Friday, September 18, 2020

Amalan Rahasia Nabi Khidir

Nb:  Bacaan ini diniatkan untuk kebaikan bukan untuk kekahatan. Berserah diri dan mentirakatkatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan perintahnya serta menjauhi larangan-Nya,  supaya diampuni dosa - dosa saya, dosa - dosa kedua orang tua saya, dosa - dosa orang tua leluhur saya, dosa - dosa anak keturunan nabi Muhammad Shollallahi Alahi Wassalam, dicatatsebagai amal sholeh yang pahalanya diberikan untuk Nabi Muhammad, untuk para Nabi-Mu, para Malaikat-Mu, para Wali-Mu, untuk syech Abdul Kodir Jaelani dari Bagdadi untuk orang tua leluhur saya untuk ahli kubur muslimin wal muslimat dan untuk syech Syarief Hidayatullah Gunung Jati dan Syech Ahmad Rifa'i. 
Jangan Sesekali Mengamalkan Keilmuan Sebelum Meminta Izin Kepada Yg Punya Keilmuan/Mujiz, Karena Resikonya Tinggi/Berbahaya (Diluar Tanggung Jawab Kami).

Doa Nabi Khidir Untuk Kekayaan dan Cara Mengamalkannya

Nabi Khidir AS adalah seorang Nabi yang diduga menjadi guru dari Sunan Kalijaga dalam mendalami ilmu Agama. Selain ilmu Agama, Nabi Khidir juga mengajarkan banyak sekali keilmuwan lain sepertinya Ilmu Spiritual, Ilmu Kebatinan dan Ilmu Ilmu Hikmah. Salah satu amalan peninggalan Nabi Khidir adalah doa membuka pintu rezeki untuk mendatangkan kekayaan. Bukan pesugihan, namun lebih kepada membaca doa untuk mendapatkan kesuksesan dalam mencari rezeki. Sehingga mudah dan dilancarkan oleh Allah SWT.

Doa Nabi Khidir untuk kekayaan ini bisa menjadi amalan harian setelah solat. Jika seseorang membaca amalan doa ini secara konsisten / rutin setiap hari Insya Allah rezeki akan lancer, mendapatkan keberkahan sehingga rezekinya dapat menjadi kekayaan dunia baginya. Selain itu doa Nabi Khidir untuk kekayaan ini bisa menjadikan seseorang lebih dekat secara rohani / kebatinan.

Dalam artikel ini akan kami ajarkan bagaimana bunyi amalan doa Nabi Khidir untuk kekayaan berserta tata cara mengamalkannya.

Bunyi Amalan Doa Nabi Khidir Untuk Kekayaan

دُعَاءُ الْفَرَجِ أَو دُعَاءُ الخَضِرِ عليه السلام

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

اَللَّهُمَّ كَمَا لَطَفْتَ فِى عَظَمَتِكَ دُونَ اللُّطَفَاءِ، وَعَلوْتَ بِعَظَمَتِكَ عَلَى الْعُظَمَاءِ ، وَعَلِمْتَ مَاتَحْتَ أَرْضِكَ كَعِلْمِكَ بِمَا فَوْقَ عَرْشِكَ ، وَكَانَتْ وَسَاوِسُ الصُدُورِ كَاْلعَلاَنِيَّةِ عِنْدَكَ ، وَعَلاَنِيَّةُ اْلقَوْلِ كَالسِّرِ فِى عِلْمِكَ ، وَانْقَادَ كُلُّ شَىْءٍ لِعَظَمَتِكَ ، وَخَضَعَ كُلُّ ذِى سُلْطَانٍ لسُلْطَانِكَ ، وَصَارَ أَمْرُ الدُّنْيَا والْأَخِرَةِ كُلُّهُ بِيَدِكَ، اِجْعَلْ لِى مِنْ كُلِّ هَمٍ أَصْبَحْتُ أَوْ أَمْسَيْتُ فِيهِ فَرَجًا وَمَخْرَجًا، اللَّهُمَّ إِنَّ عَفْوَكَ عَنْ ذُنُوبِى ، وَتَجَاوَزَكَ عَنْ خَطِيئَتىِ ، وَسِتْرَكَ عَلَى قَبِيحِ عَمَلِى ، أَطمِعْني أَنْ أَسْألَكَ مَا لاَ أَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ مِمَّا قَصَّرْتُ فِيهِ ، أَدْعُوكَ اَمِنًا وَأَسْألُكَ مُسْتَأْنِسًا . وَإِنَّكَ الْمُحْسِنُ إِلَىَّ، ، وَأَنَا الْمُسِيئُ إلىَ نَفْسِى فِيِمَا بَيْنِى وَبَيْنِكَ ، تَتَوَدَّدُ إِلىَّ بِنِعْمَتِكَ، وَأَتَبَغَّضُ إلَيْكَ بِالْمعَاصِى، وَلَكِنَّ الثِّقَةَ بِكَ حَمَلَتْنِى علَى الْجَرَاءَةِ عَلَيْكَ، فَعُدْ بِفَضْلِكَ وإحْسَانِكَ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الَّرَحِيم، وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallim,

Allahumma kamaa lathafta fii ‘azhamatika duunalluthafaa, wa ‘alawta bi‘azhamatika alal ‘uzhamaa, wa ‘alimta maa tahta ardhika ka’ilmika bimaa fauqa ‘arsyika, wa kaanat wasaawisusshuduuri kal’alaaniyyati ‘indaka, wa ‘alaaniyyatulqauli kassirri fii ‘ilmika, wanqaada kullu syai-in li ‘azhamatika, wa khadha’a kullu dzi sulthaanin li sulthaanika, wa shaara amruddunya wal aakhirati kulluhu biyadika.

Ij’al lii min kulli hammin ashbahtu aw amsaiytu fiihi farajan wa makhrajaa, Allahumma inna ‘afwaka ‘an dzunuubiy, wa tajaawazaka ‘an khathii’athiy, wa sitraka alaa qabiihi a’maaliy,

athmi’niy an as-aluka maa laa astawjibuhu minka mimma qashhartu fiihi, ad’uuka aaminan, wa as;aluka musta;anisaa.

Wa innakalmuhsinu ilayya, wa analmusii’u ilaa nafsiy fiima bayniy wa bainika, tatawaddadu ilayya bini’matika, wa atabagghadhu ilaika bilma’ashiy, walakinnattsiqata bika hamalatniy ‘alal Jaraa-ati ‘alaika, fa’ud bifadhlika wa ihsaanika ‘alayya. innaka antattawaaburrahiim ,wa shallallahu alaa Sayyidina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa sallam.

ARTI Doa Nabi Khidir Untuk Kekayaan

Ya Allah, sebagaimana Engkau bersikap lemah lembut dalam keagungan-Mu melebihi segala yang lemah lembut, dan Engkau Maha Tinggi degan kegungan-Mu atas segala yang agung, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aada di dalam buni-Mu sebagaimana Engkau mengetahui apa yang ada di atas ‘arsy-Mu, dan bisikan hati di sisi-Mu sama seperti ucapan terang-terangan, dan ucapan terang-terangan sama di sisi-Mu dengan bisikan hati, dan tunduklah segala sesuatu kepada keagungan-Mu, dan merendahlah segala yang memiliki kekuasaan kepada kekuasaan-Mu, dan jadilah perkara dunia dan akhirat berada di tangan-Mu, jadikanlah bagiku dari segala keluh-kesah yang menimpaku pada sore / pagi hari kelapangan dan jalan keluar darinya.

Ya Allah, sesungguhnya kemaafan-Mu atas dosa-dosaku, dan penghapusan-Mu atas semua kesalahanku, dan penutupan-Mu atas perbuatan burukku, kesemuanya itu mendorongku untuk memohon kepada-Mu apa-apa yang aku tak pantas menerimanya dari apa-apa yang aku teledor padanya, aku memohon kepada-Mu dalam keadaan aman, dan aku meminta kepada-Mu denga keadaan rasa senang hati, sedangkan Engkau adalah selalu berbuat baik kepadaku, dan aku selalu berbuat jahat terhadap diriku sendiri dalam masalah yang menyangkut hubungan aku dengan Engkau.

