Saturday, September 26, 2020

Sedulur papat limo pancer


Orang Jawa meyakini keberadaan sedulur papat limo pancer dalam perjalanan hidupnya. Istilah sedulur papat pertama kali diketahui dari Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41-42. Suluk ini diyakini masyarakat sebagai karya Sunan Kalijaga, sekitar abad 15-16.

Ada beberapa penafsiran terkait "sedulur papat limo pancer" ini. 

Pertama, Kakang kawah. Kakang kawah adalah air ketuban yang membantu kita lahir ke alam dunia ini. Karena keluar terlebih dahulu masyarakat kejawen menyebutnya dengan Kakang kawah atau Kakak kawah atau saudara lebih tua.

Kedua, Adi Ari-ari atau ari-ari. Setelah jabang lahir ari-ari inilah yang kemudian keluar, sehingga masyarakat kejawen menyebutnya dengan adi ari-ari atau adik ari-ari.

Ketiga, Getih atau darah. Getih atau darah adalah zat utama yang terdapat pada bayi dan sang ibu. Darah jugalah menjadi pelindung pada saat bayi masih ada dalam kandungan.

Keempat, Puser atau pusar. Pusar merupakan penghubung antara ibu dan anak, dengan adanya tali puser sang ibu mampu memberikan nutrisi kepada sang bayi. Puser juga merupakan saluran bernafas sang bayi. Dengan adanya puser inilah seorang ibu memiliki hubungan batin yang erat dengan bayi.

Kelima,Pancer. Pancer adalah kita sendiri sebagai pusat kehidupan ketika dilahirkan.

Ketika sang jabang bayi lahir ke dunia melalui rahim ibu, maka semua unsur-unsur itu keluar dari rahim ibu. Dengan izin Tuhan, unsur inilah yang menjaga manusia yang ada di bumi saat dilahirkan.

Selain itu ada pula yang menyebut sedulur papat adalah empat makhluk gaib yang tidak kasat mata (metafisik). Mereka adalah saudara yang setia menemani hidup manusia, mulai dilahirkan di dunia hingga nanti meninggal dunia menuju alam kelanggengan. Untuk menemukan Sang Aku Sejati (limo pancer) itulah manusia ditemani oleh sedulur papat.


Mantra Memanggil Sedulur Papat

Raden Ngabehi Ranggawarsita dalam Serat Pustaka Raja Purwa menuliskan tatacara untuk berkomunikasi dengan sedulur papat. Begini terjemahannya,

Jangan lupa sambat (menyapa untuk minta dibantu) kepada mereka bila ada urusan. Demikian pula ketika minum, ketika makan, ketika duduk, berjalan, bekerja, menjelang tidur, jangan lupa menyapa kepada saudara-saudara kembar itu. Ajaklah mereka membantu atau menemani Andika dalam melakukan segala kegiatan tersebut, kecuali ketika akan tidur, sapalah mereka dan mintalah agar menjaga keselamatan Andika dari segala perbuatan buruk dari sesama makhluk, jangan diajak tidur.

Cara menyapanya cukup dibatin saja sebagai berikut: 

Marmarti kakang Kawah adhi Ari-ari Getih Puser, kadang-ingsun papat kalima pancer, kadangingsun kang ora katon lan kang ora karawatan, sarta kadangingsun kang metu saka mar-gaina lan kang ora metu saka margaina, miwah kadangingsun kang metu barengan sadina kabeh, bapanta ana ing ngarep, ibunta ana ing wuri, ayo pada ……. (pekerjaan atau aktivitas yang sedang dilakukan). 

Ketika akan tidur ajakannya Sebagainya berikut: 

Ingsun arsa turu baureksanen sariraningsun sarajadarbekingsun kang ana ing weweng-koningsun kabeh.”

Bila ada pekerjaan atau sedang mengerjakan sesuatu pekerjaan, ajaklah mereka untuk membantu, demikian

Pada rewang-rewangana ingsun, katekanna ing sakarsaningsun. 


Bila sedang buang air atau membuang kotoran/penyakit, bekas luka dan lain-lain ajaklah untuk menyempurnakan pembuangan itu hingga kembali suci dan sembuh seperti sedia kala.

Terakhir, nanti bila sudah sampai janji (menemui kematian), saudara-saudara kembar spiritual itu sebaiknya diruwat, agar tidak menjadi penghambat di alam kubur. Meruwatnya dilakukan dalam batin sebagai berikut

"Ingsun angruwat kadangingsun papat kalima pancer kang dumunung ana ing badaningsun dhewe, Marmarti kakang Kawang adhi Ari-ari, Getih, Puser; sakehing kadangingsun kang ora katon lan ora karawatan, utawa kadangingsun kang metu saka ing margaina lan kang ora metu saka ing margaina, sarta kadangingsun kang metu barengan sadina, kabeh padha sampurna-a nirmala waluya ing kahanan jati dening kawasaningsun.”

Thursday, September 24, 2020

Beberapa Wirid dan Amalan yang langsung dari Abah Guru Sekumpul

"Assalamualaikum Wr. Wb.

"Beberapa Wirid dan Amalan yang langsung dari Abah Guru Sekumpul(Syaikhona KH.Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari).

1. Kata Abah Guru Sekumpul. Apabila membaca Do'a ini Insya Allah dipeliharakan diri dan terpelihara dari segala yang jahat dan segala masalah mudah diatasi.
Bacaannya....

اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَمِنْكَ الْفَرْجُ وَ اِلَيْكَ الْمُشْتَكَي وَ بِكَ الْمُسْتَعَان

"Allahumma Lakal Hamdu Waminkal Farju Wa ilaykal Musytaka Wabikal Musta'an".
Dibaca 33x Pagi dan Sore

2. Kata Abah Guru Sekumpul. Wirid sesudah Shalat Shubuh yang Fadhilatnya adalah untuk mudah Hafal,kuat ingatan dan terang Hati(Dipeliharakan Diri dan Harta)."
Bacaannya Adalah....

×يَا قَيُّوْم فَلَا يَفُوُتُ شَيْءٌ مِنْ عِلْمِهِ وَلَايَئُودُهُ  -->  ٢٧

"Yaa Qoyyum Falaa Yafuwtu Syai'un Min 'Ilmihi Walaa Ya'uduh" ---> Dibaca 27x Apabila beserta orang banyak. Dan apabila membacanya sendirian cukup 16x saja.

3. Kata Abah Guru Sekumpul. Wirid Sesudah Shalat Shubuh yang Fhadilatnya adalah supaya dapat manfaat yang tidak terhitung banyaknya Didunia dan Akhirat. Tercapai urusan Dunia dan Akhirat.
Bacaannya Adalah....


  يَا مُبْدِءَ الْبَدَا ءِـعِ لَمْ يَبْغِ فِيْ اِنْشَا ءِـهَا عَوْنًا مِنْ خَلْقِهٖ   ---> ٩٩×

"Yaa Mubdi_al Badaa_i'i Lam Yabghi Fiy Insyaa_ihaa 'Aunan Min Kholqih"---> Dibaca 99x.

4. Kata Abah Guru Sekumpul. Amalan untuk Isteri kita yang mana sering keguguran. Jadi supaya tidak keguguran lagi suruh Isteri kita Membaca....

يَا مُبْدِيْ  --->  ×٢٩

"Yaa Mubdiy"---> Dibaca Sebanyak 29x Sehari Semalam.
Dan Jika Dibaca 1000x Sehari Semalam Maka Fadhilatnya adalah untuk menghilangkan bingung. Bingung dalam memilih.

5. Kata Abah Guru Sekumpul. Barang siapa yang melazimi membaca Do'a ini Insya Allah Bertemu Rasulullah SAW Dalam Keadaan Yaqozatan atau Mimpi.
Bacaannya.....

يَا النُّوْر يَا مُدَبِّرَ الْاُمُوْر

"Yannuur Yaa Mudabbiral Umur"--->Dibaca 100x Sebelum tidur setiap malam.

6. Kata Abah Guru Sekumpul. Amalkan Shalawat Qotadah yang Fadhilatnya Insya Allah Mata kita selalu terang sampai Akhir Umur dan Tidak terkena penyakit Mata.
Bacaannya....

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰي مَنْ عَلٰي كَفَّيْهِ عَيْنُ قَتَادَةَ   --->   ×١٠

"Allahumma Sholli 'Alaa Man 'Alaa Kaffayhi 'Ainu Qotaadah".
Dibaca 10x Setiap Pagi.
Caranya Angkat kedua ibu jari hanya kedua ibu jari didepan Mulut sambil membaca Shalawat itu. Setelah dibaca 10x Maka tiupkan di kedua ibu jari tadi kemudian kedua ibu jari tadi usapkan kedua Mata.

Inilah beberapa Amalan dan Wirid yang langsung dari Abah Guru DiSekumpul.
Dan Beliau berpesan jangan ditinggal Wirid sesudah Shalat Shubuh itu kalau kita tidak dalam keadaan Sakit.
Mudah mudahan kita bisa Mengamalkannya...

Mudah mudahan kita semua diampuni Dosa Dzohir Bathin seumur hidup,Qobul segala Hajat selamat Dunia Akhirat,Husnul Khatimah 'Indal Maut,Masuk Surga Bighoiri Hisaab,terkumpul didalam Surga Bersama Rasulullah SAW,Para Waliyullah dan Orang-orang Sholeh...
Berkat Rasulullah SAW
Berkat Datu Kalampayan
Berkat Guru Bangil
Berkat Guru Semman Mulya
Wabil Khusus Berkat Abah Guru Sekumpul. Aamiin Ya Allah...

KH.Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari. (Abah Guru Sekumpul).

Huwal habibul ladzi

هو الحبيب الّذي ترجى شفاعته – لكلّ هول من الأهوال مقتحم

Huwal habibul ladzi, turja syafa‘atuhu – Li kulli haulin minal ahwali muqtahimi.

Yang artinya:

“Dialah (Nabi Muhammad SAW) sang kekasih yang syafaatnya dinanti senantiasa – (Dalam menghadapi) segala derita dan petaka yang menerpa”.

Doa Masuk WC Dan Doa Keluar WC Lengkap

Sebagaimana yang kita ketahui, kamar mandi atau WC/jamban adalah tempat untuk kita membuang hajat, baik itu hajat besar maupun hajat kecil. Meskipun demikian, kita dianjurkan untuk berdoa ketika hendak masuk dan/atau keluar dari tempat tersebut.

Tujuannya yaitu kita berharap / meminta perlindungan kepada Allah SWT agar terlindung dari godaan-godaan syaitan laki-laki maupun perempuan. Karena WC atau Kamar mandi merupakan salah satu tempat yang banyak di huni oleh makhluk ghaib. Jadi sangat dianjurkan untuk berdoa.

Bacaan doa masuk wc dan doa setelah keluar dari wc kamar mandi

Dan berikut adalah bacaan doa saat masuk kamar mandi

lengkap dalam bahasa arab, bahasa latin serta artinya. 

اَللهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ

ALLOOHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAAITSI

Artinya: Ya Allah, aku berlindung dari godaan syetan laki-laki dan syetan perempuan 

Ketika teman-teman hendak masuk ke kamar mandi atau WC, jangan lupa membaca doa diatas ya? Dengan harapan, Allah SWT melindungi kita dari godaan-godaan syetan yang terkutuk. Dan setelah selesai dari kamar mandi, maka dilanjutkan dengan membaca doa keluar dari WC/kamar mandi. 

Bagaimana bacaannya? Berikut adalah lafadz doa setelah keluar dari WC dalam bahasa arab, latin dan terjemahannya. 

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ

GHUFROONAKAL HAMDU LILLAAHIL LADZII ADZHABA 'ANNIL ADZAA WA 'AAFAANII

Artinya: Dengan mengharap ampunanMu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan. 

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu membaca doa ketika memulai beraktifitas serta saat mengakhiri aktifitas yakni menimal membaca BASMALAH saat memulai dan membaca HAMDALAH saat mengakhiri. Mudah-mudahan Allah SWT selalu mendengarkan doa kita semua serta mengabulkannya. Amien


 

Doa Masuk Masjid Dan Keluar Masjid Lengkap

Doa Masuk dan Keluar Masjid.Sebagai umat islam kita di anjurkan untuk berdoa ketika 
hendak melakukan sesuatu perbuatan, begitu juga pada saat masuk ke dalam masjid dan keluar masjid. karena masjid adalah tempat beribadah umat islam atau muslim terutama untuk melaksanakan sholat, masjid juga merupakan rumah Allah Swt. masjid 
juga tidak di pakai untuk sholat saja bisa juga di pakai untuk kegiatan keagamaan lainya.

Doa Masuk Masjid Dan Keluar Masjid
Maka dari itu ketika kita hendak masuk kedalam masjid dan keluar dari masjid,di anjurkan untuk berdoa. tidak hanya masjid kita juga bisa membaca doa ini pada saat 
masuk ke mushola, langgar atau surau karena merupakan tempat ibadah juga, tapi tidak bisa untuk melaksanakan sholat Jum'at.

Berikut ini adalah lafadz/bacaan doa pada saat masuk masjid dan keluar masjid lengkap beserta latin dan terjemahnya yang bisa anda hafalkan.


Doa Masuk Masjid
Bacaan Doa Masuk Masjid
اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Allahummaf tahlii abwaaba rohmatik

Artinya:
"Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu"

Doa diatas dibaca pada saat masuk ke masjid dengan mendahulukan kaki kanan, kemudian 

ketika hendak keluar dari masjid dengan membaca doa dibawah ini.

