardu Maghrib tiga raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum (imam) karena Allah Ta'ala
4. Sholat Isya
Nah untuk sholat isya ini waktunya lumayan agak panjang namun tetap dalam sholat harus di lakukan awal waktu yaitu semenjak selesainya waktu maghrib hingga terbitnya fajar yang menandai waktu subuh sudah akan datang. Jumlah rakaatnya sama seperti dhuhur dan ashar yaitu 4 dengan malakukan tasyahud pada rakaat ke 2. Untuk bunyi bacaan niatnya.
Niat Sholat Isya
Ushollii fardhol 'isyaa'i arba'a raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman (imaaman) lillaahi ta'aala.
Artinya : Aku berniat shalat fardu 'Isya empat raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum (imam) karena Allah Ta'ala
5. Sholat Subuh
DI pungkiri atau tidak bahwa sholat subuh menjadi waktu yang cukupp berat bagi sebagian orang sebab susahnya melawan rasa ngantuk, namun tetap karena kewajiban maka harus di laksanakan sholat. Untuk waktunya sendiri yaitu sejak terbit fajar sidiq hingga terbit matahari. Jumlah rakaatnya yaitu hanya 2 saja dan tidak ada tasyahud atau tahiyat awal, sedang bunyi bacaan niatnya yaitu.
Niat Sholat Subuh
Ushollii fardhosh shubhi raka'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman (imaaman) lillaahi ta'aala.
Artinya : Saya berniat mengerjakan sholat fardhu shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, saat ini, sebagai imam karena Allah Ta’ala
Penjelasan
Lafadz "ma'muuman" di baca ketika menjadi makmum
Lafadz "imaaman" di baca apabila menjadi imam
Jika sholatnya sendiri maka kedua lafadz tersebut tidak di baca misal "mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala"
.
Tata Cara Sholat 5 Waktu Dan Bacaannya
1. Takbiratul Ihram sambil menghadirkan Niat di dalam hati
Bacaan Takbiratul Ihram
Allahu Akbar2. Di Lanjut Dengan Membaca Doa Iftitah
Bacaan Doa Iftitah
Alla-ahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lil-laahi katsi-iran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashi-ila. Inni-i waj-jahtu wajhiya lilladzii fatharas-sama-awa-ati wal ardha haniifam-muslimaw-wama-a anaa minal musyriki-ina. Inna shala-atii wa nusukii wa mahyaa-ya wa mama-atii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimi-ina.
Artinya : Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).
3. Selanjutnya Membaca Surat Al-Fatihah
Bacaan Surat fatihah
Bismilla_hir rahma_nir rahim(i).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Alhamdu lilla_hi rabbil 'a_lamin(a)
.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.Ar rahma_nir rahim(i).
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ma_liki yaumid din(i).
Yang menguasai di Hari Pembalasan.
iyyaaka na’budu wa-iyyaaka nasta’iinu.
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
ihdinaa alshshiraatha almustaqiima.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
Shiraathalladziina an’amta ‘alayhim ghayrilmaghdhuubi ‘alayhim walaaldhdhaalliina.
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
4. Di Lanjut Dengan Membaca salah satu surat dari al-qur'an, boleh apa saja sekemampuan masing-masing misalnya membaca surat pendek seperti al-akhlas.
Qul huwa allaahu ahadun,
allaahu shamadu,
lam yalid walam yuuladu,
walam yakun lahu kufuwan ahadun.
Artinya : Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
5. Di Lanjut Dengan Ruku
Bacaan Ketika Ruku
Subhana rabbiyal 'adzimini wabihamdihi (sebanyak 3x)
Artinya : Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
6. Kemudian berdiri atau 'itidal
Bacaan Doa 'itidal
sami’allahu liman hamidah, Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil 'umaasyi'ta min syai'in ba'du.
Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya, Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.
7. Lalu di lanjut Sujud
Bacaan Sujud Dalam Sholat
Subhaana rabbiyal a'alaa wabihamdihi (DI baca sebanyak 3x)
Artinya : Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya
8. Selanjutnya Duduk Di Antara 2 sujud
Bacaan Doa Duduk Di Antara 2 Sujud
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aaifinii Wa'fu 'anniiArtinya : Ya Allah,ampunilah dosaku,belas kasihinilah aku dan cukuplah segala kekuranganku da angkatlah derajatku dan berilah rezeki kepadaku,dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan padaku dan berilah ampunan kepadaku
9. Sujud Lagi Yang Kedua Kalinya dengan bacaannya sama seperti sujud yang pertama
10. Berdiri Untuk Melakukan Rakaat Kedua.
Setelah itu ulangi tata cara sholat di atas tiap rakaat yang kemudian nanti jika melakukan sholat dhuhur di selang dengan tasyahud awal pada rakaat ke dua dan nanti di akhiri tasyahud akhir, berikut bacaan doanya.