Engkau selalu membuatku menyayangi-Mu dengan senantiasa memberi nikmat-Mu kepadaku meskipun Engkau tidak membutuhkan aku, dan aku selalu membuat-Mu murka dengan bermaksiat kepada-Mu, akan tetapi kepercayaanku kepada-Mu membawaku untuk berani (memohon) kepada-Mu, maka jenguklah aku dengan karunia dan kebaikan-Mu kepadaku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang.

Cara Mengamalkan Doa Nabi Khidir Untuk Kekayaan

Bacalah Doa Nabi Khidir Untuk Kekayaan ini setelah selesai solat hajat di malam hari sebanyak 1 kali saja. Bisa juga and abaca setelah solat tahajud. Mengapa doa ini harus anda baca setelah solat malam?

Ingatlah saudaraku bahwa solat malam adalah solat yang sangat mustajab untuk memanjatkan doa. Di waktu malam hari apalagi di sepertiga malam terakhir, para malaikat akan turun dan turut mendoakan orang yang mau beribadah di malam hari. Itulah mengapa kita harus merutinkan bacaan Doa Nabi Khidir Untuk Kekayaan ini ketika malam hari.

Demikian semoga bermanfaat untuk kita semua. Selamat mengamalkan, BARAKALLAH.


Amalan Belajar Ilmu Laduni Nabi Khidir

Tanpa kita memiliki peganggan dan hanya bermodal logika, sangat memungkinkan kita akan tergelincir ke dalam jurang kenistaan yang tak sepatutnya dirasakan oleh orang yang kita cintai. Untuk itu perlulah kita belajar, menguasai bersama ilmu Hikmah untuk menstabilkan ego dan emosi kita, salah satunya adalah Ilmu laduni Nabi Khidir. Tiap-tiap manusia bisa di pastikan senantiasa mengharap Ridho serta Karunia dari pencipta-NYA. Manusia berupaya menempa diri selalu untuk dekat pada Allah serta bisa menggerakkan semuanya yang diperintahkan dan menjauhi larangan-NYA. Namun permasalahan menjauh dari larangan Allah ini bukanlah permasalahan mudah… lantaran syaithon sesuai sama janjinya bakal menggoda uman manusia dengan beragam jenis langkah, dengan harapan manusia tergoda serta termasuk juga dalam kelompoknya.

Nabi Allah Khidir AS (Balya bin Malkan) tahu persis bakal hal semacam ini serta beliaupun tidak pernah melepas diri dari kontak bathinnya pada Allah. Tiap-tiap pagi serta petang Nabi Khidir A. S senantiasa melapazkan wirid supaya terlepas dari godaan syaithon. Jika wirid Nabi Khidir ini didawamkan serta di baca dengan cara teratur oleh manusia modern seperti saat ini. InsyaAllah kitapun bakal terpelihara serta diberikan kemampuan hati untuk menampiknya. Apabila di baca pagi hari bakal terlepas dari godaan syaithon sampai petang hari… begitu juga demikian sebaliknya apabila di baca petang hari bakal terlepas sampai pagi hari.

Pertama yang harus kita lakukan adalah: bertemu Dengan beliau Nabi Khidir.

Ulangilah amalan itu dalam tujuh malam. Sepanjang tujuh hari bersihkan hati kemauan serta tingkah laku dari beberapa hal yg tidak terpuji. Semakin lebih baik sudah pasti bukan sekedar tujuh hari namun selama-lamanya. Insya Allah, Bila Allah menginginkan jadi Anda bakal dipertemukan dengan Nabi Sayyidina Khidir AS. Dapat waktu tertidur sepanjang mengamalkan, mungkin saja sesudah kita mengamalkan sepanjang sekian waktu.

Doa Nabi Khidir Bagus Dibaca Di Pagi Hari

Doa Nabi Khidir

بسم الله الرحمن الرحيم

بسم الله ما شاء الله ﻻ يسوق الخير اﻻ الله

بسم الله ما شاء الله ﻻ يصرف السوء اﻻ الله

بسم الله ما شاء الله ما كان من نعمة فمن الله

بسم الله ما شاء الله ﻻ حول و ﻻ قوة اﻻ بالله

Lafal Bacaan:

Bismillaahir-rohmaanir-rohiim.

Bismillaahi maa syaa’allaahu laa yasuuqul-khoiro illallaahu,

Bismillaahi maa syaa’allaahu laa yashrifus-suu’a illallaahu,

Bismillaahi maa syaa’allaahu maa kaana min ni’matin faminallaahi,

Bismillaahi maa syaa’allaahu laa hawla walaa quwwata illa billaahi.

Artinya :

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Dengan Nama Allah tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan selain Allah,

Dengan Nama Allah tidak ada yang dapat menghadirkan kejelekan selain Allah,

Dengan Nama Allah, segala kenikmatan adalah dari Allah,

Dengan Nama Allah, tidak ada daya dan upaya selain dengan pertolongan Allah.

Doa Nabi Khidir Lainya:

أَللَّهُمَّ إِنّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْ‏ءٍ ،وَبِقُوَّتِكَ الَّتي قَهَرْتَ بِها كُلَّ شَيْ‏ءٍ ، وَخَضَعَ لَها كُلُّ شَيْ‏ءٍ ،وَذَلَّ لَها كُلُّ شَيْ‏ءٍ ، وَبِجَبَرُوتِكَ الَّتي غَلَبْتَ بِها كُلَّ شَيْ‏ءٍ ،وَبِعِزَّتِكَ الَّتي لايَقُومُ لَها شَيْ‏ءٌ ، وَبِعَظَمَتِكَ الَّتي مَلَأَتْ كُلّ‏ شَيْ‏ءٍ ، وَبِسُلْطانِكَ الَّذي عَلا كُلَّ شَيْ‏ءٍ ، وَبِوَجْهِكَ الْباقي ‏بَعْدَ فَناءِ كُلِّ شَيْ‏ءٍ ، وَبِأَسْمائِكَ الَّتي مَلَأَتْ أَرْكانَ كُلِّ شَيْ‏ءٍ ،وَبِعِلْمِكَ الَّذي أَحاطَ بِكُلِّ شَيْ‏ءٍ ، وَبِنُورِ وَجْهِكَ الَّذي أَضاءَ لَهُ كُلُّ شَيْ‏ءٍ ، يا نُورُ يا قُدُّوسُ ، يا أَوَّلَ الْأَوَّلينَ ، وَيا آخِرَالْآخِرينَ .

أَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوبَ الَّتي تَهْتِكُ الْعِصَمَ . أَللَّهُمّ‏اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوبَ الَّتي تُنْزِلُ النِّقَمَ . أَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوبَ‏ الَّتي تُغَيِّرُ النِّعَمَ . أَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوبَ الَّتي تَحْبِسُ الدُّعاءَ. أَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيَ الذُّنُوبَ الَّتي تُنْزِلُ الْبَلاءَ . أَللَّهُمَّ اغْفِرْ لي كُلّ ‏ذَنْبٍ أَذْنَبْتُهُ ، وَكُلَّ خَطيئَةٍ أَخْطَأْتُها .

أَللَّهُمَّ إِنّي أَتَقَرَّبُ إِلَيْكَ بِذِكْرِكَ ، وَأَسْتَشْفِعُ بِكَ إِلى نَفْسِكَ ، وَأَسْأَلُكَ بِجُودِكَ أَنْ تُدْنِيَني مِنْ قُرْبِكَ ، وَأَنْ ‏تُوزِعَني شُكْرَكَ ، وَأَنْ تُلْهِمَني ذِكْرَكَ . أَللَّهُمَّ إِنّي أَسْأَلُكَ ‏سُؤالَ خاضِعٍ مُتَذَلِّلٍ خاشِعٍ أَنْ تُسامِحَني وَتَرْحَمَني ‏وَتَجْعَلَني بِقِسْمِكَ راضِياً قانِعاً ، وَفي جَميعِ الْأَحْوالِ ‏مُتَواضِعاً .

أَللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ سُؤالَ مَنِ اشْتَدَّتْ فاقَتُهُ ، وَأَنْزَلَ بِكَ ‏عِنْدَ الشَّدائِدِ حاجَتَهُ ، وَعَظُمَ فيما عِنْدَكَ رَغْبَتُهُ . أَللَّهُمَّ عَظُمَ ‏سُلْطانُكَ ، وَعَلا مَكانُكَ ، وَخَفِيَ مَكْرُكَ ، وَظَهَرَ أَمْرُكَ ،وَغَلَبَ قَهْرُكَ ، وَجَرَتْ قُدْرَتُكَ ، وَلايُمْكِنُ الْفِرارُ مِنْ‏حُكُومَتِكَ .

أَللَّهُمَّ لا أَجِدُ لِذُنُوبي غافِراً ، وَلا لِقَبائِحي ساتِراً ، وَلالِشَيْ‏ءٍ مِنْ عَمَلِيَ الْقَبيحِ بِالْحَسَنِ مُبَدِّلاً غَيْرَكَ ، لا إِلهَ إِلّا أَنْتَ‏ سُبْحانَكَ وَبِحَمْدِكَ ، ظَلَمْتُ نَفْسي ، وَتَجَرَّأْتُ بِجَهْلي ، وَسَكَنْتُ إِلى قَديمِ ذِكْرِكَ لي ، وَمَنِّكَ عَلَيَّ .

أَللَّهُمَّ مَوْلايَ كَمْ مِنْ قَبيحٍ سَتَرْتَهُ ، وَكَمْ مِنْ فادِحٍ مِنَ‏ الْبَلاءِ أَقَلْتَهُ ، وَكَمْ مِنْ عِثارٍ وَقَيْتَهُ ، وَكَمْ مِنْ مَكْرُوهٍ دَفَعْتَهُ ، وَكَمْ مِنْ ثَناءٍ جَميلٍ لَسْتُ أَهْلاً لَهُ نَشَرْتَهُ .

أَللَّهُمَّ عَظُمَ بَلائي ، وَأَفْرَطَ بي سُوءُ حالي ، وَقَصُرَتْ ‏بي أَعْمالي ، وَقَعَدَتْ بي أَغْلالي ، وَحَبَسَني عَنْ نَفْعي بُعْدُ أَمَلي ، وَخَدَعَتْنِى الدُّنْيا بِغُرُورِها ، وَنَفْسي بِجِنايَتِها ، وَمِطالي يا سَيِّدي .

فَأَسْأَلُكَ بِعِزَّتِكَ أَنْ لايَحْجُبَ عَنْكَ دُعائي سُوءُ عَمَلي ‏وَفِعالي ، وَلاتَفْضَحْني بِخَفِيِّ مَا اطَّلَعْتَ عَلَيْهِ مِنْ سِرّي ، وَلاتُعاجِلْني بِالْعُقُوبَةِ عَلى ما عَمِلْتُهُ في خَلَواتي مِنْ سُوء ِفِعْلي وَإِسائَتي ، وَدَوامِ تَفْريطي وَجَهالَتي ، وَكَثْرَةِ شَهَواتي ‏وَغَفْلَتي .

وَكُنِ اللَّهُمَّ بِعِزَّتِكَ لي في كُلِّ الْأَحْوالِ رَؤُفاً ، وَعَلَيّ‏في جَميعِ الْاُمُورِ عَطُوفاً ، إِلهي وَرَبّي مَنْ لي غَيْرُكَ ، أَسْأَلُهُ ‏كَشْفَ ضُرّي ، وَالنَّظَرَ في أَمْري .

إِلهي وَمَوْلايَ أَجْرَيْتَ عَلَيَّ حُكْماً اتَّبَعْتُ فيهِ هَوى نَفْسي ، وَلَمْ أَحْتَرِسْ فيهِ مِنْ تَزْيينِ عَدُوّي ، فَغَرَّني بِماأَهْوى وَأَسْعَدَهُ عَلى ذلِكَ الْقَضاءُ فَتَجاوَزْتُ بِما جَرى عَلَيّ‏مِنْ ذلِكَ بَعْضَ حُدُودِكَ ، وَخالَفْتُ بَعْضَ أَوامِرِكَ .

فَلَكَ الْحَمْدُ ( الْحُجَّةُ ) عَلَيَّ في جَميعِ ذلِكَ ، وَلا حُجَّةَ لي ‏فيما جَرى عَلَيَّ فيهِ قَضاؤُكَ ، وَأَلْزَمَني حُكْمُكَ وَبَلاؤُكَ ،وَقَدْ أَتَيْتُكَ يا إِلهي بَعْدَ تَقْصيري وَإِسْرافي عَلى نَفْسي ، مُعْتَذِراً نادِماً مُنْكَسِراً مُسْتَقيلاً مُسْتَغْفِراً مُنيباً مُقِرّاً مُذْعِناً مُعْتَرِفاً ، لا أَجِدُ مَفَرّاً مِمَّا كانَ مِنّي ، وَلا مَفْزَعاً أَتَوَجَّهُ إِلَيْهِ في‏أَمْري غَيْرَ قَبُولِكَ عُذْري ، وَإِدْخالِكَ إِيَّايَ في سَعَةِ رَحْمَتِكَ .

أَللَّهُمَّ فَاقْبَلْ عُذْري ، وَارْحَمْ شِدَّةَ ضُرّي ، وَفُكَّني‏ مِنْ شَدِّ وَثاقي ، يا رَبِّ ارْحَمْ ضَعْفَ بَدَني ، وَرِقَّةَ جِلْدي ، وَدِقَّةَ عَظْمي ، يا مَنْ بَدَأَ خَلْقي وَذِكْري وَتَرْبِيَتي وَبِرّي‏ وَتَغْذِيَتي ، هَبْني لِابْتِداءِ كَرَمِكَ وَسالِفِ بِرِّكَ بي .

يا إِلهي وَسَيِّدي وَرَبّي ، أَتُراكَ مُعَذِّبي بِنارِكَ بَعْدَ تَوْحيدِكَ ، وَبَعْدَ مَا انْطَوى عَلَيْهِ قَلْبي مِنْ مَعْرِفَتِكَ ، وَلَهِجَ بِهِ‏ لِساني مِنْ ذِكْرِكَ ، وَاعْتَقَدَهُ ضَميري مِنْ حُبِّكَ ، وَبَعْدَ صِدْقِ ‏اعْتِرافي وَدُعائي خاضِعاً لِرُبُوبِيَّتِكَ ، هَيْهاتَ ، أَنْتَ أَكْرَمُ مِنْ‏ أَنْ تُضَيِّعَ مَنْ رَبَّيْتَهُ ، أَوْ تُبْعِدَ مَنْ أَدْنَيْتَهُ ، أَوْ تُشَرِّدَ مَنْ آوَيْتَهُ ، أَوْ تُسَلِّمَ إِلَى الْبَلاءِ مَنْ كَفَيْتَهُ وَرَحِمْتَهُ .

وَلَيْتَ شِعْري يا سَيِّدي وَإِلهي وَمَوْلايَ أَتُسَلِّطُ النَّارَ عَلى وُجُوهٍ خَرَّتْ لِعَظَمَتِكَ ساجِدَةً ، وَعَلى أَلْسُنٍ نَطَقَتْ ‏بِتَوْحيدِكَ صادِقَةً ، وَبِشُكْرِكَ مادِحَةً ، وَعَلى قُلُوبٍ اعْتَرَفَتْ‏ بِإِلهِيَّتِكَ مُحَقِّقَةً ، وَعَلى ضَمائِرَ حَوَتْ مِنَ الْعِلْمِ بِكَ حَتَّى ‏صارَتْ خاشِعَةً ، وَعَلى جَوارِحَ سَعَتْ إِلى أَوْطانِ تَعَبُّدِكَ‏ طائِعَةً ، وَأَشارَتْ بِاسْتِغْفارِكَ مُذْعِنَةً .