Doa Keluar Masjid
Bacaan Doa Keluar Masjid
اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Allahumma innii asaluka min fadlik

Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon keutamaan dari-Mu"

Seperti halnya dengan Doa masuk masjid doa keluar masjid pun dengan mendahulukan kaki kanan. berikut ini adalah hadist tentang anjuran membaca doa pada saat masuk 
dan keluar masjid sebagai mana terdapat dalam hadits Abu Sa’id radhiyallahu 'anhu:

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ. وَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Artinya:
"Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid, maka ucapkanlah, 
'Allahummaftahlii abwaaba rahmatik' (Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu). 
Jika keluar dari masjid, ucapkanlah: 'Allahumma inni as-aluka min fadhlik' (Ya Allah, aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu)"

Doa Wudhu Dan Sesudah Wudhu Lengkap

Seperti yang kita ketahui didalam setiap gerakan wudhu, mempunyai bacaan doa-doa tersendiri, dari doa ketika melihat air, doa ketika berkumur, doa ketika membersihkan lubang hidung, doa ketika membasuh wajah, doa ketika membasuh tangan 
kanan dan kiri, sampai doa pada saat membasuh kaki kanan dan kiri.

Doa di setiap gerakan wudhu dari kepala sampai kaki
Didalam Hadist Muslim dan Bukhari juga di riwayatkan bahwa Rasulullah Saw, pada saat berwudhu beliau juga membaca doa di setiap gerakan wudhu, dengan membaguskan 
di setiap gerakan wudhu.

Doa niat wudhu dan sesudah wudhu dan artinya

Berikut ini adalah bunyi hadist tersebut.

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسِنُ الوُضُوْءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجُ مِنْ تَحْتَ أَظْفَارَهَ

Artinya:
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhu'nya, maka 
keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai  kuku jari-jemarinya". (HR. Muslim)

Didalam hadist diatas Rasullulah Saw, berwudhu dengan membaguskan wudhunya supaya 
dosa-dosa keluar dari kulit sampai kuku jari jemarinya.

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ اْلمَاءَ طَهُوْرًا

Al-hamdu lillahilladzi ja'alal-ma'a tahuran

Artinya :
"Segala puji hanyalah bagi Allah yang telah menjadikan Air suci lagi mensucikan"

Doa Ketika Membasuh Telapak Tangan
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَاصِكَ كُلِّهَا

Allohummahfadz Yadayya Min Ma'asyika Kulliha

Artinya :
"Ya Allah peliharalah kedua tanganku dari semua perbuatan maksiat pada-Mu"

اَللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allohumma a'inni 'Ala Dzikrika wa Syukrika wahusni 'Ibadatika
Artinya:

"Ya Allah bantulah aku untuk selalu berdzikir kepadamu dan selalu memperbaiki ibadah kepadamu"


Doa Ketika Menghirup Air Ke Hidung
اَللّٰهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَةَ الجَـنَّةِ وَاَنْتَ عَنِّي رَاضٍ

Allohumma Arihni Roihatal Jannati wa anta annii rodliin

Artinya:
"Ya Allah berikan aku penciuman wewangian syurga dan keadaan Engkau terhadap diriku 
yang selalu meridhoi"


Niat Berwudhu
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitul whudu-a lirof'il hadatsii ashghori fardhon lillaahi ta'aalaa

Artinya :
"Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu (wajib) karena Allah 
ta'ala"


Doa Ketika Membasuh Muka
(Setelah membaca niat wudhu dalam hati)
اَللّٰهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ

Allohumma bayyid wajhiy yauma tabyadu wujuuh wa taswaddu wujuuh

Artinya:
"Ya Allah putihkan wajahku pada hari menjadi putih berseri wajah-wajah kaum muslimin dan menjadi hitam legam wajah-wajah orang kafir"


Doa Ketika Membasuh Tangan Kanan
اَللّٰهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيْرًا
Allohumma A'thini kitabi biyamini wa hasibni hisaban yasiro

Artinya:
"Ya Allah berikanlah kepadaku kitab amalku dari dari tangan kananku dan hisablah aku dengan penghisaban yang ringan"


Doa Ketika Membasuh Tangan Kiri
اَللّٰهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى بِشِمَالِى وَلاَمِنْ وَرَاءِ ظَهْرِىْ

Allohumma Laa Ta'thini Kitabi bisyimali walaa min waro'i 

Artinya:
"Ya Allah, janganlah beri kepadaku kitab amalanku dari sebelah kiri atau dari sebelah belakang."


Doa Ketika Mengusap Rambut Kepala
اَللّٰهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ
Allohumma harrim sya'ri wabasyari 'Alannari

Artinya:
"Ya Allah haramkan rambutku dan kulitku atas api neraka"


Doa Ketika Membasuh Kedua Telinga
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ

Allohummaj'Alni minalladzina yastami'unal Qoula fayattabi'una ahsanahu

Artinya:
"Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan nasehat dan 
mengikuti sesuatu yang terbaik"


Doa ketika Membasuh Kaki Kanan
 اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قدَمَيَّ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تُثَبِّتُ فِيْهِ اَقْدَامَ عِبَادِكَ الصَالِحِينَ

Allohumma Tsabbit Qodamayya 'Alaas Syirothi yauma tutsabbitu fiihi Aqdama 'ibaadikas shoolihiin

Artinya:
"Ya Allah, mantapkan kedua kakiku di atas titian (shirothol mustaqim) pada hari dimana banyak kaki-kaki yang tergelincir"


Doa Ketika Membasuh Kaki Kiri
اَللّٰهُمَّ لَاتَزِلُّ قدَمَيَّ عَلَى الصِّرَاطِ فِي النَّارِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ اَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْمُشْرِكِينَ

Allohumma laa tazillu Qodamayya 'Alaa Syirothi fin naar yauma tazillu fiihi Aqdamul munaafiqiina wal musyrikiina

Artinya:
"Ya Allah jangan kau gelincirkan langkah (pendirianku) pada jalan neraka pada hari digelincirkannya langkah (pendirian) orang-orang munafik dan orang-orang musyrik"



Doa Setelah Berwudhu
اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuuwa rosuuluhuu, alloohummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathohhiriina

Artinya:
"Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya 
Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci"

Doa Naik Kendaraan Darat Laut Dan Udara

Sebagai seorang muslim kita harus bangga, karena dalam agama islam mengajarkan  doa-doa pada saat melaksanakan kegiatan atau beraktifitas sehari-hari, seperti 
halnya ketika kita akan naik kendaraan, baik kendaraan darat, laut, maupun udara kita dianjurkan untuk membaca doa naik kendaraan.

Pada zaman Rasulullah Saw, kendaraan yang dipakai yaitu Unta dan Kuda ada pula kendaraan laut yaitu kapal, berdeda dengan zaman sekarang yang mempunyai banyak 
macam kendaraan seperti, sepeda motor, mobil, bus, kereta api,pesawat terbang, kapal dan masih banyak lagi.

Rasulullah Saw mengajarkan kepada kita untuk membaca doa naik kendaraan ketika kita ingin menaiki atau mengendarai kendaran, manfaat dari membaca doa tersebut adalah 
supaya kita pada saat menaiki kendaraan terhindar dari marabahaya yang akan menimpa,dan juga supaya di lindungi oleh Allah Swt, saat berkendara sehingga kita bisa sampai di tujuan dengan selamat dan sehat wal afiat.

Adapun Doa naik kendaraan yang diajarkan Rasullah secara umum adalah sebagai berikut.

Doa Naik Kendaraan

سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ

Subhaanalladzii sakkhara lanaa hadza wama kunna lahu muqriniin wa-inna ilaa rabbina 
lamunqalibuun.

Artinya :
"Maha suci Allah yang telah menundukkan untuk kami (kendaraan) ini. padahal 
sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada-Mu lah kami akan 
kembali. "

Hikmah dari mengucapkan doa naik kendaraan diatas adalah bentuk rasa syukur kita 
kepada Allah Swt, atas Nikmatnya yang telah menganugrahkan kendaraan tersebut untuk 
bisa kita naiki dan mengantarkan kita sampai tujuan.

Kemudian untuk doa menaiki atau mengendarai kendaraan laut bisa juga membaca doa 
diatas, karena doa diatas adalah doa naik kendaraan umum, namun bisa juga setelah 
membaca doa naik kendaraan diatas dilanjutkan dengan membaca doa khusus naik kapal.

Berikut ini adalah doa khusus naik kapal lengkap beserta latin dan artinya.

Doa Naik Kapal

بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ

Bismillaahi majrahaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim

Artinya :
"Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh, 
sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

Doa khusus naik kapal diatas merupakan doa yang di panjatkan oleh Nabi Nuh pada 
saat mengendarai kapalnya yang diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-Huud ayat 41.

وَقَالَ اَرْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya:

Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di 
waktu berlayar dan berlabuhnya". Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun 
lagi Maha Penyayang. (Q.S. Hud :41)

Untuk Doa naik Pesawat atau kapal terbang bisa juga membaca doa naik kendaraan umum 
diatas karena pesawat juga merupakan kendaraan,bisa pula setelah itu dilanjutkan 
membaca doa naik kapal, doa naik juga bisa di pakai saat menaiki pesawat terbang.

 

Niat Doa dan Cara Mengerjakan Shalat Ghaib

Cara Mengerjakan Shalat Ghaib.Pengertian Shalat Ghaib ialah Shalat yg dilakukan ketika ada salah satu keluarga anda atau kerabat atau siapapun seorang Muslim yg meninggal dunia tetapi meninggalnya tersebut di tempat yang jauh dari anda maupun 
sanak keluarganya maka disunahkan kita untuk melakukan Shalat ini atas mayat tersebut walaupun meninggal-nya sang mayat sudah lewat seminggu atau lebih.

Hukum Mengerjakan Shalat Ghaib ini adalah sunah yg jika dilakukan mendapatkan pahala dan jika tidak melakukan maka tak dosa. Sedangkan untuk Waktu Shalat Ghaib tersebut bisa dilakukan kapan saja baik siang dan malam baik sendiri maupun secara Mak’mum, tetapi lebih Shalat ini lebih baik dilakukan atau dikerjakan secara 
bersama – sama sehingga pahala yg di dapatkan oleh sang mayat menjadi lebih banyak.

Manfaat Shalat Ghaib ini sendiri adalah untuk mendapatkan pahala yg banyak, seperti sabda Nabi Muhammad Saw yg berbunyi, ” Barang Siapa yg mengiringi Jenazah dan Turut menshalatkan maka dia akan memperoleh pahala yg sebesar 1 Qirath (Gunung Besar) HR. 
Muttafaq ‘ Alaih ”. Sholat Ghaib sama persis dg Shalat Jenazah hanya saja Sholat Ghaib ini dilakukan ketika sang mayat berada jauh diluar sana.

Kemudian untuk Cara Mengerjakan Shalat Ghaib ini masih sama dg Shalat Jenazah baik cara dan doanya, yang dikerjakan dg 4 (Empat) takbir dan yg diakhiri dg salam (berdiri) hanya saja terdapat perbedaan Lafal pada Niat Shalat Ghaib ini. Sedangkan untuk Niat Shalat Ghaib, Doa Shalat Ghaib dan Cara Shalat Ghaib ini sudah kami buat dibawah sehingga anda bisa langsung mempelajarinya sendiri

Saya ingkatkan kembali kepada anda bahwa Cara Shalat Ghaib sendiri sama dg Cara Shalat Jenazah hanya saja terdapat perbedaan Bacaan Niat Shalat-nya setelah itu jumlah takbir ada 4 (Empat) Takbir dan Bacaan Doa Shalat Ghaib setelah takbir jg 
sama persis dg Shalat Jenazah.

Bacaan Niat Shalat Ghaib, 
USHALLI ALAL MAYYITIL GHAAIBI AR-BA’A TAKBIIRAATIN 
FARDLAL KIFAAYATI (MA’MUUMAN / IMAAMAN) LILLAAHI TA’AALAA, ALLAAHU AKBAR '’. 
Untuk  Niat Shalat Ghaib diatas bisa ditambahkan dg nama si mayat itu sendiri seperti 
contoh, ”” USHALLI ALAL MAYYITI (Fulan) AL GHAAIBI AR-BA’A TAKBIIRAATIN FARDLAL 
KIFAAYATI LILLAAHI TA’AALAA, ALLAAHU AKBAR ””.

Setelah anda membaca Bacaan Niat Shalat Ghaib seperti diatas maka anda tinggal mengucakan Allahu Akbar atau Takbir Pertama, kemudian tinggal membaca Surat Al 
Fatihah pada Takbir Pertama tersebut.

Doa Sholat Ghaib Surat Al Fatihah Takbir Pertama
Setelah membaca Surat Al Fatihah, maka kembali mengucapkan Allohu Akbar atau Takbir 
Kedua dan setelah itu anda membaca Doa Shalat Ghaib Shalawat Nabi Muhammad Saw

Doa Sholat Ghaib Shalawat Nabi Takbir Kedua
Setelah membaca Doa Shalat Ghaib Shalawat Nabi maka kembali mengucapkan Allahu 
Akbar atau Takbir Ketiga dan kemudian anda membaca Doa Sholat Ghaib seperti dibawah 
ini

Doa Sholat Ghaib Takbir Ketiga
Kemudian setelah anda membaca Doa di atas, anda mengucapkan Takbir Keempat atau 
Takbir Terakhir dan setelah Takbir Keempat ini anda membaca Doa seperti ini, ” 
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHU WALAA FAF-TINNAA BA’DAHU WAGHFIR LANAA WALAHU ”.

Setelah membaca doa setelah Takbir Keempat maka tinggal memberi Salam atau 
memalingkan muka arah kanan dan ke kiri sambil mengucapkan bacaan ” Assalaamu 
A’laikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh ”.

Lalu tinggal anda membaca Bacaan Doa Setelah Shalat Ghaib seperti dibawah ini

Doa Setelah Shalat Ghaib Lengkap
Terjemahan Doa Setelah Shalat Ghaib diatas, ”’ Ya Alloh, Curahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw dan kpd keluarga Nabi Muhammad Saw. Ya Alloh, dg berkahnya surat Al Fatihah, bebaskan-lah dosa kami dan dosa mayat inni dari siksaan 
api neraka ”.

” Ya Alloh, Curahkanlah rahmat dan berikanlah ampunan kpd mayat ii. Dan jadikanlah tempat kubur-nya taman nyaman dari sorga dan janganlah Engkau jadikan kubur-nya itu lubang jurang neraka. Dan semoga Alloh memberikan rahmat kpd semulia – mulia makhluk-nya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad Saw dan keluarga-nya serta sahabat2nya sekalian, dan segala puji bagi Alloh Tuhan seru sekalian alam ”.

Niat dan Tata Cara Salat Minta Hujan

Salat minta hujan adalah satu dari sekian banyak syariat dalam agama islam yang dicontohkan oleh nabi Muhammad.

"Berdoa agar hujan segera turun, sehingga bencana seperti kekeringan, kebakaran dan 
kabut asap dapat segera berakhir, Bagaimana niatnya?

Niat dan Tata Cara Shalat Istisqo

أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ (……..) لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatal Istisqa’i rak’ataini (imaman atau ma’muman) Lillahi Ta’ala.

Artinya: Saya Niat Salat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi imam atau makmum) karena 
Allah Ta’ala “.

Bagaimana tata cara menjalankan Salat minta hujan? berikut tuntunannya dikutip dari 
Menjalankan salat disunnahkan dikerjakan saat matahari mulai beranjak atau kira-kira sepertiga jam setelah terbitnya matahari seperti waktu Shalat Id

Pertama; salat Isitisqo terdiri dari dua rakaat, tanpa adzan dan iqamah.

Kedua; rakaat pertama bertakbir tujuh kali setelah takbiratul ihram. Sedangkan pada rakaat kedua jumlah takbirnya lima kali selain takbir ketika bangun dari sujud.

Tata Cara Niat Doa Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari Dan Bulan

Tentunya kita sudah pada mengenal dengan yang namanya sholat gerhana, karena sholat 
gerhana itu adalah merupakan sholat sunat yang di laksanakan ketika sedang 
terjadinya gerhana baik gerhana matahari maupun gerhana bulan sehingga sholat 
gerhana bisa di laksankan siang ataupun malam, karena terjadinya gerhana bisa pada 
waktu siang dan bisa juga pada waktu malam hari.

sholat gerhana termasuk sholat yang bisa di laksanakan kapan saja walaupun dalam 
waktu yang di haramkan melaksanakan sholat, karena ada beberapa waktu yang haram 
melaksanakan sholat jikalau tidak ada sebab/alasan. Adapun yang menjadikan sebab 
bisa nya melaksanakan sholat pada waktu haram itu ada 2 diantaranya sebab yang 
mendahului waktu seperti sholat istisqo dan kedua sebab yang berbarengan dengan 
waktu seperti sholat gerhana.

Adapun tata cara sebelum pelaksanaan sholat gerhana hampir sama seperti sholat 
sunat idul Fitri/Adha yaitu setelah sholat di akhiri dengan khutbah dua namun dalam 
tata cara dan bacaan sholat seperti niat sholat shubuh

dan sholat lainnya ada sedikit perbedaan seperti pada sholat gerhana memiliki dua 
kali ruku dan dua kali bacaan surat fatihah dalam tiap-tiap rakaat, adapun bilangan 
rakaat sholat gerhana itu adalah 2 rakaat jada dalam dua raakat itu sholat gerhana 
ada empat kali ruku dan empat kali baca surat fatihah.

Tata Cara Niat Dan Waktu Sholat Gerhana Matahari/Bulan

Untuk supaya lebih jelasnya tata cara dan bacaan niat serta doa sholat gerhana 
matahari maupun gerhana bulan bisa anda ikuti panduannya seperti yang akan kami 
jelaskan dalam artikel ini dengan menggunakan tulisan arab latin lengkap dengan 
artinya guna untuk membantu saudara-saudara kami seiman dan seperjuangan yang masih 
belum faham atau karena mungkin lupa lagi kerena jarang dilaksanakannya.

Adapun tata cara shalat gerhana bulan ataupun matahari adalah sebagai berikut :

1. Niat

Berikut Lafadz Niat Shalat Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari :

Gerhana Bulan

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

{” Ushallii Sunnatal Khusuufil-Qomari Rak’ataini Lillahi Ta’alaa “}

Artinya : {” Saya niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Bulan dua rakaat karena 
Allah ta’ala “}

Gerhana Matahari

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

{” Ushallii Sunnatal Kusuufis-Syamsi Rak’ataini Lillahi Ta’alaa “}

Artinya : {” Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat 
karena Allah ta’ala “}

2. Takbiratul ihram

3. Membaca do’a istiftah kemudian berta’awudz, dan membaca surat Al Fatihah 
dilanjutkan membaca surat yang panjang.

4. Kemudian ruku’, dengan memanjangkan ruku’nya.

5. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman 
hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’.

6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat 
Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang 
pertama.

7. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ 
yang pertama.

8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman 
hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’, kemudian berhenti dengan lama.

9. Kemudian melakukan dua kali sujud dengan memanjangkannya, diantara keduanya 
melakukan duduk antara dua sujud sambil memanjangkannya.

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at 
pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

11. Tasyahud.

12. Salam.

13. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran 
untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.

Dalam pelaksanaan sholat gerhana bulan ada sedikit perbedaan yaitu dalam bacaan 
fatihah dan juga bacaan surat dalam shalat tersebut dinyaringkan (dikeraskan),

sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:

جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ

”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” 
(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

sedangkan dalam melaksanakan shalat Gerhana Matahari bacaan tersebut tidak 
dinyaringkan (tidak dikeraskan). Dan dalam membaca surat disetiap raka’atnya 
disunahkan pula membaca surat-surat yang panjang.

Bacaan Doa Shalat Gerhana Tulisan Arab Latin Lengkap Dengan Artinya

اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ 
وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ 
لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Allaahumma lakal hamdu anta qayyimus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna.

Wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna.

Wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna.

Wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa liqaa’uka haqqun, wa qauluka 
haqqun, wal jannatu haqqun, wannaaru haqqun,

Wannabiyyuuna haqqun, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wasallama haqqun 
wassaa’atu haqqun.

Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, 
wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu,

Faghfirlii maa qaddamtu, wa maa akh-khartu, wa maa asrartu, wa maa a’lantu, wa maa 
anta a’lamu bihiminnii.

Antal muqaddimu, wa antal mu’akhkhiru, laa ilaaha illaa anta, wa laa haula wa laa 
quwwata illaa billaah.

Artinya: “Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus 
langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala 
puji.Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. 
Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada 
di dalamnya.Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang 
benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), 
neraka itu benar (ada), para nabi itu benar,Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari 
kiamat itu benar(ada).Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya 
kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah 
aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku 
berhukum.Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang 
(mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-
terangan,dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada 
aku.Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan 
selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan 
Allah.”

Demikian yang dapat kami jelaskan "tata cara niat dan waktu sholat gerhana 
matahari/bulan". seperti sebelumnya kami telah menjelaskan tata cara shalat jamak 
qashar jadwal sholat, jadwal imsyakiyah, dan banyak lagi yang lainnya makanya terus 
saja update disini. Semoga dengan adanya artikel kami ini dapat bermanfaat bagi 
kita semua. Amiiiiin.

Pengertian Shalat Sunnah Awwabin Dan Cara Pelaksanaannya

Secara harfiah ( bahasa) kata "awwabin" berarti kembali kepada Alloh dengan bertaubat dan beristigfar. Sedangkan yang dimaksudkan shalat awwabin adalah setiap shalat sunah yang dijalankan di antara waktu Magrib dan Isya'.

Makna' ini di dasarkan dalam hadits dari Muhammad bin al-Mukadir bahwa Rosululloh SAW bersabda, " Sesungguhnya shalat apa pun yang di kerjakan antara waktu Magrib 
dan Isya' disebut sebagai shalat awwabin."

Sebagai mana hadits Nabi dalam Kitab Al-Ba'its al-Katsir karya Ibnu katsir.hal.48

Artinya: "Sesungguhnya shalat apa pun yang dikerjakan antara waktu Magrib dan Isya' disebut sebagai shalat Awwabin."

Pengertian Shalat Sunnah Awwabin dan Cara Pelaksanaannya
Meski termasuk sebagai hadits mursal, namun hadits ini digunakan Imam Hanafi, Maliki dan Hambali. Dan juga mayoritas Ulama ahli hadits menggunakannya sebagai 
hujah (dasar/argumen)

DALIL HADITS DAN ATSAR SHOLAT SUNNAH AWWABIN :
Memang ada riwayat dari Ibnul-Munkadir yang dibawakan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam Tafsir-nya secara marfu’ yang menafsirkan shalat awwabin dengan shalat 
(sunnah) yang dilakukan antara Maghrib dan ‘Isya’. Riwayat tersebut adalah :

حدثنـي يونس، قال: أخبرنا ابن وهب، عن أبـي صخر حميد بن زياد، عن ابن الـمنكدر يرفعه فإنّهُ كان للأَوّابِـينَ غَفُورا قال: الصلاة بـين الـمغرب والعشاء

“Telah menceritakan kepadaku Yunus, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb, dari Abu Shakhr Humaid bin Ziyad, dari Ibnul-Munkadir secara marfu’ tentang firman Allah : “Sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang 
bertaubat” ; yaitu : shalat sunnah antara maghrib dan ‘isya’” [lihat Tafsir Ath-Thabari QS. Al-Isra’ : 25].

 وَقَدْ وَرَدَ : مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَحْفَظَ اللهُ عَلَيْهِ إِيْمَانَهُ فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ سُنَّةِ الْمَغْرِبِ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ سِتَّ مَرَّاتٍ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ مَرَّةً . قَالَ فِي الْمَسْلَك : فَإِذَا سَلَّمَ رَفَعَ يَدَيْهِ وَقَالَ بِحُضُوْرِ قَلْبٍ:
.
Barang siapa yang ingin dipelihara imannya oleh Alloh SWT maka Sholatlah 2 rakaat setelah sholat sunnah ba’da Maghrib dan membaca di setiap rakaatnya :surat Al 
Fatihah 1x , Al Ikhlas 6x , Al Falaq 1x dan An Naas 1x.dan bila mana setelah salam maka angkatlah kedua tangan dengan khusu' sambil membaca do'a

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَوْدِعُكَ إِيْمَانِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَعِنْدَ مَمَاتِيْ وبَعْدَ مَمَاتِيْ فَاحْفَظْ عَلَيَّ إنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ثَلاَثًا

ALLOHUMMA INNI ASTAUDI’UKA IMAANI FI HAYAATI WA ‘INDA MAMAATI WA BA’DA MAMAATI 
FAHFADHU ‘ALAIYYA INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIIR (3X)

“Ya Allah, Aku titipkan kepada-Mu imanku di dalam hidupku, dan ketika matiku, dan setelah matiku, maka jagalah dia untukku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

وَقَالَ فِيْ حَيَاةِ الْحَيَوَانِ : وَرَدَ أَنَّ مَنْ صَلَّى بَعْدَ سُنَّةِ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ كُلَّ لَيْلَةٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ : فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ. فَإِذَا سَلَّمَ مِنْهُمَا صَلَّى عَلَى النَّبِيِّ عَشْرًا، وَقَالَ ثَلاَثًا - اَللهُمَّ أَسْتَوْدِعُكَ دِيْنِيْ فَاحْفَظْهُ عَلَيَّ 
فِيْ حَيَاتِيْ وَعِنْدَ مَمَاتِيْ وَبَعْدَ وَفَاتِيْ - ، أَمِنَ سُوْءَ الْخَاتِمَةِ

وَوَرَدَ مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمْعَـةِ رَكْعَتَيْنِ يَقْـرَأُ فِيْ كُلٍّ مِنْهُمَا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ مَرَّةً وَاحِدَةً ، وَإِذَا زُلْزِلَت خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً، هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَأَعَاذَهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَسَّرَ لَهُ الْجَوَازَ عَلَى الصِّرَاطِ

وفي رواية مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ سِـتَّ رَكَعَاتٍ لَمْ يَتَكَلَّمْ فِيْهَا بَيْنَهُنَّ بِسُـوْءٍ عَدَلْنَ لَهُ عِبَادَةَ ثِنْتَي عَشْـرَةَ سَنَةً . رواه ابن ماجه وابن خزيمة فى صحيحه والترمذى

وَرُوِيَ عَنْ عَبْدِ الله بن عُمَرَ رَضِيَ الله تَعَالَى عَنْهُمَا أَنَّه قَالَ : قُلْتُ : يَارَسُوْلَ اللهِ عَلِّمْنِيْ شَيْئًا يَحْفَظُ اللهُ بِهِ عَلَيَّ اْلإِيْمَانَ حَتَّى أَلْـقِيَ رَبِّيْ عَزَّ وَجَلَّ ،فَقَالَ : صَلِّ كُلَّ لَيْلَةٍ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ (وفي رواية بعد سنة المغرب) قَبْلَ أَنْ تَتَكَلَّمَ ، تَقْرَأُ فِيْ 
كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهُمَا فَاتِحَةَ الْكِتَابِ مَرَّةً وَسُوْرَةَ الْقَدْرِ مَرَّةً وَسُوْرَةَ اْلإِخْلاَصِ سِتَّ مَرَّاتٍ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مَرَّةً وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ للنَّاسِ مَرَّةً وَتُسَـلِّمُ مِنْهُمَا، فَـإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَحْفَظُ عَلَيْكَ اْلإِيْمَانَ حَتَّى تُوَافِيَ الْقِيَامَة

وَوَرَدَ : مَنْ صَلَّى بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ عِشْرِيْنَ رَكْعَةً بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ . رواه ابن ماجه

.
HUKUM MENGERJAKAN SHALAT AWWABIN
Apakah shalat Awwabin disyariatkan ?
“Tidak ada perbedaan pendapat dikalangan fuqaha (para ahli fiqih) bahwa menghidupkan (dengan shalat) antara maghrib dan isya adalah sunnah. Menurut Syafi’iyah dan Malikiyah kesunnahannya sampai derajat sunnah muakkadah. Dan kalangan Hanabilah menguatkannya.

BILANGAN RAKA'AT SHALAT AWWABIN
Berapa jumlah raka’atnya ?

Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah raka’at shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan pada shalat Awwabin/ ba’da Maghrib.

Pendapat sebagian ulama mengatakan bahwa yang dianjurkan untuk dikerjakan antara dua shalat (maghrib dan isya) adalah 6 raka’at, ini adalah pendapat Abu Hanifah, 
dan ini pula pendapat yang rajih dari mazhab Hanabilah. Dalil yang digunakan adalah dalil dari Ibnu Umar diatas (“Barangsiapa yang shalat 6 raka’at setelah maghrib 
maka akan ditulis sebagai golongan Awwabin).

Kalangan mazhab Syafi’iyah berpendapat bahwa paling sedikit ia dikerjakan dua raka’at dan yang paling banyak 20 raka’at. Dalilnya yang digunakan adalah sebuah 
hadits "Barangsiapa shalat 20 rakaat setelah maka Allah mambangun rumah di sorga untuknya." (HR Tirmidzi)

Sedangkan kalangan Mazhab Malikiyah tidak membatasi jumlah raka’atnya, namun yang terbaik menurut mazhab ini adalah dikerjakan sebanyak 6 raka’at.

Sedangkan sebagian ulama lainnya menolak pembatasan shalat ini menjadi bilangan tertentu. Mereka menganggap hal ini tidak perlu dilakukan karena hadits-hadits yang 
menerangkan pembatasan jumlah raka’at shalat sunnah antara Maghrib dan Isya semuanya lemah.

Bagaimana dengan kalangan yang mempermasalahkan kesahihan hadits-hadits bilangan shalat ini?

Harus diakui bahwa hadits yang menyatakan jumlah bilangan tertentu raka’at dari shalat ini semua dha’if. Sehingga sebagian ulama kemudian menolak mengamalkan shalat sunnah ini melebihi dua raka’at.

Namun mayoritas ulama berpendapat bahwa hadits-hadits dha’if tersebut dipandang bukan sebagai hadits ahkam (hukum) yang melandasi sebuah amalan, dalam hal ini shalat Awwabin, tetapi hanya sebagai fadhilahnya.

Diantaranya apa yang dijelaskan oleh Imam Shaukani dalam Nailul Autar setelah menyebutkan hadist-hadist tentang bilangan raka’at shalat ba’diyah maghrib ini, beliau menjelaskan hadist-hadistnya memang semuanya dha’if (lemah), namun semuanya bermakna penganjuran memperbanyak shalat sunnah ini.

TATA CARA PELAKSANAAN SHALAT AWWABIN
Sedangkan cara mengerjakan shalat awwabin adalah sebagaimana shalat-shalat sunnah 
yang lainnya hanya saja berbeda pada lafazd niatnya.

NIAT SHOLAT AWWABIN :

أُصَلِّي سُنَّةَ اْلأَوَّابِيْنَ ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAL AWWABIN LILLAAHI TA’ALAA

Itulah yang dapat saya sampaikan mengenai mas'alah shalat awwabin dan cara pelaksanaannya, begitu juga kami sebelumnya telah berbagi pengertian rukun iman, tata cara sholat tahajud, sholat dhuha, shalat istikharah, sholat tasbih dan masih 
banyak lagi yang lainnya, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Tata Cara Shalat Jamak Qashar

Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita semua dan meridhoi apa yang kita kerjakan, begitupun juga saat ini dimana anda dan kami ingin terus belajar untuk memahami apa yang belum kita mengerti.

Niat Hukum Taat Cara Shalat Jamak Qashar
Berbicara jauh mengenai kewajiban shalat fardu/wajib, sering kita dengar istilah shalat jamak, qasar maupun jamak qasar. Kita semua sudah diajarkan oleh guru kita saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun karena jarang atau bahkan tidak pernah mempraktekan, kita lupa akan tata caranya. Baiklah, karena banyak permintaan kepada kami untuk membahas topik ini, dengan senang hati kami akan mengulas kembali pengertian, hukum serta tata cara mengerjakan shalat jamak, qasar dan jamak qasar.
Shalat Jamak

Rukhsah ialah satu keringanan yang diberikan oleh Allah S.W.T kepada hambanya dalam hal-hal tertentu, shalat jamak contohnya. Apa itu shalat jamak? Shalat jamak ialah mengerjakan 2 shalat wajib dalam satu waktu. Contoh: shalat dzuhur dan shalat ashar, shalat maghrib dan shalat isya. INGAT: Shalat subuh tidak boleh dijamak dan harus dikerjakan pada waktunya. Ada dua macam shalat jamak:
1) Shalat Jamak Takdim

Jamak takdim dikerjakan pada waktu shalat yang pertama. Maksudnya, jika anda akan menjamak shalat dzuhur dan ashar, maka anda mengerjakannya saat waktu dzuhur. Begitupun maghrib dan isya yang dilakukan saat waktu maghrib tiba. Urutannya, kerjakan shalat yang pertama kemudian shalat kedua tanpa diselingi kegiatan apapun. Maksudnya, setelah salam pada shalat dzuhur anda langsung berdiri mengerjakan shalat ashar. Keduannya dikerjakan 4 rakaat tanpa dikurangi, berikut niatnya:

Niat Shalat Jamak Takdim Dzuhur

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع  رَكعَاتٍ  مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.

“Aku sengaja shalat fardu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala”

Untuk shalat ashar nya, anda tidak perlu menggunakan niat shalat jamak lagi, melainkan membaca niat shalat ashar seperti biasa.

2) Shalat Jamak Takhir
Jamak takhir adalah kebalikan dari jamak takdim, yakni mengerjakan dua shalat fardu pada waktu shalat yang kedua (adalah waktu ashar dan isya).

Niat Shalat Dzhuhur Jamak Takhir Dengan Ashar

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع  رَكعَاتٍ  مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.

“Aku sengaja shalat fardu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala”

Kedua shalat dilakukan pada waktu ashar, bisa zhuhur dulu, bisa ashar dulu.

Niat shalat ashar jamak takhir dengan zhuhur  (Kedua shalat dilakukan pada waktu ashar)

أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
“Aku sengaja shalat fardu Ashar empat rakaat yang dijama’ dengan dhuhur, fardu karena Allah Ta’aala”

Note: Untuk shalat maghrib dan isya, tinggal menyesuaikan bacaan niatnya.

Shalat Qashar
Berbeda dengan shalat jamak yang menggambungkan, shalat qasar artinya meringkas. Rukhsah shalat qasar ialah meringkas 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Contoh, shalat dzuhur dikerjakan 2 rakaat, begitupun shalat ashar dan isya. INGAT: hanya shalat dengan jumlah 4 rakaat yang boleh di qasar. Maka dari itu, anda tidak diperbolehkan meng qasar shalat subuh dan maghrib.

Allah berfirman dalam al Qur’an surat An Nisa ayat 101 yang artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidak mengapa kamu menqashar shalatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir, sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu,” Q.S.(An Nisa: 101)

اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli farduzh dzuhri qasran rok’ataini lillahi ta’ala

“Niat shalat fardhu dzuhur secara qashar dua rakaat karena Allah”
Shalat Jamak Qasar

Betapa murahnya Allah S.W.T. Selain memperbolehkan hambanya menjamak atau mengqashar ibadah shalatnya. Allah juga mengizinkan kita untuk mengerjakan shalat jamak qashar, yakni digabung dan diringkas. Artinya anda mengerjakan 2 shalat fardu dalam satu waktu dan juga meringkasnya. Shalat jamak qashar bisa dilakukan secara takdim maupun takhir. Lafadzkan niat shalat jamak qashar sebagai berikut:

Niat Shalat Qashar Dan Jamak Taqdim

أصلي فرض الظهر جمع تقديم بالعصر قصرا ركعتين لله تعالي

Ushallii fardhazh zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihil ‘ashru adaa’an lillaahi ta’aalaa.

“Aku berniat shalat fardhu zhuhur 2 rakaat, qashar, dengan menjamak ashar kepadanya, karena Allah ta’ala.”

Niat Shalat Qashar Dan Jamak Ta’khir:

أصلي فرض الظهر جمع تأخير بالعصر قصرا ركعتين لله تعالي

Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri adaa’an lillaahi ta’aalaa.

“aku berniat shalat fardhua shar 2 rakaat, qashar, dengan menjamaknya kepada zhuhur, karena Allah ta’ala.”
Syarat-Syarat Sah Shalat Jamak, Qasar dan Jamak Qashar

Shalat jamak dan qashar memang diperuntukan bagi ummat muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh atau karena halangan lain sehingga tidak dapat mengerjakan shalat fardu tepat pada waktunya. Hal ini meliputi:

Melakukan perjalanan jauh minimal 81 kilometer (sesuai kesepakatan para ulama)
Perjalanan tidak bertujuan untuk hal negatif atau berbuat dosa
Sedang dalam keadaan bahaya; hujan lebat disertai angin kencang, perang atau bencana lainnya.

 

Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Sholat Hajat

Sholat Hajat adalah merupakan sholat sunat yang dikerjakan karena sesorang mempunyai maksud atau keperluan dan berharap kepada Allah SWT untuk supaya mengabulkannya. Hajat atau keperluan ini ada yang bersifat langsung kepada Allah SWT dan ada juga yang mempunyai hajat kepada sesama manusia, atau disebut dengan hablum minalloh dan hablum minannas.

Karena setiap saat manusia pasti memiliki kebutuhan dan keinginan dalam menjalankan kehidupannya didunia ini, dan bahkan keinginan tersebut selalu ada dan tidak terbatas, dari hal paling kecil yang bersifat pribadi hingga hal yang menyangkut kebutuhan secara umum seperti halnya pada sebuah Negara.

Keinginan atau hajat tersebut mengalami banyak rintangan dan hambatan dalam meraihnya maka dengan sholat hajat berharap kepada Alloh akan melapangkan dan memudahkan semua apa yang kita inginkan.Namun dikabulkannya hajat kita tidak semua yang kita inginkan melainkan kehendak Alloh SW baik mengenai hajatnya ataupun waktunya.

Niat Dan Cara Shalat Hajat Yang Benar Lengka Dengan Doanya
Seperti halnya kita minta banyak rizqi kepada Alloh malah Alloh memberikan penyakit yang begitu menyakitkan sampai kita dirawat di Rumah Sakit, tapi ternyata ketika kita sedang berada di RU banyak orang yang berdatangan menjenguk sambil ada yang bawa makanan bahkan ada yang mengasih uang,sampai-sampai banyak makanan yang tidak termakan, memang itulah rahasiah Alloh yang kita tidak ketahui padahal itulah jalan yang terbaik menurut Alloh SWT untuk mendapatkan rizqi yang banyak dan halal".

Jumlah Rakaat Shalat Hajat
Jumlah rakaat shalat sunnat hajat paling sedikit 2 rakaat dan yang paling banyak adalah dua belas rakaat.

Waktu Shalat Hajat
Adapun waktu mengerjakannya dapat dikerjakan dimalam hari atau pun dikerjakan pada siang hari, asalkan tidak pada waktu yang terlarang, tapi lebih baik dikerjakan pada malam hari karena ada yang dinamakan sa'aul ijabah, diwaktu sepertiga malam menjelang waktu shubuh.

Cara Mengerjakan Shalat Hajat
Cara mengerjakan shalat haja sama saja seperti melaksanakan shalat-shalat biasa, namun yang membedakannya adalah Niatnya

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

1. Membaca do’a iftitah

2. Membaca surat Al-Fatihah

3. Membaca salah satu surat didalam Al-Qur’an. Afdhalnya rokaat pertama membaca surat Al-Kafirun 10 x dan rokaat kedua membaca surat Al-Ikhlas 11x

4. Ruku’ dengan membaca Tasbih tiga kali

5. I’tidal dengan membaca bacaannya

6. Sujud dengan membaca Tasbih 3 kali

7. Duduk diantara dua sujud dengan membaca bacaannya

8. Sujud dengan membaca Tasbih 3 kali

9. Setlah rokaat pertama, lakakuan rokaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian tasyahud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.

Sesudah baca salam sebelum berdo'a sujud syukur dulu satu kali sambil membaca:

1. tsubhaanallohi walhamdulillaahi walaa ilahaillalloh wallohu akbar 10x

2. Allohumma sholli 'alaa syayyidinaa muhammadin wa'alaa ali syayyidina muhammad 10x

3. Rabbanaa ainaa piddunyaa hasanah wapilaakhiroti hasanah wakinaa 'adzabannaar 10 x

Setelah iu baru berdo'a dengan bacaan do'a yang telah masyhur dari rosululloh SAW

Do’a Shalat Hajat
Setelah selesai Shalat Hajat, dianjurkan membaca istighfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa atau sebagai berikut:

Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”

Selesai membaca istighfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:

Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.

Artinya: “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”

Bacaan Doa Sholat Hajat

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَتَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضَا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.

Artinya :
Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.

Keutamaan Shalat Hajat
Ada banyak keutamaan dalam melaksanakan shalat hajat diantaranya :

– Mendapat pahala dari Allah
– Ketenangan dan ketentraman jiwa setelah menyampaikan semua kebutuhan kepada-Naya
– Harapan dikabulkan semua keperluan (hajat)
– Usaha lebih mendekatkan diri kepada Allah
– DLL

Shalat hajat ini dilaksanakannya jangan cuma satu kali kalau bisa seterusnya karena hajat kitapun juga selama masih hidup terus menerus tiada hentinya dengan tartil bacaan sholat, kalau gak bisa semalam sekali atau seminggu sekali kalau masih gak bisa tergantung pada kepentingan maksud kita ini, Insya Allah hajat kita ini terkabul. Demikianlah pembahasan Cara Mengerjakan Shalat Hajat yang bisa kami berikan kepada anda.

Bacaan Takbiran

Takbiran di malam hari raya idul fitri dimulai tepat di hari terakhir puasa ramadhan. Biasanya setelah ba'da sholat ashar dan/atau setelah maghrib, setiap mushollah dan masjid-masjid sudah ramai berkumandang takbir dengan diiringi suaru bedug hingga pagi hari menjelang sholat ied.

Untuk bacaan takbiran di hari raya, kami yakin semua sudah pada hafal lafadz bacaannya, yaitu menyerukan kalimat "ALLAHU AKBAR...." secara berulang-ulang dan sesekali biasanya membaca doa takbiran atau takbir yang lebih panjang. Dan ini sebagian orang masih belum hafal. Maka dari itu, pada halaman ini kami akan berbagi lafadz doa takbiran hari raya idul fitri lengkap dalam bahasa arab, tulisan latin dan terjemahannya untuk dapat dihafalkan.

Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Fitri

اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً. لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآَاِلهَ اَلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLAALLAAHU WALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD. (Dibaca 3 kali)

ALLAAHU AKBARU KABIIRAA, WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAA, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA, LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAHU MUKHLISHIINA LAHUDDIIN, WALAU KARIHAL KAAFIRUUN, LAA ILAAHA ILALLAAHU WAHDAH, SHADAQAWA'DAH, WANASHARA 'ABDAH, WA A-'AZZA JUNDAH, WAHAZAMAL AHZAABA WAHADAH, LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBARU WALILLAAHIL HAMD.

Artinya :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan kecuali Alah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala pua dan puji.
Allah Maha Besar dan pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya, bertasbih kepada Allah setiap pagi dan petang. Tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya dengan ikhlas menjalankan agama walaupun orang-orang karif membenci. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata. Benar janji-Nya, dan menolong hamba-Nya, juga lasykar-Nya dan menghancurkan musuhNya dengan dirinya semata. Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah semata segala puja dan puji.

Itulah Bacaan Takbir / Doa Takbiran Hari Raya Idul Fitri lengkap arab, latin dan artinya. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin.  Semoga bermanfaat.

Tata Cara Shalat Tasbih Lengkap

Shalat Tasbih adalah shalat sunnah yang didalamnya banyak mengandung bacaan tasbih, sebanyak 300 kali tasbih yang dibaca dalam sholat tersebut. 

Hukum shalat tasbih adalah sunnah. Shalat Tasbih dianjurkan kepada kita untuk dilakukan setiap hari, atau kalau tidak mampu dilakukan dalam  seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau setahun sekali. Atau paling tidak harus ada seumjur hidup sekali. Demikian Rasulullah menganjurjkan kepada kita.

Waktu Sholat Tasbih

Sholat tasbih bisa dilakukan kapan saja, asalkan jangan pada waktu-waktu terlarang seperti saat tergelincir matahari (sesudah sholat subuh atau sebelum zuhur) dan saat terbenam matahari (sesudah sholat ashar). Selain dari waktu tersebut boleh dikerjakan sholat tasbih kapan saja dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika melakukan sholat tasbeh disiang hari hendaklah dikerjakaan 4 raka’at dengan satu salam.
Jika melakukan sholat tasbeh pada malam hari, hendaklah emapat raka’at itu dijadikan dua salam.
Shalat tasbih tidak disunatkan untuk berjamaah.

Cara mengerjakan shalat Tasbih

Niat melakukan sholat tasbih pada siang hari (4 rakaat dengan 1 salam)
Artinya: Aku niat sholat tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala

Niat sholat tasbih pada malam hari (4 rakaat dengan 2 salam)

Artinya: Aku Niat sholat tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Kemudian;
takbiratul ihram
membaca doa Iftitah, dilanjutkan 
membaca surat Al-Fatihah kemudian 
membaca surat Al-Kafiruun (pada rakaat pertama) dan surat Alikhlas (pada rakaat kedua), 
setelah selesai membaca surat, dilanjutkan membaca tasbih sebanyak 15 X.

Lalu ruku’ dan  membaca doa seperti biasa, kemudian
membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 x.
Lalu I’tidal, dan membaca  doa I’tidal kemudian
membaca Tasbih sebanyak 10 X.
Lalu sujud, dan membaca doa sujud seperti biasa, kemudian 
membaca Tasbih sebanyak 10 X.
Lalu duduk diantara dua sujud dan membaca doa seperti biasa, kemudian 
membaca tasbih sebanyak 10 X
Lalu sujud yang kedua kali, dan membaca doa sujud, kemudian
membaca tasbih sebanyak 10 X,
Selanjutnya sebelum berdiri pada rakaat yang kedua, supaya duduk istirahat sejenak dan dalam duduk istirahat tersebut membaca tasbih  sebanyak 10 X.

Untuk selanjutnya pada rakaat yang ke 2 sama seperti pada rakaat pertama.
Kemudian duduk tasyahud akhir. Pada tasyahud akhir membaca tasbih terlebih dahulu sebanyak 10 x, kemudian baru membaca doa tasyahud akhir.
Lalu memberi salam.

Demikianlah cara mengerjakan shalat Tasbih. Tiap-tiap satu rakaat apabila kita hitung seluruh bacaan tasbihnya berjumlah 75 kali tasbih, dan 75 x 4 raka’at = 300 tasbih.

Doa Setelah Sholat Tasbih  
Hikmah/Keistimewaan Shalat Tasbih

1. Tasbih merupakan Kalimat yang paling dipilih Allah.

"Suatu hari Rasulullah ditanya apakah ucapan yang paling unggul? Rasulullah menjawab:‘Yang dipilih Allah swt terhadap para malaikat-Nya dan hamba-Nya adalah ucapan: Subhanallahi wa bihamdihi" (HR. Muslim)

2. Memberatkan amal timbangan

Rasulullah bersabda,

‘Ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di lidah namun memberatkan timbangan amal dan keduanya disukai oleh Allah, yaitu: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil azhim’ (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Akan Menghapuskan semua dosa

Rasulullah bersabda,

“Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahi wa bi hamdihi 100 kali, maka Allah akan menghapuskan kesalahannya meskipun kesalahannya itu sebanyak buih dilautan’’ (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Punya perkebunan kurma di surga nanti

‘’Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga’’(HR. Tirmidzi)

5. Terhindar dari penyakit-penyakit berat

“Suatu kali Qabishah al-Makhariq mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarkan aku beberapa kalimat (ucapan) yang dengannya Allah memberi manfaat kepadaku, karena sungguh umurku sudah tua dan aku merasa lemah untuk melakukan apapun’. Lalu Rasulullah SAW berkata : Adapun untuk duniamu, maka ketika engkau selesai shalat Shubuh, maka ucapkanlah tasbeh sebanyak tiga kali. Jika engkau membacanya, maka engkau terhindar dari kesedihan, kusta (lepra), penyakit biasa, lumpuh akibat pendarahan otak atau stroke.” (HR. Ibnu as-Sunni dan Ahmad).

6. Senjata menghadapi persoalan besar

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, RA bahwa jika Rasulullah SAW menghadapi persoalan penting, maka beliau mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan: Subhanallahil azhim, dan jika beliau bersungguh-sungguh dalam berdoa, maka beliau mengucapkan: Ya hayyu ya qoyyum”. (HR.Tirmidzi)

7. Senjata menghadapi krisis pangan

Rasulullah SAW bersabda:

“Makanan orang beriman pada zaman munculnya Dajjal adalah makanan para malaikat, yaitu tasbih dan taqdis. Maka barangsiapa yang ucapannya pada saat itu adalah tasbih, maka Allah akan menghilangkan darinya kelaparan” (Riwayat al-Hakim)

99 Asmaul Husna Lengkap Arti dan Penjelasan

99 Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang indah, baik, agung dan mulia sesuai dengan sifat-sifat Nya. dalam artian perkata "Asma" berarti nama dan "husna" berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik dan indah.

Asmaul Husna
merujuk kepada nama-nama, sebutan, gelar, sekaligus sifat-sifat Allah SWT yang indah dan baik. Istilah Asmaul Husna juga dikemukakan oleh Allah SWT dalam Surat Thaha:8 yang artinya:

"Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang baik)" (Q.S. Thaha:8).

Allah SWT juga berfirman dalam Surat Al-Baqara:31 dan Al Ar'raaf:130, sebagai berikut:

"Milik Allahlah nama-nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama tersebut" (Al-A'raaf:180)

"Dia telah mengajari Adam seluruh nama" (Q.S Al-Baqarah:31)

Nama Allah yang mulia dan agung tersebut merupakan kebesaran dan kekuasaan Allah, sebagai pencipta serta pemelihara alam semesta beserta segala isinya ini. Bagi 
seorang muslim salah satu cara mengenal Allah adalah dengan mempelajari sifat-sifat Allah serta mengenal 99 asma Allah (99 nama Allah).

Berikut 99 Asmaul Husna (99 nama baik allah) beserta Arti nama allah dalam bahasa indonesia;

Nama.           Indonesia.        Arab
Allah.             Allah.                الله

1. Ar Rahman
Allah Yang Maha Pengasih
الرحمن

2. Ar Rahiim
Allah Yang Maha Penyayang
الرحيم

3. Al Malik
Allah Yang Maha Merajai (bisa di artikan Raja dari semua Raja)
الملك

4. Al Quddus
Allah Yang Maha Suci
القدوس

5. As Salaam
Allah Yang Maha Memberi Kesejahteraan
السلام

6. Al Mu`min
Allah Yang Maha Memberi Keamanan
المؤمن

7. Al Muhaimin
Allah Yang Maha Mengatur
المهيمن

8. Al `Aziiz
Allah Yang Maha Perkasa
العزيز

9. Al Jabbar
Allah Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
الجبار

10. Al Mutakabbir
Allah Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
المتكبر

11. Al Khaliq
Allah Yang Maha Pencipta
الخالق

12. Al Baari`
Allah Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
البارئ

13. Al Mushawwir
Allah Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
المصور

14. Al Ghaffaar
Allah Yang Maha Pengampun
الغفار

15. Al Qahhaar
Allah Yang Maha Menundukkan / Menaklukkan Segala Sesuatu
القهار

16. Al Wahhaab
Allah Yang Maha Pemberi Karunia
الوهاب

17. Ar Razzaaq
Allah Yang Maha Pemberi Rezeki
الرزاق

18. Al Fattaah
Allah Yang Maha Pembuka Rahmat
الفتاح

19. Al `Aliim
Allah Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
العليم

20. Al Qaabidh
Allah Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
القابض

21. Al Baasith
Allah Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
الباسط

22. Al Khaafidh
Allah Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
الخافض

23. Ar Raafi`
Allah Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
الرافع

24. Al Mu`izz
Allah Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
المعز

25. Al Mudzil
Allah Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
المذل

26. Al Samii`
Allah Yang Maha Mendengar
السميع

27. Al Bashiir
Allah Yang Maha Melihat
البصير

28. Al Hakam
Allah Yang Maha Menetapkan
الحكم

29. Al `Adl
Allah Yang Maha Adil
العدل

30. Al Lathiif
Allah Yang Maha Lembut
اللطيف

31. Al Khabiir
Allah Yang Maha Mengenal
الخبير

32. Al Haliim
Allah Yang Maha Penyantun
الحليم

33. Al `Azhiim
Allah Yang Maha Agung
العظيم

34. Al Ghafuur
Allah Yang Maha Memberi Pengampunan
الغفور

35. As Syakuur
Allah Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
الشكور

36. Al `Aliy
Allah Yang Maha Tinggi
العلى

37. Al Kabiir
Allah Yang Maha Besar
الكبير

38. Al Hafizh
Allah Yang Maha Memelihara
الحفيظ

39. Al Muqiit
Allah Yang Maha Pemberi Kecukupan
المقيت

40. Al Hasiib
Allah Yang Maha Membuat Perhitungan
الحسيب

41. Al Jaliil
Allah Yang Maha Luhur
الجليل

42. Al Kariim
Allah Yang Maha Pemurah
الكريم

43. Ar Raqiib
Allah Yang Maha Mengawasi
الرقيب

44. Al Mujiib
Allah Yang Maha Mengabulkan
المجيب

45. Al Waasi`
Allah Yang Maha Luas
الواسع

46. Al Hakim
Allah Yang Maha Bijaksana
الحكيم

47. Al Waduud
Allah Yang Maha Mengasihi
الودود

48. Al Majiid
Allah Yang Maha Mulia
المجيد

49. Al Baa`its
Allah Yang Maha Membangkitkan
الباعث

50. As Syahiid
Allah Yang Maha Menyaksikan
الشهيد

51. Al Haqq
Allah Yang Maha Benar
الحق

52. Al Wakiil
Allah Yang Maha Memelihara
الوكيل

53. Al Qawiyyu
Allah Yang Maha Kuat
القوى

54. Al Matiin
Allah Yang Maha Kokoh
المتين

55. Al Waliyy
Allah Yang Maha Melindungi
الولى

56. Al Hamiid
Allah Yang Maha Terpuji
الحميد

57. Al Muhshii
Allah Yang Maha Mengalkulasi (Menghitung Segala Sesuatu)
المحصى

58. Al Mubdi`
Allah Yang Maha Memulai
المبدئ

59. Al Mu`iid
Allah Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
المعيد

60. Al Muhyii
Allah Yang Maha Menghidupkan
المحيى

61. Al Mumiitu
Allah Yang Maha Mematikan
المميت

62. Al Hayyu
Allah Yang Maha Hidup
الحي

63. Al Qayyuum
Allah Yang Maha Mandiri
القيوم

64. Al Waajid
Allah Yang Maha Penemu
الواجد

65. Al Maajid
Allah Yang Maha Mulia
الماجد

66. Al Wahid
Allah Yang Maha Tunggal
الواحد

67. Al Ahad
Allah Yang Maha Esa
الاحد

68. As Shamad
Allah Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
الصمد

69. Al Qaadir
Allah Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
القادر

70. Al Muqtadir
Allah Yang Maha Berkuasa
المقتدر

71. Al Muqaddim
Allah Yang Maha Mendahulukan
المقدم

72. Al Mu`akkhir
Allah Yang Maha Mengakhirkan
المؤخر

73. Al Awwal
Allah Yang Maha Awal
الأول

74. Al Aakhir
Allah Yang Maha Akhir
الأخر

75. Az Zhaahir
Allah Yang Maha Nyata
الظاهر

76. Al Baathin
Allah Yang Maha Ghaib
الباطن

77. Al Waali
Allah Yang Maha Memerintah
الوالي

78. Al Muta`aalii
Allah Yang Maha Tinggi
المتعالي

79. Al Barru
Allah Yang Maha Penderma (Maha Pemberi Kebajikan)
البر

80. At Tawwaab
Allah Yang Maha Penerima Tobat
التواب

81. Al Muntaqim
Allah Yang Maha Pemberi Balasan
المنتقم

82. Al Afuww
Allah Yang Maha Pemaaf
العفو

83. Ar Ra`uuf
Allah Yang Maha Pengasuh
الرؤوف

84. Malikul Mulk
Allah Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
مالك الملك

85. Dzul Jalaali Wal Ikraam
Allah Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
ذو الجلال و الإكرام

86. Al Muqsith
Allah Yang Maha Pemberi Keadilan
المقسط

87. Al Jamii`
Allah Yang Maha Mengumpulkan
الجامع

88. Al Ghaniyy
Allah Yang Maha Kaya
الغنى

89. Al Mughnii
Allah Yang Maha Pemberi Kekayaan
المغنى

90. Al Maani
Allah Yang Maha Mencegah
المانع

91. Ad Dhaar
Allah Yang Maha Penimpa Kemudharatan
الضار

92. An Nafii`
Allah Yang Maha Memberi Manfaat
النافع

93. An Nuur
Allah Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
النور

94. Al Haadii
Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk
الهادئ

95. Al Badii’
Allah Yang Maha Pencipta Yang Tiada Bandingannya
البديع

96. Al Baaqii
Allah Yang Maha Kekal
الباقي

97. Al Waarits
Allah Yang Maha Pewaris
الوارث

98. Ar Rasyiid
Allah Yang Maha Pandai
الرشيد

99. As Shabuur
Allah Yang Maha Sabar
الصبور

Pengertian Asmaul Husna
Arti secara Bahasa dan Istilah

Kata asmaul husna berasal dari bahasa arab Al-Asmaau

yang memiliki arti nama-nama, beberapa nama dan al-Husnaa

yang berarti yang baik, yang indah. Sedang Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah. Asmaul Husna hanya layak disandang oleh Allah SWT, 
sesuai kebesaran dan keagungan-Nya. Asmaul husna Allah bersifat sempurna, sedangkan nama-nama baik bagi manusia banyak memiliki kelemahan.
asmaul husna artinya, al asmaul husna, arti asmaul husna, 99 asmaul husna, nama 
asmaul husna, pengertian asmaul husna, ayat asmaul husna
nama-nama yang baik bagi Allah
Sejarah Diturunkan Ayat tentang Asmaul Husna

Di dalam kitab asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari Rasulullah melakukan shalat di Mekah dan berdoa dengan kata-kata: "Ya Rahman, Ya Rahim". kemudian Doa tersebut terdengar oleh sebagian kaum musyrikin. saat itu kamu musyrikin berkata, 
"Perhatikan orang yang murtad dari agamanya! dia melarang kita menyeru dua Tuhan, dan ia sendiri menyeru dua Tuhan".

Baca Juga : 20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah (Beserta Dalil)

Dari adanya ucapan tersebut, turunlah Surat Al-Isra:110:

 قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا 

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu 
seru, Dia mempunyai al asmaaul husna dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam 
shalat mu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara 
kedua itu".(Q.S. Al-Isra:110)

Baca Juga : Perbedaan Nabi dan Rasul

Berdasarkan Surat Al-Isra:110, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah, menyebut nama Allah dan Ar-Rahman karena sepengetahuan mereka di daerah Yamamah ada orang yang mempunyai nama Rahman. Dengan turunnya Q.S. al-Isra ayat 110, hal tersebut mematahkan dugaan mereka (kaum musyrikin). kemudian Pada ayat lain, Allah SWT 
berfirman:

 وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

"Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul 
Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (Q.S. Al-A’raf:180).

Ayat diatas mengajarkan kepada kita agar menyebut nama Allah SWT dengan nama kebesaranNya, yakni dengan asmaul husna.

Setelah anda mengetahui nama-nama yang baik bagi allah / 99 Asmaul Husna beserta artinya, sekarang tugas anda adalah meng iman ni atau mempercayai kebesaran Allah tersebut dengan segala sifatnya. akhir kata sekian Artikel tentang 99 Asmaul Husna 
(Lengkap Arti dan Penjelasan).

Amalan Dan Doa Menyambut Lebaran Idul Fitri

Satu Islam Tanggal 1 Syawal atau lebaran idul fitri bentar lagi akan segera menghampiri kita, Pada tahun ini, pelaksanaan sholat Ied akan dilakukan secara serentak diseluruh wilayah Indonesia baik itu untuk ormas NU maupun Muhammadiyah.

Tentunya kita sebagai umat muslim yang beriman haruslah mengucap syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh sang pencipta kepada kita semua, selain itu kita di anjurkan untuk melakukan dzikir dan berdoa pada malam takbir atau lebaran idul fitri.

Berikut dibawah ini merupakan sebuah tata cara atau kumpulan amalan doa untuk menyongsong hari raya idul fitri yang di anjurkan. Amalan Dzikir dan Doa Menyambut Lebaran Idul Fitri Yang di Anjurkan :

Mengumandangkan Takbir setelah Shalat Subuh dan Shalat Idul Fitri.
Membaca doa berikut setelah shalat Shubuh: “Allahumma inni tawajjahtu ilayka bi-Muhammadin amami.”Artinya : “Ya Allah aku menghadap-Mu dengan Muhammad di depanku.”
Mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat ‘Idul Fitri.

Mandi Besar (adus) sunnah sebelum terbit fajar hingga pelaksanaan shalat ‘Idul Fitri. Sebelumnya dianjurkan untuk membaca: ”Allahumma imanan bika, wa tashdiqan bi-kitabika, wattiba’a sunnati Nabiyyika Muhammadin shallallahu ‘alayhi wa alih (i).” 
Artinya : Ya Allah, kuatkan Imanku pada-Mu, pembenaranku terhadap kitab-Mu, dan kepatuhanku terhadap sunnah Nabi-Mu Muhammad SAW. Kemudian membaca Basmalah, lalu mulai mandi. Setelah mandi membaca doa berikut: “Allahummaj’alhu kaffaratan li-dzunubi, wa thahhir dini, Allahummadzhib ‘annid danasa.” Artinya : “Ya Allah, jadikan mandiku ini sebagai penghapus dosa-dosaku, dan sucikan keberagamaanku. Ya Allah, hilangkan dariku noda-noda dosa.”

Memakai pakaian yang bagus, baik dan memakai wewangian. Dan disunnahkan shalat ‘Idul Fitri di lapangan di bawah langit, tanpa atap (kecuali di Mekkah).
Berbuka di permulaan siang (makan pagi) sebelum shalat ‘Idul Fitri. Yang utama berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis, dan menelan sedikit Turbah Husayni karena ia merupakan penawar setiap penyakit.

Pergi untuk shalat ‘Idul Fitri sesudah terbit matahari. Dan sebelum pergi hendaknya membaca “Doa sebelum Pergi ke Shalat Idul Fitri”.
Shalat ‘Idul Fitri. Setelah selesai kita shalat disunnahkan membaca Tasbih Az-Zahra’. Dan disunnahkan pulang dari shalat lewat jalan yang berbeda dari jalan berangkatnya, sambil mendoakan kaum mukminin semoga amal mereka diterima oleh Allah SWT.

Ziarah dan Silaturrahmi
Membaca doa Nudbah.

Do’a Bertemu Hari Raya Idul Fitri

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَا وَمِنْكُمْ. جَعَلَنَا الله وَإِ يَّاكَ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ كُلُّ عَامٍّ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ.

“TAQOBBALALLOHU MINNA WA MINKUM. JA’ALANAALLAH WA IYYAAKA MINAL’AAIDIINA WAL FAIZIIN. KULLU ‘AAMMIN WA ANTUM BI KHOIRIN..”

Artinya :
“Semoga Allah merima amal kita semua dan semoga Alloh menjadikan kita orang-orang yang kembali suci dan bahagia. Semoga setiap tahun kamu dalam kebaikan..”

Manfaat doa qunut

Bacaan Doa Qunut Bahasa Arab | Arti, Latin, Nazilah, Wirid, Terjemahan

Bacaan Doa Qunut – Selamat datang diportal hidupsimpel, yups, pada kesempatan kali ini saudara saudariku kita akan membahas tentang bacaan doa qunut lengkap arti beserta arti terjemahan dan latin. Tak lupa juga kita akan membahas berbagai wirid terjemahan hingga hukum doa qunut.

Kata qunut sendiri adalah diantara satu dari akar kata qanata yang berarti patuh dalam mengerjakan atau taat kepada Allah SWT. Meskipun ada perdebatan di antara kalangan ulama, namun melafadzkan doa qunut bahasa Indonesia adalah termasuk salah satu sunnah muakkad atau ab’ad bisa dibilang menjalankan sunnah yang sangat diperkuat.

Akan tetapi untuk pendapat para imam atau ulama mazhab ini pendapat tentang melakukan. Penjelasan bacaan qunut terkait bacaan qunut, qunut subuh, bacaan qunut, doa witir, bacaan qunut nazilah, doa sholat witir,

Qunut sholat subuh, Bacaan qunut latin, Bacaan qunut subuh, bacaan sholat subuh, surah qunut, bacaan qunut subuh, download doa qunut Nah berikut ini lafadz qunut dalam bahasa arab latin sekaligus dengan artinya.

daftar isi [hide]

1 Bacaan Doa Qunut Shubuh
1.1 Bacaan Doa Qunut Latin
1.2 Arti Doa Qunut
1.3 Bacaan Doa Qunut Imam
2 Bacaan Doa Qunut Nazilah
2.1 Bacaan Latin Qunut Nazilah
2.2 Arti Qunut Nazilah
3 Tata Cara Doa Qunut
4 Manfaat dan Keutamaan Doa Qunut
4.1 Memberikan Petunjuk
4.2 Mendapatkan Perlindungan
4.3 Menghindarkan Dari Berbagai Penyakit
4.4 Memberikan Berkah Terhadap Nikmat Yang Diberikan
5 Hukum Doa Qunut
5.1 Apakah perlu mengangkat tangan dan mengaminkan ketika imam membaca qunut shubuh?
5.2 Alasan Qunut Dibaca Terus Menerus sejak Runtuhnya Khilafah Islamiyah
5.3 Analisa dan Kesimpulan
5.4 Doa Qunut Wajib Atau Sunat
6 Bagaimana Kalau Lupa Doa Qunut
6.1 Cara Melaksanakan Sujud Sahwi
7 Ceramah Doa Qunut
8 Terkait

Bacaan Doa Qunut Shubuh

bacaan doa qunut arab

kalau masih Belum jelas ini doa qunut arab yang lainnya

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ ,وَ عَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ ,وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ

وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ ,وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ ،فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ

وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ,وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ

تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ,فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ

وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bacaan Doa Qunut Latin

Allahummah dinii fii man hadait.
Wa’aafinii fii man ‘aafaiit.
Wa tawallanii fii man tawallaiit.
Wa baarik lii fiimaa a’thaiit.
Wa qinii syarramaa qadthaiit.
Fa innaka taqdthii walaa yuqthdaa ‘alaiik.
Wa innahu laa yadzillu man wãlaiit.
Walaa ya’izzu man ‘aadaiit.
Tabaa rakta rabbanaa wata ’aalait
Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit
Astaghfiruka wa atuubu ilaiik,
wa shallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadinin-nabiyyil ummiyyi wa’alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.
Arti Doa Qunut

Ya Allah tunjukkanlah saya sebagaimana mereka yang sudah Engkau berikan petunjuk.

Dan kasihkanlah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau sudah kasih kesehatan.

Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau pelihara.

Dan berilah keberkahan bagiku pada segala apa yang Engkau sudah karuniakan.

Dan lindungi aku dari segala bahaya kejahatan yang Engkau sudah pastikan.

Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum.

Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin.

Dan tidak mulia orang yang mana Engkau memusuhinya.

Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau

Maha bagi Engkau seluruh pujian di atas yang Engkau hukumkan

Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau

(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi kami Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Keterangan: Untuk arti doa Qunut berjamaah silahkan ganti kata “aku” menjadi “kami”.
Bacaan Doa Qunut Imam

Terkait untuk bacaan doa qunut ketika lagi sendirian atau berjama’ah ketika menjadi imam, maka sebenarnya terletak pada kata “nii” (untuk sholat munfarid atau sendiri), dan “naa” (untuk dibaca imam ketika lagi sholat berjamaah).
Bacaan Doa Qunut Nazilah

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ

اَللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلَ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَائَكَ

اَللَّهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمِهِمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِيْ لاَ تَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ
Bacaan Latin Qunut Nazilah

Allohummagfirlanaa wa lilmu’miniina wa lmu’minaati wa lmuslimiina walmuslimaati wa allif bayna quluubihim wa ashlih dzaata baynihim wanshurhum ‘alaa ‘aduwwika wa’adzuwwihim

Allohumma l’an kafarata ahl alkitaabi alladziina yashudduuna ‘an sabiilika wayukadzibuuna rusulaka wayuqaatiluuna awliyaaika.

Allohumma khallif bayna kalimihim wazalzil iqdaamahum wainzil bihim ba’saka lladzii laa tarudduhuu ‘anil qawmil mujrimiina.
Arti Qunut Nazilah

Ya Allah, ampunilah kami, kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat. satukanlah hati mereka. Perbaikilah ikatan antara mereka dan menangkanlah mereka atas musuh engkau  dan musuh mereka.

Ya Allah,Laknatilah orang-orang kafir ahli kitab yang selalu menghalangi jalan engkau, mendustakan rasul rasul engkau, dan memerangi wali-wali-Mu.

Ya Allah, Cerai beraikanlah persatuan dan kesatuan mereka. Goyahkanlah langkah-langkah mereka, dan turunkanlah kepada mereka siksa Engkau yang tidak akan Engkau jauhkan dari kaum yang berbuat buruk”.

Terkait tata cara dilaksanakannya membaca Doa Qunut itu yaitu ketika I’tidal (berdiri setelah Ruku) terakhir dalam shalat dan dilafadzkannya bisa setiap kali sholat Fardhu.

Doa qunut bisa kita kerjakan ketika ada saudara saudari kita yang muslim sedang ditimpa musibah. Qunut sendiri merupakan bentuk persaudaraan kita untuk sesama umat Islam supaya Allah segera menghapus musibah itu.

Doa qunut bukan hanya sekadar doa yang dibaca untuk memohon kepada Allah SWT. Membaca doa qunut memiliki beberapa kelebihan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh orang yang membaca doa qunut. Beberapa manfaat membaca doa qunut diantaranya:
Memberikan Petunjuk


Pada doa qunut ada kata kata yang bunyinya“ Allahummahdinii fii man hadaiit” yang artinya bahwa permintaan seorang hamba kepada Allah agar diberikan petunjuk.

Kata kata tersebut bisa dianggap sebagai kata kata tawasul, yaitu kata kata yang menerangkan adanya suatu nikmat hidayah sama halnya seperti Allah SWT mengasihkan hidayahnya untuk hamba yang lainnya.

Melafadzkan doa qunut secara terus menerus ketika shalat shubuh, insya Allah, Allah akan menganugerahkan petunjuk kepada para hambanya. Petunjuk yang dikasih dapat berbentuk ilmu yang bermanfaat ataupun amal solih seseorang.
Mendapatkan Perlindungan


Allah SWT senantiasa melindungi hambanya supaya selamat dan aman dari segala bahaya yang mengancam, seban Allah memiliki sifat pengasih serta juga penyayang. Saat para hambanya memohon perlindungan, maka Allah akan menganugerahkan atau melindungi hambanya.

Kalimat di dalam doa qunut “ Wa’aafinii fii man ‘afaiit” yang mempunyai makna kasihkanlah hamba keselamatan sebagaimana hamba Mu yang lain yang sudah dikasih keselamatan.

Kata kata itu menunjukkan bahwa Allah SWT mengasih perlindungan untuk hambanya dengan mengasih keselamatan untuk hambanya yang memohon.

Perlindungan yang dikasih oleh Allah untuk hambanya tidak cuma perlindungan dalam keselamatan di dunia saja,akan tetapi pula keselamatan untuk di akhirat kelak.

melalui qunut, Allah senantiasa melindungi umat manusia dari musibah yang sedang dilewati supaya hambanya tersebut selalu berada di jalan yang lurus dan benar.
Menghindarkan Dari Berbagai Penyakit
terhindar dari penyakit

Kalimat “wa’aafini fii man hadaiit” tidak saja diyakini memberi perlindungan berbentuk keselamatan. Kalimat tersebut pula bisa memberikan keselamatan misalnya mencegah hambanya dari setiap jenis penyakit, entah itu penyakit hati dan penyakit yang ada pada badan biasanya.

Rajin melafdzkan doa qunut bisa menggiring umat manusia supaya tercegah dari hal yang berlawanan entah dari segi hawa nafsu ataupun dari tahta dan harta.

Disamping penyakit hati, melafadzkan qunut sekaligus bisa membuat raga semakin sehat, sehingga tidak gampang terkena penyakit fisik.

Doa qunut pula terdapat kalimat “wabaariklii fiimaa a’thoiit” yang maknanya berkahilah kepada aku apa yang telah Engkau kasih.

Kalimat itu menunjukkan dan menjelaskan bahwa Allah senantiasa menganugerahkan kebaikan berbentuk berkah untuk tiap hambanya. Sedikit atau banyaknya jumlah nikmat yang dikasih Allah untuk setiap hambanya, pasti ada berkah di masing nikmat itu.

Pernah ada suatu pertanyaan kepada Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin tentang pendapat 4 Imam Madzhab terkait doa Qunut.

Syaikh rahimahullah menjawab :

Pendapat Imam 4 Madzhab terkait masalah qunut yaitu sebagai berikut.

Pertama: Ulama Malikiyyah

Para ulama  Malikiyan memiliki pendapat bahwasanya tak ada doa qunut kecuali ketika hanya waktu sholat shubuh. Adapun ketika sholat witir atau sholat yang lain tidak ada qunut.

Kedua: Ulama Syafi’iyyah

Para ulama Syafi’iyyah berpendapat bahwa tidak terdapat qunut pada shalat witir kecuali disaat setengah akhir pada bulan Romadhan. Serta tak ada qunut pada sholat 5 waktu yang lainnya kecuali dalam sholat shubuh dalam berbagai kondisi (baik itu keadaan kaum muslimin lagi mengalami musibah maupun tidak)

Qunut juga berlaku pada selain shubuh jika kaum muslimin tertimpa musibah (yakni qunut nazilah).

Ketiga: Ulama Hanafiyyah

dikhususkan qunut ketika melaksanakan shalat witir. Tidak diberlakukan qunut di shalat yang lainnya selain ketika nawaazil yakni kaum muslimin terkena musibah, tetapi qunut nawaazil ini cuma dalam shalat shubuh saja dan yang melantunkan qunut yakni imam, kemudian para jama’ah mengaminkan dan jika melakukan sholat munfard atau sendirian maka tidak ada qunut.

Keempat: Ulama Hanabilah (Hambali)

Para ulama Hanabilah memiliki pendapat terkait doa qunut. Mereka hanya mensyariatkan qunut ketika sholat witir dan tidak ada pemberlakuan qunut di sholat yang lainnya selain apabila terdapat musibah besar disamping musibah penyakit.

Pada keadaan tersebut, imam atau yang bisa mewakili membaca doa qunut ketika sholat 5 waktu kecuali sholat jum’at.

Imam Ahmad sendiri memiliki pendapat bahwasanya tidak terdapat dalil atau hadist yang menerangkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melaksanakan qunut witir sebelum atau seusai ruku’.

Demikianlah para pendapat masing masing imam madzhab. Silahkan mau ikuti pendapat yang mana.

berdasarkan kitab Sunan menerangkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan Al Hasan bin ‘Ali bacaan yang dibaca pada qunut witir yaitu “Allahummah diini fiiman hadayt …”. Beberapa ulama menshahihkan hadits tersebut.
Apakah perlu mengangkat tangan dan mengaminkan ketika imam membaca qunut shubuh?

Berdasarkan kitabnya Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, beliau menerangkan:

“Oleh sebab itu, jika imam mengucapkan doa qunut shubuh, hendaknya makmum mengikuti imam ketika qunut tersebut. kemudian makmum juga seharusnya mengamininya seperti Imam Ahmad rahimahullah mempunyai pendapat terkait masalah tersebut. Hal demikian perlu dikerjakan supaya tetap menyatukan kaum muslimin.

Adapun apabila muncul kebencian serta permusuhan dalam perbedaan pendapat seperti itu, padahal ada waktu dan ruang berijtihad untuk umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, hendaknya hal tersebut sebaiknya tidaklah terjadi. Bahkan menjadi keharusan buat kaum muslimin –terlebih lagi bagi mereka para penuntut ilmu syar’i agar senantiasa berlapang dada terkait masalah yang masih diperkenankan terdapat perselisihan dan perbedaan pendapat masing masing pihak.

lewat keterangan yang lain, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin berujar, “Yang lebih pantas makmum sebaiknya mengaminkan doa qunut para imam. Makmum mengangkat tangan ikut imam sebab nantikan dikhawatirkan bisa menimbulkan perpecahan antara satu dengan yang lain.

Imam Ahmad mempunyai pendapat yang mana seandainya seorang makmum berada di belakang imam yang mengucapkan doa qunut shubuh, maka sebaiknya dia ikuti imam dan ikut mengaminkan doa tersebut.

Padahal yang kita ketahui Imam Ahmad memiliki pendapat tidak disyari’atkannya qunut shubuh seperti yang telah dipahami dari pendapat beliau.

Meskipun begitu, Imam Ahmad rahimahullah mengasih keringanan terkait hal tersebut yakni mengangkat tangan dan mengamini disaat imam melaksanakan qunut shubuh.
Alasan Qunut Dibaca Terus Menerus sejak Runtuhnya Khilafah Islamiyah

alasan doa qunut dibaca terus menerus

beberapa ulama mengerti bahwa doa qunut diucapkan disaat  umat muslim terkena musibah. Sedangkan sejak runtuhnya khilafah terakhir umat Islam, yakni Turki Utsmaniy runtuh di tahun 1924 sehingga umat Islam selalu dalam kondisi musibah dan posisinya berada dibawah kaum hingga sampai saat ini.

Oleh karena itu sejak runtuhnya khilafah hingga saat sekarang qunut selalu di ucapkan setidaknya ketika shalat subuh. Maka karena alasan semacam itu bisa berlandaskan dalil yang banyak bahwa qunut dipanjatkan selama terdapat musibah yang mendatangi umat Islam, dan alasan ini pula bisa masuk akal.

Analisa dan Kesimpulan

apabila kita baca sekilas hadits-hadits di atas terkait permasalahan qunut maka secara gamblang ditemukan kontradiksi satu sama lain antara hadits yang mengisahkan terdapatnya doa qunut yang sempat dikerjakan Rasulullah SAW. dan terdapat pula yang beberapa sahabat berpendapat bahwa itu bid’ah.

Terkait masalah tersebut merupakan hal biasa dalam masalah fiqih yang terkait secara teknis tata cara ibadah. Hal tersebut juga yang menimbulkan adanya perselisihan dan perbedaan pendapat di antara umat semenjak dulu hingga sekarang.

hendaknya bagaimana sikap yang patut diambil disaat ada pertentangan dalil? Pastinya sikap ini beragama dikalangan satu ulama dengan ulama lainnya.  apabila salah satu hadits dinilai shahih dibandingkan hadits yang lainnya yang dinilai lemah, hendaknya sikap yang perlu kita ambil yaitu mentarjih (menguatkan salah satu dalil) dan mencari pendapat yang lebih baik.

Akan tetapi apabila hadist yang saling kontradiksi  itu sama shahihnya maka tak baik apabila menguatkan salah satunya dan melemahkan hadist lainnya. Berikut ini sikap yang perlu kita ambil:

1. Menilai diantara salah satunya menghapuskan atau membatalkan salah satunya (nasikh mansukh). namun hal tersebut baru dapat dilaksanakan apabila dijumpai riwayat yang gamblang terkait mana yang mansukh serta mana yang nasikh menurut dalil yang shohih juga. Hal ini contohnya apabila dahulu diperkenankan maka sekaranga dilarang misalnya masalah  nikah mut’ah , atau sebaliknya dahulu tidak diperbolehkan maka sekarang diperbolehkan contohnya masalah ziarah kubur.

2. menemukan keterangan terkait sebab munculnya perbedaan atau kontradiksi perbandingan satu hadits dengan hadits yang lain. Bisa jadi suatu waktu Rasulullah s.a.w. mengerjakan begini sebab ada alasan tertentu atau suatu kondisi serta di waktu yang lain Rasulullah s.a.w. mengerjakan demikian sebab alasan dan situasi tertentu.

3. menerangkan bahwa hal demikian adalah salah satu pilihan terkait bidang fikih, yang mana masalah teknis ibadah kerapkali terdapat beragam pilihan diperkenan begitu dan diperkenankan begini, sebab dulu Rasulullah s.a.w. sempat mengerjakan begini dan sempat juga begitu yang mana termasuk bagian dari keluwesan dan keluasan Islam.

Jelas di bagian ini bahwa terkait adanya permasalahan qunut dijumpai berbagai riwayat hadits yang perbandingan kuat dan shahih sama atau seimbang, bahwa Rasulullah s.a.w. suatu ketika sempat mengerjakan qunut ketika saat sholat witir pada bulan romadhon (dan pula terdapat hadits yang tidak menjelaskan apakah itu witir ketika ramadhan atau bukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hal demikian dikerjakan ketika sholat witir secara umum), sempat pula ketika waktu sholat subuh, maghrib, isya dan malahan di semua sholat lima waktu (yakni di saat tertimpa musibah).

Secara gamblang pula diuraikan bahwa qunut diucapkan disaat terdapat musibah dan juga tidak ada musibah. Qunut di saat terkena musibah, kesusahan atau mendoakan keburukan kepada musuh dinamakan qunut nazilah serta redaksi doanya  berbeda dibandingkan dengan doa qunut disaat witir maupun tidak datang musibah maupun mendoakan kebaikan umat islam.

juga ada dalil bahwa qunut dikerjakan hingga sebulan penuh, dan seusai itu Rasulullah s.a.w. tidak mengerjakannya lagi.

Sedangkan lewat dalil yang meriwayatkan witir diucapkan ketika sholat subuh, maghrib dan isya tidak ada penjelasan apakah itu kontinu atau masih hanya dalam  bulan ramadhan atau pada rangka disaat hanya terkena musibah.

jadi tidak salah pula apabila terdapat ada pihak yang mempunyai kesimpulan bahwa dalil itu memiliki sifat umum artinya kapan saja.

Demikian juga ada dalil bahwa qunut diucapkan setelah ruku, tetapi Imam Tirmidzi menerangkan beberapa ulama memilih agar mengerjakan qunut sebelum ruku’  (maksudnya sesudah mengucapkan alfatihah dan surat Al-Qur’an). seluruh dalil-dalil tersebut memiliki keshahihan yang sama.

Maka dalam permasalahan ini tidak boleh kita hanya menguatkan salah satu dalil dan melemahkan dalil yang lain sebab seluruhnya memiliki derajat shahih yang sama. Satu hadist   yang dengan tegas menyebutkan Rasulullah tidak memperbolehkan qunut saat subuh cuma ada satu yakni dari Abdullah bin Nafi’ dari Bapaknya dari Ummu Salamah r.ah.

Sedangkan dalil yang menyebutkan qunut merupakan muhdats (perkara baru) seluruhnya berasal dari riwayat Abu Malik Al Asyja’i bin Thariq dari ayahnya (Thariq bin Asyam bin Mas’ud) kurang lebih 5 tahun tinggal di Kufah.  Hadits tersebut tidak dapat dijadikan dasar sebab itu sekedar kesaksian dalam kurun waktu 5 tahun di Kufah.

(berdasarkan riwayat Ibnu Majah disebutkan 50 tahun jelas hal ini adalah salah, karena mana mungkin mungkin Rasulullah SAW tinggal di kuffah selama 50 tahun.

Demikian juga ada dalil shahih bahwa doa Qunut diucapkan demi kebaikan dan keselamatan orang, serta dapat pula untuk keburukan atau kecelakaan atau melaknat orang atau sebuah kaum. Seperti yang diterangkan pada suatu hadist, yaitu:

Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa’d, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa’id Ibnul Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Bahwasannya Rasulullah S.a.w. jika hendak mendoakan kecelakaan kepada seseorang atau berdoa keselamatan kepada seseorang beliau selalu qunut sesudah rukuk.” (H.R. Ahmad No. 7153).

Disamping  apakah doa qunut wajib atau sunat dibacakan atau tidak, yang pasti diantara sahabat Rasulullah SAW. menilai perkara qunut ini merupakan masalah sunnah dan tidak termasuk hal yang wajib. jadi tidak berdampak pada diterimanya sholat. Termasuk salah, ada pihak yang mewajibkan serta memaksakan doa qunut.

Oleh karena itu di kalangan sahabat ada yang mengamalkannya secara terus menerus misalnya Ibnu Mas’ud r.a. dan Abu Hurairah r.a., serta ada pula yang mengerjakannya disaat masih kondisi perang maupun hanaya terkena musibah misalnya Abu Muhammad r.a., ada pula yang mengamalkan qunut disaat sholat witir hanya pada bulan ramadhan misalnya Ali bin Abi Thalib r.a.

Tetapi ada pula yang tidak pernah mengamalkannya sama sekali contohnya Ibnu Umar r.a. sebab hal ini tidak termasuk masalah wajib jadi tergantung kemauan kepada tiap tiap orang atau kaum muslim untuk melaksanakannya atau tidak.

Terdapat banyak informasi di dunia internet atau maya ataupun dalam kehidupan nyata yang berpendapat bahwa hampir (malahan ada yang mengatakan seluruhnya) hadits terkait diucapkannya qunut ketika sholat yakni lemah.

Kami tak tahu sumber mereka bisa menjat seluruh hadits mengenai qunut ialah dhaif. Sedangkan hadits munkar dan dhoif cuma terdapat di dalam suatu hadits berkaitan secara terus menerusnya Nabi melaksanakan qunut sampai wafat. Dan juga pada berbagai hadist yang lain mengenai qunut ketika witir ataupun sholat wajib yang lain amat banyak dan shahih.

Adalah juga termasuk salah atau keliru pihak menganggap qunut adalah bid’ah dan menganggap hukum qunut sudah dimansukh (dihapus) dan juga sama salahnya dengan pihak yang memaksakan qunut dan berpendapat tidak diterima sholat orang yang tak membaca qunut.

Dipersilahkan pembaca memandang sendiri seusai membaca berbagai hadist tentang masalah qunut di atas. serta mengutip bahwa Imam Malik berpendapat qunut ketika sholat subuh adalah bid’ah. Kami tidak menemukan yang mana kitab yang menerangkan bahwa Imam Malik berpendapat qunut merupakan bid’ah. Dan seandainya betul demikian maka hal tersebut sekedar satu pendapat dari berbagai banyaknya pendapat ulama yang lain.

Beberapa pula ada yang bilang yang mana arti dari kata  “qunut” sendiri dalam hadist di atas yakni berarti “khusyu’” sama seperti istilah ini dipakai di dalam Al-Qur’an : “Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Serta berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 238)

benar juga terkait ayat tersebut tetapi qunut dapat pula berarti “doa”. Ibnu al-Qayyim menerangkan, “Kata ‘qunut‘ dipakai buat pengertian berdiri, diam, berkesinambungan dalam ibadah, doa, tasbih, dan khusyu‘. (Zadul Ma’ad Jilid 1 Hal 276).

Serta secara jelas terdapat redaksi doa qunut yang dibaca oleh Rasulullah s.a.w yang dikutip pada hadist hadist di atas. maka tidak mungkin terdapat redaksi doa apabila yang dituju yakni “khusyu” jadi pendapat yang paling kuat yaitu benar bahwa terdapat doa qunut dan sempat diamalkan Rasulullah SAW pada beberapa waktu.

Maka bisa disimpulkan mengamalkan qunut atau tidak mengamalkan qunut sama sekali bukanlah masalah sebab hal tersebut termasuk sunnah.

Pihak yang memandang membaca qunut termasuk bid’ah sebaiknya belajar ilmu agama lagi :D, karena mungkin cuma mengambil sebagian hadits saja riwayat Abu Malik Al Asyja’i bin Thariq dari bapaknya (Thariq bin Asyam bin Mas’ud) maka patokan tersebut termasuk lemah.

Demikian juga tak dijumpai masalah apa qunut diucapkan ketika waktu sholat subuh, dzuhur, ashar, magrib dan isya atau di seluruh shalat 5 waktu, atau sekedar hanya sholat witir, entah selama 1 tahun penuh atau hanya pada bulan ramadhan, ketika tertimpa musibah atau tidak dijumpai musibah, seluruhnya diperbolehkan saja dan ada dasar dalil shohihnya.

Jadi hal tersebut merupakan pilihan dari berbagai teknis ibadah, sehingga termasuk keluwesan dan keluasan syari’at Islam. Itulah pendapat kami.
Bagaimana Kalau Lupa Doa Qunut
bagaimana kalau lupa doa qunut

Kita sebagai hamba Allah yang dhoif mempunyai banyak sekali kelemahan. Kita tidak bisa terlepas dari sifat pelupa meskipun disaat sedang beribadah kepadaNya. Adapun cara supaya bisa menutupi kekurangan pada sholat fardhu yakni dengan melaksanakan Sujud syahwi.

Meskipun hukum sujud syahwi adalah sunah, ada baiknya kita melaksanakannya jika perlu. Hal ini karena cara melaksanakan sujud syahwi bisa terbilang sangat mudah, yaitu sebagaimana berikut ini.

1. Niat

Sujud sahwi perlu diniatkan terlebih dulu di penghujung roka’at yang terakhir. Setelah tahiyat akhir, sebelum mengucapkan salam, takbir dan sujud dengan lafadz doa sujud syahwi.

2. Sujud

Ladadz doa ini dibaca 3 kali ketika sujud syahwi:

سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنَامُ وَلاَيَسْهُوْ

Subhaana Man Laa Yanaamu Walaa Yashuu

Artinya: Maha suci Allah, zat yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa.

3. Duduk Antara Dua Sujud

Setelah membaca lafadz doa sujud Syahwi, kita bangun dari sujud dan duduk pada posisi di antara dua sujud, persis layaknya yang biasa kita kerjakan ketika shalat. Bacaan pula sama layaknya duduk di antara dua sujud.

4. Sujud Sekali Lagi

Setelah itu, duduk lagi pada posisi duduk di antara dua sujud kemudian lakukan satu kali lagi sujud sahwi. Kemudian duduk pada kondisi tahiyat akhir dan mengucapkan salam seperti biasa (tidak usah mengulang bacaan tahiyat akhir sekali lagi).

Ceramah Doa Qunut

Dalam ceramah tersebut, ustad Adi Hidayat menjelaskan tentang bagaimana Para ulama, orang orang sholeh, penghafal alqur’an, penulis kitab hadist, dan orang yang dekat dengan Allah saling menghormati satu sama lain. Meskipun berbeda pendapat, tetapi masih sama sama minum teh, tersenyum sama-sama.

Kita yang bukan imam besar, jadi makmum juga jarang, hafal alqur’an juga tidak, hadist belum dituliskan, Masya Allah. Kenapa dengan masalah ini, semua pada ribut. Yang qunut benar, yang tidak qunut benar, yang salah itu yang tidak sholat shubuh :D.

Ketika seseorang bertanya tentang apa hukum membaca qunut ketika sholat shubuh, maka ustad Adi menjawab : Anda berbicara hukum, berarti saya harus menjelaskan turunan hukum. Ingat, agar kita membedakan antara hukum dengan sikap hukum.

Kalau sikap hukum adalah pilihan seseorang untuk menentukan dan memilih hukum mana yang sesuai, tetapi kalau hukum saja itu berarti semua turunan hukum yang dipesan oleh alqur’an dan assunah. Misal, hukum tentang bismillah, itu bisa dibaca 4 cara dalam sholat.

Bacaan bismillah bisa dijaharkan, disyirkan, atau tidak dibaca sama sekali, atau dibaca cuma pada rakaat tertentu. Tetapi sikap kita pada itu memilih salah satu (bacaan bismillah). Kadang kadang kalau hukumnya sudah ada pilihan, tetapi sikap hukumnya berbeda, sepanjang kerangka hukum itu kita tidak perlu untuk berselisih.

Karena tidak mungkin bagi kita untuk memaksakan seseorang untuk sama dengan kita. Kecuali pada hukum yang ada cuma 1 dalil, 1 contoh, maka tidak ada sikap lain kecuali itu saja.

Demikianlah penjelasan tentang doa qunut informasi bacaan qunut shubuh bahasa arab dengan arti, terjemahan, latin, nazilah, wirid, tata cara, imam makmum, manfaat keutamaan, hukum video ceramah. Semoga bermanfaat. Amin ya Robbal ‘alamin.