Bacaan Doa Tasyahud / Tahiyat Awal
At-tahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu laillah. Assalamu'alaika aiyuhan nabiyu warahmatullayhi wabarakatuh. Assalamu'alaina wa'la 'ibadillahis salihin. Asyahadu alla illaha illallah. Wa'asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Allahumma solli'ala Muhammad.
Artinya : Salam dan sejahtera, sembah bakti dan segala kebaikan bagi Allah. Salam atasmu wahai Nabi dan rahmat Allah dan keberkatanNya. Demikian pula mudah mudahan dianugerahkan kepada kita dan kepada segenap hamba-hambaNya yang soleh. Aku mengaku bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku mengaku bahawa Nabi Muhammad itu pesuruh Allah. Ya Allah berilah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kita Nabi Muhammad.
Bacaan Tahiyyat / Tasyahud Akhir
At-tahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu laillah. Assalamu'alaika aiyuhan nabiyu warahmatullayhi wabarakatuh. Assalamu'alaina wa'la 'ibadillahis salihin. Asyahadu alla illaha illallah. Wa'asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Allahumma solli'ala Muhammad wa'ala aliMuhammad. Kama sollaita'ala Ibrahim wa'ala aliIbrahim. Wabarik 'ala Muhammad wa'ala aliMuhammad. Kama barakta 'ala Ibrahim wa'ala aliIbrahim. Fil 'alamina innaka hamidummajid.
Artinya : Salam dan sejahtera, sembah bakti dan segala kebaikan bagi Allah. Salam atasmu wahai Nabi dan rahmat Allah dan keberkatanNya. Demikian pula mudah mudahan dianugerahkan kepada kita dan kepada segenap hamba-hambaNya yang soleh. Aku mengaku bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku mengaku bahawa Nabi Muhammad itu pesuruh Allah. Ya Allah berilah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti apa yang telah Engkau anugerahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti yang Engkau berkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Tinggi.
Nah Sampai di sini maka kita sudah bisa melaksanakan sholat dengan benar,dan sekerang apabila sudah mengetahui bagaimana bacaan serta panduan tata caranya maka di lanjut dengan memahami seputar syarat dan rukun pada sholat agar lebih mantap lagi sholatnya sehingga jika sudah mengetahui hal ini, nantinya apa yang di larang dalam sholat bisa di jauhi dan apa yang di anjurkan di laksanakan.
1. Syarat wajib sholat
Beragama islam
Baligh atau mencapai batas dewasa menurut syaria
Berakal
Tidak dalam keadaan haid atau nifas
Mengetahui Kewajiban holat
2. Syarat sah sholat
Suci dari hadas kecil (dengan wudhu) dan hadas besar (dengan mandi wajibr).
Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari berbagai macam najis.
Menutup aurat
Menghadap kiblat.
Sudah masuk waktu sholat.
3. Rukun Sholat
1. niat
2. Takbiratul ihram,
3. berdiri Kepada orang yang mampu,
4. membaca Al-fatihah
5. ruku
6. Thuma’ninah setelah ruku
7. i’tidal
8. Thuma’ninah stlh i’tidal
9. Sujud 2x
10. Tuma’ninah di dlm sjud.
11. Dduk d antra 2 sujud.
12. tuma’ninah di antra 2 sujud.
13. Tasyahud akhir
14. Duduk setelah tasyahud.
15. Membaca shalawat
16. membaca salam
17. Tartib
4. Hal-Hal Yang Dapat Membatalkan Sholat
Berhadats (seperti kencing dan buang air besar).
Terkena najis, jika tidak dihilangkan seketika, tanpa dipegang atau diangkat (dengan tangan atau selainnya).
Terbuka aurat, jika tidak ditutup seketika.
Mengucapkan dua huruf atau satu huruf yang dapat difaham dan mengandung arti serta disengaja(seperti: qi = jaga olehmu!).
Mengerjakan sesuatu yang membatalkan puasa dengn sengaja.
Makan yang banyak sekalipun lupa.
Bergerak dengan tiga gerakan berturut-turut sekalipun lupa.
Melompat yang jauh( bergerak seluruh anggota atau sebagian besar dari badan yang tidak diperlukan)..
Memukul yang keras.
Menambah rukun fi’li dengan sengaja(seperti menambah rakaat) .
Mendahului imam dengan dua rukun fi’li dengan sengaja.
Tertinggal oleh imam denga dua rukun fi’li tanpa udzur.
Niat yang membatalkan shalat.
Berniat akan membatalkan shalat,menangguhkan membatalkan shalat dengan sesuatu(seperti: apabila saudaraku dating,aku akan batalkan shalat ini dsb).dan merasa ragu-ragu dalam membatalkannya.
Saturday, September 19, 2020
KUMPULAN DOA SETELAH SHOLAT
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment