Sama tengah hati itu perhimpunan tubuh, hati, nyawa, rahasia. Semua itu berhimpun pada Ruh Qudus. Ini rahasia Yang Mahakuasa. Ini yang berkuasa pada diri manusia.
Kalau kita tafakur dan semua berhimpun pada sama tengah hati, berkhidmatlah seluruh zahir-batin. Lenyap pada sama tengah hati. Di sini kita akan mendapat pelajaran. Yang berkata-kata itu wa fi sirri Ana. Pelajaran yang kita dapat ini tanpa huruf-tanpa suara. Kita dapat paham dengan sendirinya. Yang bisa memperoleh ini ahli hakikat dan makrifat.
Allah, Dia Awal Dia Akhir,
tapi Allah tidak ber-awal dan tidak ber-akhir.
Siapa yang dilihat oleh kamu?
Jalan ini mesti dipelajari. Tidak dapat jalan ini, konyol segala
pendapat di dunia.
Karena supaya tetaplah Yang Disembah dengan yang menyembah.
Ketahuilah yang ada pada diri kita dan pada sekalian alam sejagat raya ini
hanya keadaan Tuhan yang berlaku dan kekal dengan sendiri-Nya.
Tetapkan pandangan kita hanya Zat Allah yang Ada dan Sifat Allah yang Ada
hingga lenyap karam pada Sifat Allah dan Zat Allah.
Jasad dengan ruhani sudah satu; ruhani pun
dengan nurani sudah satu; dan nurani pun
satu dengan rabbani; rabbani kekal dengan Rabbul
Izzati.
Dan kita syahadat saja menyaksikan: Islamlah Kamu.
Hidup dalam Islam; mati dalam Islam; di akhirat pun
dalam Islam.
Itulah Islam. Islam ini selamat.
Kosong di hadapan kamu menunjukkan
adanya zat asam, dan zat asam menunjukkan
adanya zat mutlak. Zat mutlak menunjukkan kosong
maharuang: zat semata-mata.
Zat itu bukan Tuhan, melainkan Sifat bagi Tuhan.
Sedangkan Tuhan itu Zatnya zat: Rabbul izzati -
Tuhan sekalian zat.
Setelah Rabbul izzati, bersyahadatlah kamu.
Selesailah Islam kamu.
Sudah dipandang, dikenal, ditunjuk. Benarlah
penyaksian kamu.
-Arifbillah-
No comments:
Post a Comment