ما هكَذَا الظَّنُّ بِكَ ، وَلا اُخْبِرْنا بِفَضْلِكَ عَنْكَ يا كَريمُ ‏يا رَبِّ ، وَأَنْتَ تَعْلَمُ ضَعْفي عَنْ قَليلٍ مِنْ بَلاءِ الدُّنْيا وَعُقُوباتِها ، وَما يَجْري فيها مِنَ الْمَكارِهِ عَلى أَهْلِها ، عَلى أَنَّ ذلِكَ بَلاءٌ وَمَكْرُوهٌ قَليلٌ مَكْثُهُ ، يَسيرٌ بَقائُهُ ، قَصيرٌ مُدَّتُهُ ، فَكَيْفَ احْتِمالي لِبَلاءِ الْآخِرَةِ ، وَجَليلِ وُقُوعِ الْمَكارِهِ فيها ، وَهُوَ بَلاءٌ تَطُولُ مُدَّتُهُ ، وَيَدُومُ مَقامُهُ ، وَلايُخَفَّفُ عَنْ أَهْلِهِ ، لِأَنَّهُ لايَكُونُ إِلّا عَنْ غَضَبِكَ وَانْتِقامِكَ وَسَخَطِكَ ، وَهذا مالاتَقُومُ لَهُ السَّماواتُ وَالْأَرْضُ ، يا سَيِّدي ، فَكَيْفَ لي وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعيفُ الذَّليلُ الْحَقيرُ الْمِسْكينُ الْمُسْتَكينُ .

يا إِلهي وَرَبّي وَسَيِّدي وَمَوْلايَ ، لِأَيِّ الْاُمُورِ إِلَيْكَ ‏أَشْكُو ، وَلِما مِنْها أَضِجُّ وَأَبْكي ، لِأَليمِ الْعَذابِ وَشِدَّتِهِ ، أَمْ ‏لِطُولِ الْبَلاءِ وَمُدَّتِهِ ، فَلَئِنْ صَيَّرْتَني لِلْعُقُوباتِ مَعَ أَعْدائِكَ ، وَجَمَعْتَ بَيْني وَبَيْنَ أَهْلِ بَلائِكَ ، وَفَرَّقْتَ بَيْني وَبَيْنَ أَحِبَّائِكَ ‏وَأَوْلِيائِكَ ، فَهَبْني يا إِلهي وَسَيِّدي وَمَوْلايَ وَرَبّي ، صَبَرْتُ‏ عَلى عَذابِكَ فَكَيْفَ أَصْبِرُ عَلى فِراقِكَ ، وَهَبْني صَبَرْتُ عَلى حَرِّ نارِكَ فَكَيْفَ أَصْبِرُ عَنِ النَّظَرِ إِلى كَرامَتِكَ ، أَمْ كَيْفَ‏ أَسْكُنُ فِى النَّارِ وَرَجائي عَفْوُكَ .

فَبِعِزَّتِكَ يا سَيِّدي وَمَوْلايَ اُقْسِمُ صادِقاً لَئِنْ تَرَكْتَني‏ناطِقاً ، لَأَضِجَّنَّ إِلَيْكَ بَيْنَ أَهْلِها ضَجيجَ الْآمِلينَ ، وَلَأَصْرُخَنّ‏إِلَيْكَ صُراخَ الْمُسْتَصْرِخينَ ، وَلَأَبْكِيَنَّ عَلَيْكَ بُكاءَ الْفاقِدينَ ،وَلَاُنادِيَنَّكَ أَيْنَ كُنْتَ يا وَلِيَّ الْمُؤْمِنينَ ، يا غايَةَ آمالِ ‏الْعارِفينَ ، يا غِياثَ الْمُسْتَغيثينَ ، يا حَبيبَ قُلُوبِ الصَّادِقينَ، وَيا إِلهَ الْعالَمينَ .

أَفَتُراكَ سُبْحانَكَ يا إِلهي وَبِحَمْدِكَ تَسْمَعُ فيها صَوْتَ‏عَبْدٍ مُسْلِمٍ سُجِنَ فيها بِمُخالَفَتِهِ ، وَذاقَ طَعْمَ عَذابِها بِمَعْصِيَتِهِ ، وَحُبِسَ بَيْنَ أَطْباقِها بِجُرْمِهِ وَجَريرَتِهِ وَهُوَ يَضِجّ ‏إِلَيْكَ ضَجيجَ مُؤَمِّلٍ لِرَحْمَتِكَ ، وَيُناديكَ بِلِسانِ أَهْلِ ‏تَوْحيدِكَ ، وَيَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِرُبُوبِيَّتِكَ .

يا مَوْلايَ ، فَكَيْفَ يَبْقى فِي الْعَذابِ وَهُوَ يَرْجُو ماسَلَفَ مِنْ حِلْمِكَ ، أَمْ كَيْفَ تُؤْلِمُهُ النَّارُ وَهُوَ يَأْمُلُ فَضْلَكَ‏ اوَرَحْمَتَكَ ، أَمْ كَيْفَ يُحْرِقُهُ لَهيبُها وَأَنْتَ تَسْمَعُ صَوْتَهُ‏ وَتَرى مَكانَهُ ، أَمْ كَيْفَ يَشْتَمِلُ عَلَيْهِ زَفيرُها وَأَنْتَ تَعْلَمُ‏ ضَعْفَهُ ، أَمْ كَيْفَ يَتَقَلْقَلُ بَيْنَ أَطْباقِها وَأَنْتَ تَعْلَمُ صِدْقَهُ ، أَمْ‏كَيْفَ تَزْجُرُهُ زَبانِيَتُها وَهُوَ يُناديكَ يا رَبَّهْ ، أَمْ كَيْفَ يَرْجُو فَضْلَكَ في عِتْقِهِ مِنْها فَتَتْرُكُهُ فيها ، هَيْهاتَ ، ما ذلِكَ الظَّنُّ بِكَ، وَلَا الْمَعْرُوفُ مِنْ فَضْلِكَ ، وَلا مُشْبِهٌ لِما عامَلْتَ بِهِ‏ الْمُوَحِّدينَ مِنْ بِرِّكَ وَإِحْسانِكَ .

فَبِالْيَقينِ أَقْطَعُ لَوْلا ما حَكَمْتَ بِهِ مِنْ تَعْذيبِ ‏جاحِديكَ ، وَقَضَيْتَ بِهِ مِنْ إِخْلادِ مُعانِديكَ لَجَعَلْتَ النَّارَ كُلَّها بَرْداً وَسَلاماً ، وَما كانَ لِأَحَدٍ فيها مَقَرّاً وَلا مُقاماً ، لكِنَّكَ ‏تَقَدَّسَتْ أَسْماؤُكَ أَقْسَمْتَ أَنْ تَمْلَأَها مِنَ الْكافِرينَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعينَ ، وَأَنْ تُخَلِّدَ فيهَا الْمُعانِدينَ ، وَأَنْتَ جَلّ ثَناؤُكَ قُلْتَ مُبْتَدِئاً ، وَتَطَوَّلْتَ بِالْإِنْعامِ مُتَكَرِّماً ، أَفَمَنْ كانَ ‏مُؤْمِناً كَمَنْ كانَ فاسِقاً لايَسْتَوُونَ .

إِلهي وَسَيِّدي ، فَأَسْأَلُكَ بِالْقُدْرَةِ الَّتي قَدَّرْتَها ،وَبِالْقَضِيَّةِ الَّتي حَتَمْتَها وَحَكَمْتَها ، وَغَلَبْتَ مَنْ عَلَيْهِ أَجْرَيْتَها، أَنْ تَهَبَ لي في هذِهِ اللَّيْلَةِ وَفي هذِهِ السَّاعَةِ كُلَّ جُرْمٍ‏أَجْرَمْتُهُ ، وَكُلَّ ذَنْبٍ أَذْنَبْتُهُ ، وَكُلَّ قَبيحٍ أَسْرَرْتُهُ ، وَكُلَّ جَهْلٍ‏عَمِلْتُهُ ، كَتَمْتُهُ أَوْ أَعْلَنْتُهُ ، أَخْفَيْتُهُ أَوْ أَظْهَرْتُهُ ، وَكُلَّ سَيِّئَةٍ أَمَرْتَ بِإِثْباتِهَا الْكِرامَ الْكاتِبينَ ، اَلَّذينَ وَكَّلْتَهُمْ بِحِفْظِ مايَكُونُ مِنّي ، وَجَعَلْتَهُمْ شُهُوداً عَلَيَّ مَعَ جَوارِحي ، وَكُنْتَ‏أَنْتَ الرَّقيبَ عَلَيَّ مِنْ وَرائِهِمْ ، وَالشَّاهِدَ لِما خَفِيَ عَنْهُمْ ، وَبِرَحْمَتِكَ أَخْفَيْتَهُ ، وَبِفَضْلِكَ سَتَرْتَهُ ، وَأَنْ تُوَفِّرَ حَظّي مِنْ‏كُلِّ خَيْرٍ أَنْزَلْتَهُ ، أَوْ إِحْسانٍ فَضَّلْتَهُ ، أَوْ بِرٍّ نَشَرْتَهُ ، أَوْ رِزْقٍ ‏بَسَطْتَهُ ، أَوْ ذَنْبٍ تَغْفِرُهُ ، أَوْ خَطَإٍ تَسْتُرُهُ .

يا رَبِّ يا رَبِّ يا رَبِّ ، يا إِلهي وَسَيِّدي وَمَوْلايَ ‏وَمالِكَ رِقّي ، يا مَنْ بِيَدِهِ ناصِيَتي ، يا عَليماً بِضُرّي ‏وَمَسْكَنَتي ، يا خَبيراً بِفَقْري وَفاقَتي .

يا رَبِّ يا رَبِّ يا رَبِّ ، أَسْأَلُكَ بِحَقِّكَ وَقُدْسِكَ ، وَأَعْظَمِ صِفاتِكَ وَأَسْمائِكَ ، أَنْ تَجْعَلَ أَوْقاتي مِنَ اللَّيْلِ‏ وَالنَّهارِ بِذِكْرِكَ مَعْمُورَةً ، وَبِخِدْمَتِكَ مَوْصُولَةً ، وَأَعْمالي‏ عِنْدَكَ مَقْبُولَةً ، حَتَّى تَكُونَ أَعْمالي وَأَوْرادي كُلُّها وِرْداًواحِداً ، وَحالي في خِدْمَتِكَ سَرْمَداً .

يا سَيِّدي يا مَنْ عَلَيْهِ مُعَوَّلي ، يا مَنْ إِلَيْهِ شَكَوْتُ‏ أَحْوالي ، يا رَبِّ يا رَبِّ يا رَبِّ ، قَوِّ عَلى خِدْمَتِكَ جَوارِحي ،وَاشْدُدْ عَلَى الْعَزيمَةِ جَوانِحي ، وَهَبْ لِيَ الْجِدَّ في خَشْيَتِكَ ، وَالدَّوامَ فِي الْإِتِّصالِ بِخِدْمَتِكَ ، حَتَّى أَسْرَحَ إِلَيْكَ في‏ مَيادينِ السَّابِقينَ ، وَاُسْرِعَ إِلَيْكَ فِى الْبارِزينَ ، وَأَشْتاقَ إِلى قُرْبِكَ فِي الْمُشْتاقينَ ، وَأَدْنُوَ مِنْكَ دُنُوَّ الْمُخْلِصينَ ، وَأَخافَكَ ‏مَخافَةَ الْمُوقِنينَ ، وَأَجْتَمِعَ في جِوارِكَ مَعَ الْمُؤْمِنينَ .

أَللَّهُمَّ وَمَنْ أَرادَني بِسُوءٍ فَأَرِدْهُ ، وَمَنْ كادَني فَكِدْهُ ، وَاجْعَلْني مِنْ أَحْسَنِ عَبيدِكَ نَصيباً عِنْدَكَ ، وَأَقْرَبِهِمْ مَنْزِلَةً مِنْكَ ، وَأَخَصِّهِمْ زُلْفَةً لَدَيْكَ ، فَإِنَّهُ لايُنالُ ذلِكَ إِلّا بِفَضْلِكَ ، وَجُدْ لي بِجُودِكَ ، وَاعْطِفْ عَلَيَّ بِمَجْدِكَ ، وَاحْفَظْني ‏بِرَحْمَتِكَ ، وَاجْعَلْ لِساني بِذِكْرِكَ لَهِجاً ، وَقَلْبي بِحُبِّكَ مُتَيَّماً ،وَمُنَّ عَلَيَّ بِحُسْنِ إِجابَتِكَ ، وَأَقِلْني عَثْرَتي ، وَاغْفِرْ زَلَّتي ، فَإِنَّكَ قَضَيْتَ عَلى عِبادِكَ بِعِبادَتِكَ ، وَأَمَرْتَهُمْ بِدُعائِكَ ، وَضَمِنْتَ لَهُمُ الْإِجابَةَ .

فَإِلَيْكَ يا رَبِّ نَصَبْتُ وَجْهي ، وَ إِلَيْكَ يا رَبِّ مَدَدْتُ ‏يَدي ، فَبِعِزَّتِكَ اسْتَجِبْ لي دُعائي ، وَبَلِّغْني مُنايَ ، وَلاتَقْطَعْ‏ مِنْ فَضْلِكَ رَجائي ، وَاكْفِني شَرَّ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ مِنْ أَعْدائي .

يا سَريعَ الرِّضا ، إِغْفِرْ لِمَنْ لايَمْلِكُ إِلَّا الدُّعاءَ ، فَإِنَّكَ ‏فَعَّالٌ لِما تَشاءُ ، يا مَنِ اسْمُهُ دَواءٌ ، وَذِكْرُهُ شِفاءٌ ، وَطاعَتُهُ‏ غِنًى ، إِرْحَمْ مَنْ رَأْسُ مالِهِ الرَّجاءُ ، وَسِلاحُهُ الْبُكاءُ ، ياسابِغَ النِّعَمِ ، يا دافِعَ النِّقَمِ ، يا نُورَ الْمُسْتَوْحِشينَ فِي الظُّلَمِ ، يا عالِماً لايُعَلَّمُ ، صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ ، وَافْعَلْ بي ما أَنْتَ أَهْلُهُ ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلى رَسُولِهِ وَالْأَئِمَّةِ الْمَيامينِ مِنْ آلِهِ، وَسَلَّمَ تَسْليماً كَثيراً .(2)

Arti Dari Doa Nabi Khidir:

Do’a yang juga dikenal dengan do’a Kumail ini, merupakan sunnah dibaca pada malam nisfu sya’ban (pertengahan sya’ban) juga di malam jum’at.

Ya Allah, aku bermohon pada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, dengan kekuatan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu, merunduk segala sesuatu dan merendah segala sesuatu. Dengan keperkasaan-Mu yang mengalahkan segala sesuatu, dengan kemuliaan-Mu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu, dengan keagungan-Mu yang memenuhi segala sesuatu, dengan kekuasaan-Mu yang mengatasi segala sesuatu, dangan wajah-Mu yang kekal setelah sirna segala sesuatu, dan dengan asma-Mu yang memenuhi tonggak segala sesuatu. Dengan ilmu-Mu yang meliputi segala sesuatu dan dengan cahaya-Mu yang menyinari segala sesuatu. Wahai Cahaya, wahai yang maha suci, wahai yang awal dari segala yang awal, dan wahai yang akhir dari segala yang akhir.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mengakibatkan siksaan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merubah nikmat (menjadi bala’). Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merintangi do’a. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bencana. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang memutuskan tali harapan. Ya Allah, ampunilah segala dosa-dosaku yang telah kulakukan dan segala kesalahan yang telah kukerjakan.

Ya Allah aku datang menghampiri-Mu dengan menyebut (asma) Mu, aku mohon pertolongan pada diri-Mu, aku bermohon kepada-Mu dengan kemurahan-Mu agar Engkau dekatkan daku ke haribaan-Mu, sempatkan daku untuk bersyukur kepada-Mu, bimbinglah daku untuk dapat selalu mengingat-Mu.

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan penuh kerendahan, kehinaan dan kekhusyu’an, agar Engkau berkenan memafkan dan menyayangi daku, dan menjadikan daku rela dan puas akan pemberian-Mu, serta tunduk dan patuh kepada-Mu dalam segala keadaan.

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu bagaikan permohonan orang-orang yang terdesak oleh kesulitannya, yang menghampiri-Mu ketika terpojok urusannya, dan yang besar dambaannya untuk meraih apa yang ada di sisi-Mu.

Ya Allah, maha besar kekuasaan-Mu, maha tinggi kedudukan-Mu, selalu tersembunyi rencana-Mu, selalu tampak kuasa-Mu, selalu tegak kekuatan-Mu, selalu berlaku kodrat-Mu, dan tak mungkin bias lari dari kekuasaan-Mu.

Ya Allah, tiada kudapatkan pengampunan bagi dosa-dosaku, tiada penutup bagi kejelekan-kejelekanku, dan tiada yang dapat menggantikan amalku yang buruk dengan kebaikan melainkan hanya Engkau, tiada Tuhan selain Engkau, Maha suci Engkau dengan segala puji-Mu. Telah kuaniaya diriku, dan telah berani aku melanggar, karena kebodohanku, akan tetapi kusandarkan diri pada ingatan dan karunia-Mu yang kekal atasku.

Ya Allah, pelindungku, betapa banyak keburukanku yang Engkau tutupi, betapa banyak malapetaka yang telah Engkau hindarkan, betapa banyak rintangan yang telah Engkau singkirkan, betapa banyak bencana yang telah Engkau gagalkan, betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku telah Engkau sebarkan.

Ya Allah, besar sudah bencanaku, berlebihan sudah buruknya keadaanku, sedikit sekali amal-amalku, berat benar belenggu (kemalasan)ku, angan-angan panjang telah menahan manfaat dari diriku, dunia telah memperdayaku dengan tipuannya, dan jiwaku (telah terperdaya) oleh pengkhianatan serta kelalaian.

Wahai Junjunganku, aku mohon kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu janganlah Kau halangi do’aku kepada-Mu, karena keburukan amal dan perangaiku, jangan Kau ungkap dengan pantauan-Mu rahasiaku yang tersembunyi, jangan Kau segerakan siksa atas perbuatanku dalam kesendirianku, dari jeleknya perbuatanku dan kejahatanku, dan kelanggenganku dalam dosa dan kebodohanku, serta banyaknya nafsu dan kelalaianku.

Ya Allah, dengan kemuliaan-Mu, sayangilah daku dalam segala suasana, dan kasihi daku dalam segala perkara. Ilahi, Rabbi, siapa lagi bagiku selain Engkau yang kumohon, agar melepaskan deritaku dan memperhatikan urusanku.

Ilahi, Pelindungku, akankah Engkau tetapkan hukuman padaku kala kuikuti hawa nafsuku, dan ketidak waspadaanku terhadap tipuan musuhku, hingga kuterbujuk oleh (selera) nafsuku, dan terlena dalam buaian birahiku, lalu kulanggar sebagian peraturan-peraturan yang Kau tetapkan bagiku, dan kulanggar sebagian perintah-Mu.

Maka cukuplah bagi-Mu dalih (dalam menjatuhkan hukuman) padaku atas semua kelakuanku itu, dan tiada alasan bagiku (untuk menolak) hukuman yang akan Kau jatuhkan atas semua ulahku itu, (demikian pula) atas hukuman dan bencana yang harus menimpaku, kini aku datang menghadap kepada-Mu, ya Ilahi, setelah semua kecerobohan dan pelanggaranku atas diriku, (kini daku) memohon maaf, mengungkapkan penyesalan dengan hati luluh, merasa jera, mengharap ampunan, menginsafi kesalahan, mengakui kelalaian, menyadari kecerobohan dan mengakui kekhilafan, tidak kutemui tempat melarikan diri dari (dosa-dosa) yang telah kulakukan , dan tiada tempat berlindung agar kuterlepas dari segala noda dan beban, melainkan Engkau, kabulkan permohonan ampunanku, dan memasukkan daku kedalam lautan kasih-Mu.

Ya Allah, terimalah alasan (pengakuan)ku ini, dan kasihanilah beratnya kepedihanku, dan bebaskanlah daku dari kuatnya belengguku ini. Ya Rabbi, kasihanilah kelamahan tubuhku, kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku. Wahai yang Mula-mula mencipkanku, menyebut dan mendidikku, yang memperlakukanku dengan baik dan memberiku kehidupan, berikanlah daku karunia-Mu karena Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan-Mu padaku.

Ya Ilahi, Tuhanku dan pemeliharaku, apakah Engkau akan menyiksaku dengan api(neraka)-Mu setelah aku mengesakan-Mu, setelah hatiku tenggelam dalam ma’rifat-Mu, setelah lidahku bergetar menyebut-Mu, setelah jiwaku terikat dengan cinta kepada-Mu, dan setelah segala ketulusan pengakuanku dan permohonanku seraya tunduk bersimpuh pada kekuasaan-Mu?

Tidak, Engkau terlalu mulia untuk mencampakkan orang yang Engkau ayomi, atau menjauhkan orang yang Engkau dekatkan, atau menyiksa orang yang Engkau naungi, atau menjatuhkan bencana pada orang yang Engkau cukupi dan sayangi.

Aduhai diriku, ya Tuhanku, Ilahi, Pelindungku, apakah Engkau akan melemparkan ke neraka wajah-wajah yang tunduk rebah karena keagungan-Mu? Dan lidah-lidah yang dengan tulus mengucapkan keesaan-Mu? Dan dengan pujian mensyukuri nikmat-Mu? Kalbu-kalbu yang dengan sepenuh hati mengakui ketuhanan-Mu? Hati nurani yang dipenuhi pengetahuan tentang Engkau sehingga bergetar ketakutan? Tubuh-tubuh yang telah biasa tunduk untuk mengabdi pada-Mu? Dan dengan merendah memohon ampunan-Mu?

Oh, tidak demikian dugaan (kami) pada-Mu, dan juga tidak demikian kami diberitahukan tentang kemuliaan-Mu. Wahai Yang Maha Mulia, wahai Tuhanku, sedangkan Engkau mengetahui kelemahanku dalam menanggung beban dunia serta (derita) akibatnya, dan kesusahan-kesusahan yang menimpa penghuninya. Padahal semua bencana dan kesusahan itu singkat masanya, sebentar lalunya, pendek usianya, maka bagaimana mungkin aku sanggup menanggung bencana akhirat, dan siksaan-siksaan yang amat dahsyat disana?

Bencana yang panjang masanya, yang kekal tempatnya, dan tidak diringankan bagi penghuninya, sebab semunya itu tidak terjadi melainkan karena murka, balasan dan amarah-Mu. Hal yang demikian ini bumi dan langit pun tak sanggup memikulnya. Wahai Tuhanku, bagaimana dengan diriku? padahal aku adalah hamba-Mu yang lemah, rendah, hina, malang dan papa.

Ya Ilahi, Rabbi, Tuhanku dan Pelindungku, urusan apalagi kiranya yang akan aku adukan kepada-Mu? Mestikah aku menangis dan menjerit. Apakah karena pedihnya azab dan beratnya siksa? Ataukah karena lamanya derita dan langgengnya bencana? Sekiranya Engkau siksa aku bersama musuh-musuh-Mu, dan Engkau kumpulkan aku bersama penghuni siksa-Mu, dan Engkau pisahkan aku dari para kekasih dan orang-orang kecintaan-Mu.

Ya Ilahi, Tuhanku, Pelindungku dan Pemeliharaku, andaikan Engkau berikan kekuatan padaku, untuk dapat bersabar menanggung siksa-Mu, maka bagaimana mungkin aku mampu bersabar untuk berpisah dari-Mu? Andai aku dapat bersabar menahan panasnya api-Mu, mana mungkin aku dapat bersabar melihat kemuliaan-Mu? Mana mungkin aku tinggal di neraka sementara harapanku adalah maaf-Mu?

Demi kemuliaan-Mu, wahai Tuanku dan Pelindungku, aku bersumpah dengan tulus, sekiranya Engkau biarkan aku berbicara (di sana), maka di tengah-tengah penghuninya aku akan menangis, seperti tangisan mereka yang mengharap, aku akan menjerit, seperti jeritan mereka yang memohon pertolongan, aku akna merintih, seperti rintihan orang yang kehilangan (harapan), sungguh aku akan memanggil-manggil-Mu “ dimanakah Engkau?” wahai Pelindung orang-orang yang beriman? Wahai puncak harapan orang-orang arif. Wahai enolong bagi orang-orang yang memohon pertolongan, wahai kekasih hamba-hamba yang tulus, wahai Tuhan semesta alam.

Akankah Engkau perlakukan demikian ? Maha Suci Engkau ya Ilahi, dengan segala puji-Mu. Kalau Engkau dengar suara seorang hamba muslim (di dalam neraka) yang terkurung karena keingkarannya, yang merasakan pedihnya siksaan karena kedurhakaannya, yang terperosok ke dalamnya karena dosa dan nistanya? Sedangkan ia merintih kepada-Mu dengan mendambakan rahmat-Mu, ia menyeru-Mu dengan lidah ahli tauhid-Mu, ia bertawassul kepada-Mu dengan ketuhanan-Mu.

Wahai pelindungku, bagaimana mungkin ia kekal dalam siksa ? padahal ia berharap pada kebaikan-Mu yang dahulu, mana mungkin neraka menyakitinya ? Padahal ia mendambakan karunia dan kasih-Mu, mana mungkin jilatannya menghanguskannya? Padahal Engkau dengar suaranya dan Engkau lihat posisinya, mana mungkin kobarannya mengurungnya? Padahal Engkau mengetahui kelemahannya, mana mungkin ia jatuh bangun di dalamnya? Padahal Engkau mengetahui ketulusannya, mana mungkin malaikat Zabaniyyah menghempaskannya? Padahal ia memanggilmu ya Rabbi…ya Allah…, mana mungkin ia mengharapkan karunia kebebasan darinya, lalu Engkau meninggalkannya di sana? Tidak, tidak demikian sangkaku kepada-Mu, (juga) tidak pula menunjukkan kemasyhuran karunia-Mu, (juga) tidak seperti itu dengan kebaikan serta karunia-Mu Engkau akan perlakukan orang-orang yang bertauhid.

Dengan yakin aku berani berkata, kalau bukan karena keputusan-Mu untuk menyiksa orang yang mengingkari-Mu, dan ketetapan dari-Mu agar mengekalkan di sana orang-orang yang melawan-Mu, niscaya Kau jadikan neraka seluruhnya sejuk dan damai, tidak akan ada lagi di situ tempat tinggal dan menetap bagi siapa pun. Tetapi Maha kudus asma-Mu, Engkau telah bersumpah untuk memenuhi neraka dengan orang-orang kafir dari golongan jin dan manusia seluruhnya, Engkau akan mengekalkan di sana kaum durhaka, Engkau dengan segala kemuliaan puji-Mu, Engkau telah berkata, setelah menyebut nikmat yang Engkau berikan, “Akan samakah orang Mukmin seperti orang fasik. Sungguh tidak sama mereka itu.”

Ilahi, Tuanku, Aku memohon kepada-Mu dengan kodrat yang telah Engkau tentukan, dengan qadha yang telah Engkau tetapkan dan putuskan, dan yang telah Engkau tentukan berlaku pada orang yang dikenai, limpahkanlah (ampunan-Mu) padaku di malam ini, di saat ini, pada semua nista yang pernah aku kerjakan, pada semua dosa yang pernah aku lakukan, pada semua kejelekan yang pernah aku rahasiakan, pada semua kejahilan yang pernah aku kerjakan, yang aku sembunyikan atau aku tampakkan, yang aku tutupi atau aku tunjukkan, (ampuni) semua keburukan yang telah Engkau suruh malaikat yang mulia mencatatnya. Mereka yang Engkau tugaskan untuk merekam segala yang ada padaku, mereka yang Engkau jadikan saksi-saksi bersama seluruh anggota badanku, dan Engkau sendiri pengawas di belakang mereka, dan saksi bagi apa yang tak terpantau oleh mereka. Dengan rahmat-Mu sembunyikanlah (keburukan-keburukan itu), dengan karunia-Mu tutupilah itu, dan perbanyaklah bagianku pada setiap kebaikan yang Engkau turunkan, atau setiap karunia yang Kau limpahkan, atau setiap keberuntungan yang Kau sebarkan, atau setiap rezeki yang Kau curahkan, atau setiap dosa yang Kau ampunkan, atau setiap kesalahan yang Kau sembunyikan.

Wahai Tuhanku, wahai yang menciptakanku, wahai yang memeliharaku. Ya Ilahi, Tuhanku, pelindungku, pemilik nyawaku, wahai dzat yang di tangan-Nya ubun-ubunku, wahai yang mengetahui kesengsaraan dan kemalanganku, wahai yang mengetahui kefakiran dan kepapaanku.

Wahai Tuhanku, wahai yang menciptakanku, wahai yang memeliharaku, aku memohon kepada-Mu demi kebenaran dan kesucian-Mu, dan demi keagungan sifat dan asma-Mu, jadikan waktu malam dan siangku dipenuhi dengan dzikir pada-Mu, senantiasa mengabdi kepada-Mu, diterima amal-amalku di sisi-Mu, sehingga perbuatan dan ucapan-ucapanku seluruhnya menyatu, dan kekekalannya selalu keadaanku dalam berbakti kepada-Mu.

Wahai Tuanku, wahai zat yang kepada-Nya aku percayakan diriku, yang kepada-Nya aku adukan keadaanku, wahai Tuhanku, wahai yang menciptakanku, wahai Yang memeliharaku, kokohkan anggota badanku untuk berbakti kepada-Mu, teguhkan tulang-tulangku untuk melaksanakan niatku, karuniakan kepadaku kesungguhan agar takut kepada-Mu, senantiasa untuk berbakti kepada-Mu, sehingga aku bergegas menuju-Mu bersama pendahulu, dan berlari ke arah-Mu bersama orang-orang yang berpacu, merindukan dekat kepada-Mu bersama yang merindukan-Mu, jadikan daku dekat pada-Mu, dekatnya orang-orang yang ikhlas, dan takut pada-Mu, takutnya orang-orang yang yakin, dan berkumpul di hadirat-Mu bersama kaum mukminin.

Ya Allah siapa saja bermaksud buruk kepadaku, tahanlah dia siapa saja yang memperdayakanku, perdayakanlah ia, jadikan aku hamba-Mu yang paling baik nasibnya di sisi-Mu, yang paling dekat kedudukannya dengan-Mu, yang paling istimewa tempatnya di dekat-Mu, sungguh semua ini tidak akan tercapai kecuali dengan karunia-Mu, limpahkan kepadaku kemurahan-Mu, sayangi daku dengan kebaikan-Mu, jaga diriku dengan rahmat-Mu, gerakkan lidahku untuk selalu berzikir pada-Mu, penuhi hatiku supaya selalu mencintai-Mu, berikan kepadaku yang terbaik dari ijabah-Mu, hapuskan bekas kejatuhanku, ampunilah ketergelincaranku. Sungguh Engkau telah wajibkan hamba-hamba-Mu beribadah kepada-Mu, dan Engkau perintahkan mereka untuk berdoa kepada-Mu, dan Engkau jaminkan kepada mereka ijabah-Mu.

(karena itu) kepada-Mu ya Rabbi kini kuhadapkan wajahku, kepada-Mu ya Rabbi kupanjatkan tanganku, demi kebesaran-Mu perkenankanlah doaku sampaikan daku pada cita-citaku, jangan putuskan harapanku akan karunia-Mu, lindungi aku dari kejahatan jin dan manusia musuh-musuhku.

Wahai yang maha cepat ridha-Nya, ampunilah orang yang tidak memiliki apa pun kecuali doa, karena sesungguhnya Engkau akan melakukan apa-apa yang Engkau kehendaki, wahai yang asma-Nya adalah penawar dan zikir (pada-Nya) adalah obat dan ketaatan kepada-Nya adalah kekayaan, sayangilah orang yang modalnya hanya harapan dan senjataya hanya tangisan.

Wahai penabur karunia, wahai penolak bencana, wahai nur yang menerangi mereka yang terhempas dalam kegelapan, wahai yang maha tahu tanpa diberi tahu, karunialah Muhammad dan keluarganya, lakukan padaku apa yang layak bagi-Mu, Semoga Allah melimpahkan kesejahteraan kepada Rasul-Nya serta para Imam yang mulia dari keluarganya dan sampaikan sebanyak-banyaknya salam kepada mereka.

Doa Amalan Sholat Hajat Nabi Khidir As

Doa amalan untuk memohon hajat yang besar. Amalan khusus ini sangat bagus untuk memohon hajat yang mendesak, insyaAllah apa yang dihajatkan akan dapat cepat terkabul ataupun dikabulkan Amin. Cerita tentang Nabi Khidir berkaitan dengan kisah Nabi Musa as, belau posisi menjadi murid Beliau untuk menambah ilmu dalam berdakwanya. Kisah tersebut bermula saat beliau sedang menyampaikan tentang kebenaran di tengah kaum Bani Israil. Akan tetapi salah satu kaumnya bertanya pada Nabi Musa : Apakah ada di bumi ini orang yang lebih pandai darimu wahai Nabi Musa ? Lalu beliau spontan dengan berkata : Tidak ada.

Doa Amalan Sholat Hajat Nabi Khidir As

Allah SWT tidak menyetujui dengan apa yang dijawab Nabi Musa saat diberikan pertanyaan oleh salah satu kaumnya tersebut. Lalu Allah menyuruh jibril untuk mengatakan pada Nabi Musa as ? Datanglah Jibril dan berkata : Wahai Musa, tidakkah engkau tahu dimana Allah meletakan Ilmu-Nya ? Sesungguhnya Allah mempunyai seorang hamba di majma’ Al Bahrain, ia lebih pintar darimu. Nabi Musa kemudian penasaran dengan yang dikatakan Malaikat Jibril. Lalu beliau bertanya : Bagaimana aku bisa bertemu dengan orang itu.

Lalu Allah memberikan perintah menemui hambanya itu, untuk belajar ilmunya yang lebih jauh dari beliau Nabi Musa as, lalu beliau di perintahkan untuk membawa keranjang yang berisi ikan. Pada saat ikan itu hidup, lalu kemudian melompat kelautan maka pada tempat itulah belau bertemu denganya.

Doa Amalan Sholat Hajat Nabi Khidir As

Lalu beliau melanjutkan perjalanya untuk menemuinya, bersama pembantunya itu, keinginan Nabi Musa muncul ketika Malaikat Jibril terdapat seseorang hamba yang lebih jauh dari ilmunya itu, sehingga beliau ingin sekali beguru kepadanya. Hingga tiba di suatu batu disisi laut, dalam perjalanan yang jauh beliau kemudian istriahat sejenak ditempat itu, tiba-tibalah ikan itu hidup lalu melompat kedalam laut saat Nabi Musa tertidur, akan tetapi pembantunya masih bergadang.

Saat pagi sudah tiba beliau melanjutkan perjalananya, sebab pembantu lupa untuk menceritakan kejadian semalan karena ikan tersebut hidup dan melompat ke laut, syaitan telah melupakanya. Saat beliau sedang lapar beliau menyuruh untuk mengambil makanan di kerajang tersebut, barulah pembantu itu ingat, lalu menceritakan pada Nabi Musa apa yang dia lihat tadi malam.

Saat itulah beliau kembali ketempat itu, lalu beliau menemui sesosok lelaki di tengah tengah laut itu yang sedang untuk memancing ikan, dialah Nabi Khidir. Sesorang itu yang dicari Nabi Musa untuk berguru kepadanya. Nabi Musa berkata dengan penuh kesompanan serta lemah lembut dan berkata : Apakah aku dapat mengikutimu supaya engkau mengajariku sesuatu yang engkau peroleh kurnia dari-Nya. Kemudian Khidir menjawab : Tidakah cukup ditangamu Taurat dan engkau sudah mendapatkan wahyu ? sungguh jika engkau ingin mengikutiku (berguru) engkau tidak akan mampu bersabar denganku wahai Musa ?

Akan tetapi Nabi Musa as tetap bertekad untuk mengikutinya (berguru kepadanya). Lalu kemudian Beliau berkata jika engkau ingin mengikuti aku maka engkau tidak bertanya sesuatupun hingga pada saatnya engkau akan mengetahunya atau aku akan memberitahukan padamu. Saat itulah Nabi Musa as mengikuti Beliau untuk belajar tentang ilmu-ilmunya cerita ini terdapat dalam surat Al Kahfi. Lantas bagimana amalan doa nabi Khidir serta tata cara sholat hajat nabi Khidir tersebut ? Adapun sebagai berikut.

Tata Cara Sholat Hajat Nabi Khidir

1. Sholat hajat ini didirikan pada malam jum’at pada pukul 3 malam. Akan tetapi sebelumnya untuk mandi taubat terlebih dahulu.

2. Lalu kemudian membaca Niat untuk melakukan shalat hajat sebagai berikut.
Doa Amalan Sholat Hajat Nabi Khidir As

Yang Artinya :

Aku niat sholat sunnat hajat dua rakaat karena Allah ta’ala

3. Pada rakaat pertama untuk membaca surat Al Fatihah lalu dilanjutkan dengan membaca surat Al Kafirun sebanyak 10 kali.

4. Pada rakaat kedua untuk membaca surat Al Fatihah lalu dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas sebanyak 11 kali.

5. Ketika sesudah salam, kemudian bersujud sambil membaca doa dzikir :

Allahumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina muhammad sebanyak 10x

Subhanallah wal hamdulillah walla ilaha illallah wallahu akbar walla haula wala quwwata illa billahi ‘aliyyil ‘azhim 10x

Robbana atina fid dun-ya hasana wafilakhiroti hasanah waqina adzabannar 10x

6. Sesudah itu lalu kemudian sebutkan hajatnya, insyaAllah apa yang dihajatkan tersebut akan segera tercapai atau cepat terkabul.

Itulah tata cara shalat hajat Nabi Khidir as. Akan tetapi perlu di ingat bahwa amalakan ini penuh keikhlasan, kesungguhan dan khusyuk.

Inilah amalan doa Nabi Khidir as untuk hajat dan keselamatan dunia akhirat bahasa arab, latin dan artinya untuk sebagai berikut :

Terjemahan Artinya :
Doa Amalan Sholat Hajat Nabi Khidir As

Dan bagi siapa yang bersedia mengamalkan amalan doa diatas tulus ikhlas tanpa paksaan secara istiqomah di pagi serta sore hari, maka gugurlah dosa-dosanya, langgenglah kebahagiaanya, di hapuslah segala kesalahanya, diluaskan rezekinya, dikabulkan doanya, cita-cita bisa tercapai, serta ditulis di sisi Allah SWT sebagai seseorang shiddiq, dan tidaklah mati kecuali dalam keadaan syahid, Amin.

Itulah amalan dan doa diatas yang telah diucapkan Beliau As memohon pada Allah. Untuk amalan doa Nabi Khidir memancing ikan dan memanggil ikan, doa Nabi Khidir dan ilyas, amalan doa Nabi Khidir untuk kekayaan, serta doa Nabi Khidir untuk kecerdasan mungkin dapat kami tuliskan di lain waktu. Dan semoga amalan doa dan tata cara sholat hajat diatas dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua. Sekian mengenai doa amalan sholat hajat nabi Khidir As.

 

No comments:

Post a Comment