Saturday, September 19, 2020

BELAJAR MENYADARI

Kesadaran yang saya bahas ini kata benda, bukan kata kerja. Kesadaran juga bagian dari tubuh kita. Ada tubuh, pikiran, perasaan dan kesadaran.

Tubuh fungsinya sesuai yang 5 indera itu, melihat, mendengar dan lain-lain.

Pikiran fungsinya berpikir.

Perasaan fungsinya merasakan.

 Kesadaran fungsinya menyadari atau mengamati.

Sederhananya begitu.

Dan ini alami, jadi tidak perlu bingung-bingung. Misalnya, saya sadar bahwa saya sedang membaca tulisan ini, nah untuk menyadari ini, kita memerlukan bagian tubuh kita yang bernama kesadaran, tanpa adanya kesadaran, kita tidak bisa mengamati. Kalau kita beranggapan, kesadaran adalah bagian dari pikiran, ya tak apa-apa, hanya sekarang kita pisahkan dulu, antara pikiran dan kesadaran.

Kalau mau merasakan bagaimana sensasi badan ketika kita sedang menyadari, lakukan dan Katakan dalam hati, kalau sambil bersuara lebih bagus, katakan dengan penuh kesadaran, lakukan hal berikut ini :

 a. Sambil membaca tulisan ini, katakan, "saya sadar bahwa saya sedang membaca tulisan ini".

b. Kalau anda sedang pegang HP, katakan, "saya sadar bahwa saya sedang memegang HP dan mengamati tubuh saya yang sedang memegang HP",

c. Sambil membuka mata, "Saya sadar bahwa saya sedang membuka mata saya dan saya mengamati mata saya yang sedang terbuka",

d. Sambil bernafas normal, "Saya sadar bahwa saya sedang bernafas, dan kesadaran saya sedang mengamati badan saya yang sedang bernafas.

Yang menyadari dan mengamati di atas dilakukan oleh kesadaran, bukan oleh pikiran, bukan oleh perasaan. Sensasi yang dirasakan biasanya tenang, makin banyak yang disadari, makin tenang diri kita.

Lalu buat apa belajar ketenangan? Kesadaran ini sumber energi positif, dan tidak punya sifat negatif, jadi hanya ada positif, kalau kita sering menyadari kesadaran, sering sadar, sering present moment, artinya kita sering mengamati kesadaran, sering memperhatikan kesadaran, karena yang kita perhatikan ini sumber dari energi positif, maka ketika kita sering terhubung dengan kesadaran, dengan cara menyadari atau sering jadi pengamat pada peristiwa-peristiwa yang lewat, maka kesadaran akan mengalirkan energi yang positif pada kita yang sedang memperhatikannya. Maka dari itulah kita dianjurkan untuk selalu hadir di sini dan di saat ini, di kesadaran.

Saya mengamati perasaan saya yang sedang tenang. Yang sedang mengamati perasaan ini yang saya sebut kesadaran.

Menyadari artinya menghubungkan diri dengan kesadaran. Sumber dari ketenangan. Menyadari artinya mengamati, mengetahui, menonton, tanpa melibatkan emosi.

Kalau pakai ilsutrasi pemain bola, menyadari itu seperti pelatih yang mengamati permainan tim asuhannya, tanpa ikut bermain. Sedangkan merasakan itu seperti pemain bola yang terlibat langsung dalam permainan.

 Kita langsung saja pada bahasan, untuk sampai pada menyadari kesadaran, kita sebaiknya melatih dulu sadar dengan lima panca indera kita. Kalau sudah menjadi kebiasaan, baru ditingkatkan ke menyadari yang lebih halus.

Lima panca indera itu adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap (lidah), dan peraba (kulit).

Mau mulai dari mana saja bebas, supaya mudah dibahas dari atas saja, dari mata. Sambil pasrah total dan santai total, tapi sadar penuh, sadari mata kita yang sedang melihat, disadari ya bukan dirasakan. saya sadar, bahwa mata saya sedang melihat tulisan, misalnya. Kalau merasakan, saya merasakan, mata saya pegal, cukup nyaman, tapi agak berair, misalnya. Kita menyadari, bukan merasakan.

Setelah kita cukup nyaman, mengamati mata kita yang sedang terbuka, kita tambahkan dengan mengamati telinga kita yang sedang mendengar. Kita mengamati mata yang sedang terbuka dan telinga yang sedang mendengar, pada waktu bersamaan, kalau sudah nyaman, terus tambahkan dengan hidung yang merasakan nafas, lidah yang terasa mengecap, dan benda yang tersentuh kulit. Sampai bisa menyadari aktivitas lima indera kita, pada waktu bersamaan, dan rasakan ketenangan yang muncul.

Dengan aktivitas menyadari ini, biasanya pikiran berhenti, karena fokus kita ada di panca indera kita. Dengan pikiran berhenti, maka ketenangan mulai muncul. Jika ketenangan bertahan lama, maka energi tenang itu akan menempel di badan kita. Dan kalau dibiasakan akan jadi program bawah sadar yang bekerja secara otomatis.

No comments:

Post a Comment